Bola.com, Jakarta - Andritany Ardhiyasa mulai terpinggirkan dari Timnas Indonesia. Setelah tiga tahun tidak tergantikan sebagai kiper utama, pemain Persija Jakarta itu ditepikan dari skuad.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memilih untuk tidak memanggil Andritany pada pemusatan latihan (training centre) di Stadion Madya, Jakarta, pada 23 Juli-8 Agustus 2020.
Setidaknya, kejadian ini adalah yang pertama bagi Andritany selama tiga tahun terakhir. Jika tidak cedera, penjaga gawang berusia 28 tahun itu merupakan prioritas di bawah mistar gawang Timnas Indonesia.
Andritany menjadi kiper tetap Timnas Indonesia setelah Kurnia Meiga menderita penyakit misterius pada 2017. Sejak saat itu, posisinya tidak tergantikan.
Andritany bahkan didaulat sebagai kapten Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia oleh mantan pelatih, Simon McMenemy dan sempat dipanggil Shin Tae-yong ke TC pada Februari 2020.
Namun, era Andritany terancam selesai. Penampilan buruknya pada sejumlah pertandingan Timnas Indonesia, terutama di Kualifikasi Piala Dunia 2022, membuat kemampuannya mulai diragukan oleh banyak pihak.
Saat ini, Shin Tae-yong lebih kepincut kiper yang lebih segar secara usia dan suasana di Timnas Indonesia. Ada empat penjaga gawang yang dipanggilnya. Berikut ulasannya:
Video
Nadeo Argawinata
Jika masa Andritany akan berakhir, maka rezim Nadeo Argawinata baru dimulai.
Kiper Bali United itu untuk kedua kalinya secara beruntun mendapatkan panggilan dari Shin Tae-yong setelah sebelumnya pada TC Februari 2020.
Nadeo telah menjadi penjaga gawang nomor satu Timnas Indonesia U-22 dalam setahun terakhir. Termasuk di SEA Games 2019, ketika melaju hingga babak final dan kebagian medali perak.
Nadeo punya keunggulan dari berbagai aspek. Usianya masih muda, 23 tahun. Posturnya juga ideal sebagai penjaga gawang, 187 cm.
Nadeo hampir tanpa celah merujuk kepada potensi yang dimilikinya. Eks kiper Borneo FC ini digadang-gadang akan menjadi penjaga gawang utama Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong.
Muhammad Riyandi
Muhammad Riyandi bak tertimpa rezeki nomplok. Bagaimana tidak, belum juga berstatus sebagai kiper utama di Timnas Indonesia U-22, penjaga gawang Barito Putera itu telah promosi ke timnas senior.
Pada tahun lalu, Riyandi adalah deputi Nadeo di Timnas Indonesia U-22 pada tahun lalu. Kiper berusia 20 tahun itu bahkan sempat berbagi tempat dengan Satria Tama sebagai penjaga gawang kedua.
Namun, kedatangan Shin Tae-yong mengubah nasib Riyandi. Karier kiper asal Bogor, Jawa Barat ini melesat bak roket. Padahal, usianya baru menginjak kepala dua pada awal tahun ini.
Rekam jejak Riyandi tidak berbohong. Dia adalah kiper utama Timnas Indonesia U-19 semasa ditangani oleh Indra Sjafri.
Secara postur, Riyandi juga menjanjikan. Dia memiliki tinggi 181 cm.
Riyandi juga mulai berpredikat sebagai starter di Barito Putera di musim ini. Dia berhasil menyingkirkan kiper senior penuh pengalaman, Adhitya Harlan.
Miswar Saputra
Kejutan! Dibanding mengajak Andritany, Muhammad Ridho atau Teja Paku Alam, Shin Tae-yong lebih memilih penjaga gawang PSM Makassar, Miswar Saputra.
Terpilihnya Miswar dalam daftar 29 pemain untuk TC Timnas Indonesia di luar dugaan. Pasalnya, performa penjaga gawang berusia 23 tahun itu terbilang standar di musim lalu dan tahun ini.
Ketika membela Persebaya Surabaya di Liga 1 2019, Miswar kebobolan 40 gol dari 32 pertandingan. Di musim itu, ia mencetak delapan clean sheet.
Di PSM pada musim ini pun, Miswar bukan pilihan utama. Dia baru bermain sekali dari tiga pertandingan dan kalah bersaing dengan Hilman Syah.
Panggilan ini merupakan yang pertama bagi Miswar. Sebelumnya, penjaga gawang asal Aceh itu sempat ingin diboyong oleh Timnas Indonesia U-23 pada masa persiapan Asian Games 2018, namun ditahan oleh Persebaya.
Rivky Mokodompit
Kejutan lain yang dihadirkan Shin Tae-yong adalah memanggil Rivky Mokodompit, kiper senior yang jarang menghuni Timnas Indonesia.
Pada usia ke-31 tahun, Rivky mendapatkan ajakan pertama untuk bergabung dengan Timnas Indonesia level senior. Pada 2011, penjaga gawang Persebaya Surabaya ini pernah menjadi bagian dari timnas U-23 di SEA Games 2011.
Rivky sebetulnya pernah membela Indonesia, namun dengan bendera Indonesia Selection ketika beruji coba melawan Islandia pada Januari 2018. Namun, pertandingan tersebut bukan berada di bawah payung Timnas Indonesia.
Pada musim lalu, ketika masih berbaju PSM, statistik Rivky tidak begitu menjanjikan. Dia kebobolan 34 gol dari 27 laga.
Di musim ini, Rivky bahkan memulai kompetisi dengan buruk. Mantan kiper Persitara Jakarta Utara itu kemasukan lima kali dari dua pertandingan.