Tak Masuk Skuad Timnas Indonesia, Ferdinand Sinaga: Saatnya Pemain Muda Unjuk Gigi

oleh Abdi Satria diperbarui 26 Jul 2020, 13:15 WIB
Striker Timnas Indonesia, Ferdinand Sinaga, memenangi duel dengan pemain Thailand, Teerasil Dangda, dalam laga leg kedua final Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/12/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Striker PSMS Medan, Ferdinand Sinaga, berkomentar mengenai skuad Timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong.

Namanya tak masuk daftar pemain yang dipanggil oleh Shin Tae-yong. Tapi, Ferdinand tak mempermasalahkan.

Advertisement

"Saya memang belum berpikir pensiun dari Timnas Indonesia. Tapi, keputusan pelatih timnas yang ingin mengoptimalkan pemain muda juga patut diapresiasi," kata Ferdinand dalam channel YouTube KEDANKU TV.

Ia pun menyarankan agar pemain muda yang mendapat kesempatan membela timnas agar memanfaatkannya sebaik mungkin, termasuk kepada pemain Timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan menghadapi pegelaran Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.

Menurut Ferdinand, Indonesia sejatinya banyak memiliki pemain yang berpotensi.

"Siapa tahu, setelah tampil di Piala Dunia U-20, mereka bisa mendapat kesempatan bermain di luar negeri," tutur Ferdinand.

Itulah mengapa Ferdinand berharap PSSI tak lagi menaturalisasi pemain.

"Potensi pemain Indonesia sangat besar. Tergantung kejelian pelatih Timnas Indonesia untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan mereka," kata Ferdinand.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Julukan The Dragon

Ferdinand Sinaga mencetak tiga gol saat PSM Makassar mengalahkan Lalenok United pada play-off Piala AFC 2020 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar. (Bola.com/Abdi Satria)

Pada kesempatan itu, Ferdinand juga menjelaskan mengapa dirinya lekat dengan julukan Dragon. Awalnya dari Robert Aberts saat menangani PSM pada ajang Torabika Soccer Championship.

Robert menggantikan peran Luciano Leandro, mengubah panggilannya dari Sinaga menjadi Dragon. Bisa jadi, pelatih berpaspor Belanda itu terkesan dengan militansi Ferdinand di lapangan hijau.

"Coach Robert lalu bilang, saya memanggil kamu dengan Si Dragon (Sinaga)," kata Ferdinand.

Bersama PSM, penampilan Ferdinand terbilang konsisten. Termasuk ketika ia belakangan lebih sering menyandang status pemain pengganti, kemampuannya sebagai pencetak gol ulung tetap terjaga. Itu karena totalitasnya saat mendapatkan menit bermain.

"Bagi saya, semua partai ibarat final dan saya selalu berusaha keras unntuk menjadikannya momen spesial," kata Ferdinand.

Berita Terkait