Curhat Markus Horison Saat Jadi Pemain Persib: Untung Dulu Medsos Belum Seramai Sekarang

oleh Nandang Permana diperbarui 26 Jul 2020, 17:50 WIB
Kabar duka datang dari Markus Horison yang baru saja kehilangan buah hatinya. (Sumber: Instagram/@markoesharison81)

Bola.com, Bandung - Tidak bisa sembarang pemain mampu mengenakan jersey Persib Bandung. Itu yang diceritakan mantan kiper Maung Bandung, Markus Horison.

Kata Markus, menjadi pemain Persib tak hanya butuh skill, tapi juga harus benar-benar mempunyai mental yang matang dan bagus.

Advertisement

Markus Horison berkostum Persib pada musim 2010-2011. Saat itu, Markus sedang berada di puncak kariernya. Setiap tahun, hampir dipastikan kiper berkepala plontos ini mendapat panggilan dari Timnas Indonesia.

"Saya membela Persib itu hampir satu tahun setengah. Waktu itu saya pindah dari Arema dan banyak pemain dari Persib juga yang dipanggil ke Timnas Indonesia. Jadi, kami jarang berlatih di Persib, hanya saat tanding aja datang ke Bandung," kenang Markus Horison sambil tersenyum kepada Bola.com, Minggu (26/7/2020).

Meski hanya satu musim setengah berkostum Persib, Markus tak menyangkal banyak hal yang membuatnya terkesan.

Hal itu pula yang mendasari keputusan Markus untuk menetap di Kota Bandung hingga saat ini. 

"Yang paling berkesan adalah dukungan bobotoh yang fanatik sekali. Nah, karena dukungan bobotoh itu, maka semua pemain termasuk saya pada saat itu harus menyiapkan mental dengan baik jika ingin bermain di Persib Bandung," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Siap dengan Hujatan

Markus Horison ngobrol santai dengan kiper Mitra Kukar, Shahar Ginanjar, di Solo. (Dok Bola.com)

Markus sudah merasakan bagaimana pengaruh fans terhadap karier seorang pemain di Persib. Saat tampil apik, suporter akan memuji. Tapi, jika tampil buruk, harus siap-siap dengan hujatan.

Markus juga merasa media berperan dalam dua hal itu. Beruntung, kata Markus, saat itu media sosial belum semerebak sekarang. Dulu, kritikan hanya berasal dari media massa saja.

"Hujatan, cacian itu sudah pasti datang kalau sedang tidak bagus, namun adil saat kami menang dapat sanjungan. Beruntung saat itu belum ada sosial media, hanya koran saja yang selalu menulis beritanya," tuturnya.

"Bagi yang mau bermain di Persib, pertama yang harus disiapkan mental. Ingat, Persib mempunyai suporter fanatik yang selalu hadir dalam setiap pertandingan," kata Markus Horison.

Berita Terkait