Bola.com, Makassar - Setelah memutuskan mengikuti lanjutan Liga 1 2020 dan Piala AFC 2020, manajemen PSM Makassar berencana mengumpulkan pemain untuk persiapan tim pada pekan pertama Agustus. Hal itu diungkap Sulaiman Karim, media officer pada diskusi sepakbola di Makassar, Selasa (21/7/2020) petang.
Sebelum pemanggilan pemain, manajemen PSM Makassar akan melakukan renegosiasi kontrak dengan pemain dan pelatih sesuai dengan aturan PSSI.
Menurut Sulaiman, manajemen PSM sudah melakukan kalkulasi untung rugi mengikuti lanjutan Liga 1 2020. Pihak sponsor yang selama ini mendukung PSM juga sudah didekati.
"Mereka tetap berkomitmen membantu PSM. Hanya memang nilainya tidak sebesar kesepatakan awal," ujar Sulaiman.
Secara umum, dana operasional yang harus disiapkan manajemen PSM terbilang besar. Apalagi, mereka harus bermain di Stadion Agung Bantul, bukan di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin.
Tak hanya itu, Juku Eja juga harus mengeluarkan dana untuk mengikuti lanjutan penyisihan grup Piala AFC 2020 yang pada putaran kedua nanti memakai sistem home tournament.
Jadi kalau dihitung, bantuan sponsor dan subsidi dari PSSI jelas tidak cukup untuk menutupi biaya operasional PSM. Seperti diketahui, PSSI akan memberikan subsidi senilai Rp800 juta per bulan ke ke klub selama enam bulan.
Khusus buat PSM dan lima klub luar Jawa lainnya, yakni Barito Putera, Borneo FC, Persipura Jayapura, dan Persiraja Banda Aceh, PSSI juga akan menanggung biaya hotel dan akomodasi tim selama di Yogyakarta.
"Memang tetap tidak cukup. Tapi, manajemen dalam hal ini Pak Appi (Munafri Arifuddin, CEO) mencintai sepak bola, maka PSM Makassar tetap ikut lanjutan kompetisi,"ungkap Sulaiman.
Video
Regulasi Pemain U-20
Pada kesempatan itu, eks pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar, menyoroti regulasi kewajiban memainkan minimal dua pemain U-20 dalam setiap pertandingan. Menurut Syamsuddin, aturan itu perlu didukung. Apalagi kaitannya dengan Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
"Saya berharap mereka hanya jangan jadi pelengkap dalam tim. Beri menit bermain yang banyak," tegas Syamsuddin.
Syamsuddin pun meminta tak ada lagi sebutan pemain muda bila sudah masuk dalam tim senior.
"Ini terkait dengan kondisi psikologis pemain, karena kalau sudah diberi kepercayaan tampil maka di lapangan status pemain tak releven lagi. Intinya, saya ingin mereka tidak merasa hanya sebagai pelengkap," ujarnya.
Eks asisten pelatih Timnas Indonesia di Piala Asia 2007 ini berharap lanjutan kompetisi bisa berjalan lancar.
"Semoga tidak terjadi penghentian kompetisi lagi akibat pandemi COVID-19. Sampai saat ini, kita semua tidak tahu kapan musibah ini berakhir," paparnya.
Syamsuddin juga yakin PSSI juga sudah memikirkan status klub Indonesia pada kompetisi Asia musim depan.
"Setahu saya, kompetisi Asia, baik Piala AFC dan Liga Champions Asia, sudah berjalan pada Januari. Artinya, pendaftaran klub peserta sudah dimulai pada akhir tahun ini. Sementara Liga 1 baru akan berakhir pada Februari 2021," pungkas Syamsuddin.