Bola.com, Jakarta - Premier League 2019-2020 akan segera berakhir. Meski sudah ketahuan tim mana yang juara, yakni Liverpool, masih ada banyak hal yang bisa dinikmati hingga akhir musim ini.
Liverpool menuntaskan dahaga juara Liga Inggris setelah puasa gelar selama 30 tahun. Di sisi lain, Norwich City telah lebih dulu terdegradasi meski baru saja lolos ke Premier League musim ini.
Dalam beberapa hari belakangan, perseteruan Manchester United dan Liverpool, serta Frank Lampard dengan Jurgen Klopp, menunjukkan bahwa masih ada 'drama' tersisa di Premier League musim ini.
Kepastian Manchester City bisa tampil di Liga Champions membuat persaingan Manchester United, Leicester City, dan Chelsea kembali sengit. Empat besar dipertaruhkan di sini.
Belum lagi mengenai Liga Europa, di mana tim-tim papan tengah juga masih berambisi menembus tiket kompetisi kasta kedua di Eropa tersebut.
Selain itu, zona degradasi juga masih menganga. Setidaknya tiga tim akan berjibaku demi bertahan di Premier League musim depan.
Berikut ini Bola.com merangkum enam hal yang masih bisa dinikmati di Premier League musim 2019-2020.
Video
Perebutan Zona Liga Champions
Liverpool dan Manchester City memastikan diri tampil di Liga Champions musim depan. Posisi mereka tak bisa diganggu tim-tim di bawah.
Ada tiga tim yang siap mengisi dua slot tersisa, yakni Manchester United, Chelsea, dan Leicester City. Ketiganya pun hanya terpaut satu poin saja.
Manchester United yang bermain gemilang sejak Premier League digulirkan kembali berhasil bercokol di posisi ketiga dengan koleksi 63 poin, menggeser Chelsea dan Leicester.
Chelsea juga mengantongi 63 poin, tapi kalah agresivitas gol. Nasib nahas justru menimpa Leicester City yang harus terlempar dari empat besar klasemen Premier League.
Menariknya, Manchester United akan bersua Leicester City pada laga terakhir. Sementara Chelsea bakal berjumpa tim yang tak enteng, Wolverhampton Wanderers.
Perebutan Zona Liga Europa
Meski Arsenal terlempar dari posisi tujuh besar, mereka masih berpeluang lolos ke Liga Europa dengan cara menenangi Piala FA. Lawan yang mereka hadapi adalah Chelsea.
Jika Arsenal menang, maka tim yang finis di peringkat ketujuh harus mengubur impian lolos ke Liga Europa. Untuk sementara, ada Tottenham Hotspur dengan koleksi 58 poin.
Namun jika Chelsea yang menang, maka tiga tim di posisi kelima, enam, dan tujuh bisa bernapas lega, setidaknya buat Wolverhampton Wanderers dan Tottenham yang masing-masing duduk di tangga keenam dan tujuh.
Secara teori, Wolverhampton Wanderers masih bisa finis di posisi kelima jika menang atas Chelsea dan pada pertandingan lain, Leicester City kalah dari Manchester United. Tetapi, mengingat selisih gol yang terlampau jauh (+28 berbanding +13), agaknya hal itu sulit terwujud.
Maka dari itu, perebutan zona Liga Europa bisa dikatakan menjadi milik Wolves dan Tottenham dengan menganggap Arsenal memenangi final Piala FA atas Chelsea.
Pertarungan di Zona Merah
Hasil imbang yang didapat West Ham United ketika bertamu ke markas Manchester United pada pekan ke-37 menyisakan Aston Villa, Watford, dan AFC Bournemouth di zona merah.
Aston Villa yang menang pada laga kontra Arsenal menempatkan Jack Grealish dkk. di posisi ke-17, satu strip di atas lembah degradasi.
Namun demikian, mereka masih belum aman. Menghadapi West Ham yang meraih rentetan hasil positif dalam beberapa pertandingan terakhir, Aston Villa hanya butuh hasil imbang, sesuatu yang tak mudah didapat.
Skenarionya, jika imbang menghadapi West Ham, dan Watford kalah, mereka lolos. Tapi Watford menang, berakhirlah sudah petualangan Aston Villa di Premier League.
Lalu andai Aston Villa dan Watford kalah, tinggal dicari mana yang kekalahannya paling buruk, sebab kedua tim mengoleksi 34 poin, namun Aston Villa unggul karena selisih gol -26, sementara Watford -27.
Bagaimana dengan Borunemouth? Mereka akan menghadapi tuan rumah Everton. Laga tersebut wajib dimenangi. Hanya saja, kemenangan bakal sia-sia kalau Watford dan Aston Villa berhasil meraih setidaknya hasil imbang.
Pertarungan Meraih Gelar Top Scorer
Lima pemain berada di jajaran top scorer Premier League 2019-2020. Posisi teratas di isi penyerang Leicester City, Jamie Vardy dengan torehan 23 gol.
Tepat di bahwanya ada Danny Ings dengan 21 gol, disusul Pierre-Emerick Aubameyang dengan 20 gol. Pada posisi keempat dan kelima, Mohamed Salah dan Raheem Sterling bersaing dengan 19 gol.
Buat Jamie Vardy, mungkin motivasinya akan dititikberatkan lebih kepada kemenangan tim. Sebab, menghadapi Manchester United, tambahan tiga poin bakal menempatkan Leicester City di zona Liga Champions.
Sementara Danny Ings harus mencetak hattrick agar bisa melewati koleksi gol Jamie Vardy. Dengan catatan, Vardy tidak mencetak satu gol pun ke gawang Manchester United.
Persaingan Menjadi Kiper Terbaik
Siapa sangka, Nick Pope, kiper Burnley, menjadi yang terbaik sejauh ini dengan koleksi 15 clean sheets. Ia berada satu level dengan Ederson yang juga mengoleksi jumlah serupa.
Di bawah kedua pemain tersebut, ada Alisson Becker dengan 13 clean sheets. Itu berarti, persaingan memperebutkan gelar Golden Glove hanya menyisakan Ederson dan Nick Pope saja.
Pemain Terbaik
Bisa jadi, ini adalah hal tersulit. Menentukan siapa pemain terbaik mengacu pada banyak hal. Tidak melulu soal statistik, pemilihan pemain terbaik juga digariskan pada konsistensi pemain selama satu musim penuh.
Jordan Henderson misalnya, berhasil meraih gelar pemain terbaik versi FWA atau Asosiasi Jurnalis Sepak Bola Inggris. Ini bisa menjadi faktor terpilihnya kapten Liverpool itu pada pemilihan pemain terbaik Premier League.
Kemungkinan besar, Liverpool akan mengirimkan wakilnya pada gelar ini. Trent Alexander-Arnold, Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Virgil van Dijk sangat berpeluang.
Raheem Sterling dan Kevin De Bruyne juga memiliki peluang yang tak kecil mengingat konsistensi dan performa impresif mereka sepanjang musim ini.
Sumber: ESPN