Bola.com, Jakarta - Gebrakan dilakukan Shin Tae-yong ketika mengumumkan 29 pemain yang dipanggil ke skuat Timnas Indonesia.Pelatih asal Korea Selatan itu mengabaikan sejumlah pemain langganan dan memanggil wajah-wajah segar.
Shin Tae-yong akan menggelar training center (TC) dalam persiapan Timnas Indonesia menuju Kualifikasi Piala Dunia 2022. Kepastian gugur dari babak ini membuat Shin Tae-yong diyakini akan melakukan eksperimen.
Adapun Timnas Indonesia akan menggelar TC di Stadion Madya, Jakarta, 23 Juli-8 Agustus 2020. Ini merupakan kali kedua Shin Tae-yong melatih Febri Hariyadi dkk. setelah pertama kali dilakukan Februari 2020.
Pada TC Februari 2020, Shin Tae-yong langsung mengubah wajah Timnas Indonesia. Dia mempromosikan banyak pemain muda dari timnas U-22 dan U-19 ke senior. Semisal bek Persebaya Surabaya, Rachmat Irianto, bek PSIS Semarang, Alfeandra Dewangga, Penyerang Arema FC, Muhammad Rafli, dan striker Bali United, Irfan Jauhari.
Begitu pula pada TC kali ini. Shin Tae-yong membuat materi pemain Timnas Indonesia lebih segar. Tidak pandang bulu, ia mengabaikan beberapa pemain senior yang telah menjadi langganan Timnas Indonesia.
Yang menarik adalah, terselip beberapa permain yang tidak bermain di klub papan atas Indonesia, yakni Irfan Bachdim (PSS Sleman), Muhammad Riyandi (Barito Putera), dan Andy Setyo Nugroho (Tira Persikabo).
Apa yang spesial dari ketiga pemain tersebut sehingga Shin Tae-yong memanggilnya masuk TC Timnas Indonesia?
Video
Persebaran Klub 29 Pemain pada TC Timnas Indonesia
Arema FC menjadi tim paling banyak menyumbang pemain, disusul Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Madura United. PSM Makassar juga mengirimkan banyak wakilnya.
1. Bagas Adi Nugroho - Arema FC
2. Johan Ahmat Farizi - Arema FC
3. Hendro Siswanto - Arema FC
4. Muhammad Rafli - Arema FC
5. Kushedya Hari Yudo - Arema FC
6. Nadeo Arga Winata - Bali United
7. I Kadek Agung Widnyana Putra - Bali United
8. Illija Spasojevic - Bali United
9. Muhamad Riyandi - Barito Putera
10. Adam Alis - Bhayangkara FC
11. Dendy Sulistyawan - Bhayangkara FC
12. Egy Maulana Vikri - Lechia Gdanks
13. Fachruddin Wahyudi Aryanto - Madura United
14. Asep Berlian - Madura United
15. Zulfiandi - Madura United
16. Rivky Mokodompit - Persebaya Surabaya
17. Koko Ari Araya- Persebaya Surabaya
18. Rachmat Irianto - Persebaya Surabaya
19. Arif Satria - Persebaya Surabaya
20. Febri Hariyadi - Persib Bandung
21. Ryuji Utomo Prabowo - Persija Jakarta
22. Evan Dimas Darmono - Persija Jakarta
23. Osvaldo Ardiles Haay - Persija Jakarta
24. Miswar Saputra - PSM Makassar
25. Asnawi Mangkualam Bahar - PSM Makassar
26. Yakob Sayuri - PSM Makassar
27. Arfan - PSM Makassar
28. Irfan Haarys Bachdim - PSS Sleman
29. Andy Setyo Nugroho - Tira Persikabo
Irfan Bachdim
Irfan Bachdim merupakan satu di antara sejumlah aset berharga Indonesia, khususnya untuk level Timnas Indonesia. Potensi besarnya sudah diketahui sejak masih belia.
Lama tinggal di Belanda, membuat Irfan Bachdim dibekali kemampuan bermain sepak bola yang baik. Sejak masih junior dalam belajar bermain bola, pria yang kini sudah berusia 31 tahun ini cukup kaya pengalaman di Negara Kincir Angin.
Tercatat ia pernah berlatih bersama tim-tim lokal ternama Belanda, seperti Ajax Amsterdam dan FC Utrecht. Lewat timnya di Utrecht, Irfan Bachdim melakukan lompatan besar hingga kini menjadi pemain top di Indonesia.
Meski sering dilanda cedera, Irfan Bachdim mampu membuktikan diri dalam menjaga kualitas dan performanya. Selama sepuluh tahun terakhir, terbukti Irfan masih eksis di Timnas Indonesia. Meski sering keluar masuk, Irfan Bachdim tetap menjadi primadona bagi skuat Merah-Putih.
Sejak gelaran Piala AFF 2010 hingga saat ini, hanya Irfan Bachdim yang masih tersisa di Timnas Indonesia. Saat itu usianya memang cukup muda, yakni 22 tahun. Sementara pemain yang seusianya sudah tidak lagi berada di Timnas Indonesia, seperti Oktovianus Maniani atau Yongki Aribowo.
Bahkan Irfan mampu bersaing dengan talenta berbakat asli Indonesia yang terus bermunculan di Timnas Indonesia, atau bahkan kehadiran pemain naturalisasi yang menghiasi lini depan tim Merah-Putih.
Bali United turut membuat gairahnya bangkit kembali. Selama tiga musim berseragam Serdadu Tridatu, Irfan mampu menunjukkan bahwa kualitasnya masih teruji, meski gagal dalam karier di Thailand dan Jepang sebelum kembali ke Indonesia.
Saat ini Irfan berseragam PSS Sleman, tapi Shin Tae-yong tidak dapat melupakan namanya sebagai pemain berpengalaman. Setidaknya, Irfan bisa menjadi mentor bagi pemain-pemain yang lebih muda atau para debutan di Timnas Indonesia.
Muhammad Riyandi
Kiper muda Barito Putera, Muhammad Riyandi, kembali mendapatkan panggilan dari Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia. Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman, pun meyakini Riyandi punya potensi untuk menjadi kiper masa depan Tim Garuda.
Setelah mendapatkan panggilan mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia pada Februari lalu, Riyandi kembali mendapat panggilan untuk pemusatan latihan kali ini yang digelar dari 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Ia dan Nadeo Argawinata menjadi dua kiper yang kembali mendapatkan panggilan dalam training center kali ini.
Djadjang Nurdjaman pun mengungkapkan rasa syukur melihat sejumlah pemain Barito Putera mendapatkan panggilan dari Timnas Indonesia. Khusus untuk Riyandi, mantan pelatih Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan PSMS Medan ini punya optimistis yang tinggi.
"Saya setuju dengan pemanggilan Riyandi karena dia memiliki potensi untuk menjadi penjaga gawang masa depan Timnas Indonesia," ujar Djadjang Nurdjaman, Sabtu (25/7/2020).
"Postur tubuhnya memadai, skill juga bagus, hanya perlu terus diasah," lanjut pelatih yang karib disapa Djanur itu.
Riyandi sebenarnya tergolong penjaga gawang yang masih muda. Usianya masih 20 tahun. Namun, pemain kelahiran Bogor tersebut sering mendapat kepercayaan, terutama ketika masih membela tim nasional kelompok umur.
Tenaga Riyandi sebenarnya sangat dibutuhkan oleh Barito Putera. Namun, Djanur menegaskan bahwa timnya tidak keberatan melepasnya ke Timnas Indonesia, sesuai dengan komitmen yang selalu dimiliki Laskar Antasari.
"Komitmen Barito Putera masih tetap akan merasa bangga kalau bisa menyumbang pemain untuk tim nasional," tandasnya.
Andy Setyo Nugroho
Meski terbilang masih muda, Andy Setyo Nugroho tercatat sebagai pemain yang selalu mengisi skuat Timnas Indonesia di semua level usia. Mempunyai mental yang bagus, serta taktik dan teknik yang mumpuni menjadi ciri khas pemain kelahiran Magelang ini.
Sejak 2015 lalu, Andy Setyo sudah bergabung di Timnas Indonesia U-19 besutan Fakhri Husaini. Nama Andy Setyo semakin menancap di persepak bolaan nasional setelah menjadi bagian dari Timnas U-23 Asian Games 2019 besutan Luis Milla.
Nama pemain yang tercatat sebagai Prajurit TNI dengan pangkat Sersan Satu ini semakin dikenal masyarakat Indonesia setelah sukses membawa Timnas U-22 juara di Piala AFF beberapa waktu yang lalu.
Berkat kesuksesannya itu pula, Presiden Joko Widodo melalui Panglima TNI menganugerahkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB). Andy Setyo yang saat itu masih pangkat Sersan Dua, naik satu strip menjadi Sersan Satu.
"Tentunya, saya sekarang harus lebih fokus lagi, dan tak boleh puas dengan apa yang sudah saya capai sebelumnya. Membela Timnas, tentu semangat harus dua kali lipat dari membela klub, karena ini menyangkut nama baik bangsa dan negara," kata Andy Setyo dalam wawancara eksklusif bersama Bola.com.
"Jadi, sekarang saya sama Timnas Senior belum punya prestasi apa-apa, jadi harus bekerja keras lagi apalagi ini baru pemusatan latihan," ujarnya lagi.
Bek kelahiran 16 September 1997 itu tak merasa ciut mendengar nama besar Shin Tae-yong. Pelatih yang pernah menukangi Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 silam dikenal bermulut pedas. Ia tak segan menghardik anak-asuhnya.
"Saya kira siapapun pelatihnya, kalau sudah status pelatih kepala, baik di klub maupun timnas tentu saja pelatih yang sudah berpengalaman termasuk beliau yang melatih Timnas Indonesia Senior sekarang," katanya lagi penuh optimisme.