Bola.com, Udine - Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, menyebut anak asuhnya mengalami kelelahan fisik dan mental. Akibatnya, I Bianconeri kesulitan meraih kemenangan dalam lima laga terakhir di Serie A.
Sejak kompetisi restart, Juve dan klub-klub Serie A menjalani jadwal yang padat. Pada Juli 2020, Juventus menjalani tujuh pertandingan dengan waktu jeda hanya tiga sampai lima hari.
Situasi tersebut membuat pemain La Vecchia Signora mengalami kelelahan. Alhasil, Juventus hanya mampu meraih satu kemenangan, dua hasil imbang, dan menelan dua kekalahan dari lima laga terakhir di Serie A.
Teranyar, Cristiano Ronaldo dkk. menelan kekalahan 1-2 dari Udinese pada laga pekan ke-35 Serie A di Dacia Arena, Jumat (24/7/2020) dini hari WIB.
Juventus sempat unggul lebih dulu lewat gol yang disarangkan Matthijs de Ligt pada menit ke-42. Sementara itu, dua gol Udinese dicetak Ilija Nestorovski (52') dan Seko Fofana (90+1').
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mengalami Kelelahan
Kekalahan tersebut membuat Juventus urung mengamankan trofi juara Serie A 2019-2020 pada pekan ini. Padahal, Juve hanya membutuhkan tambahan tiga poin untuk mengamankan Scudetto yang ke-36 atau yang kesembilan secara beruntun.
Pasalnya, I Bianconeri unggul head to head atas rival terdekatnya, yakni Atalanta. Juventus masih mendulang 80 poin, unggul angka enam atas Atalanta yang berada di peringkat kedua.
"Pada periode ini, kami mengalami kelelahan secara fisik dan mental, dan itu adalah masalah yang umum bagi semua orang," kata Maurizio Sarri.
"Untuk alasan ini, menjadi agresif adalah sesuatu yang lebih melelahkan dan, oleh karena itu, sekarang yang paling penting adalah ketertiban, karena kelemahan sebuah pertandingan berubah dengan sangat mudah," lanjutnya.
"Sulit untuk mempertahankan kondisi fisik sepanjang pertandingan dan terkadang, seperti hari ini, kami kehilangan itu," tutur eks manajer Chelsea itu.
Sumber: Sportskeeda