Bola.com, Milan - Ketajaman Romelu Lukaku di Inter Milan benar-benar membuat sang pelatih terkesan. Antonio Conte meyakini Lukaku punya kecepatan dan kekuatan luar biasa untuk ukuran pemain sepak bola.
Teranyar, Romelu Lukaku memborong dua gol kala Inter menggilas Genoa 3-0 pada laga lanjutan Serie A, Minggu (26/7/2020) dini hari WIB. Total, striker Belgia ini sudah membukukan 23 gol untuk Inter di Liga.
Catatan itu terbilang impresif untuk ukuran pemain yang baru menjalani musim pertamanya. Proses adaptasi Lukaku berjalan mulus, tanpa halangan berarti.
Karena itulah Conte meyakini strikernya itu merupakan salah satu yang terbaik dalam urusan menyerang lawan, bahkan terlihat seperti pemain American Football.
Menurut Conte, Lukaku bukanlah striker biasa. Tidak hanya bertubuh besar, tapi juga gesit. Striker seperti inilah yang ditakuti bek-bek lawan. Kombinasi kekuatan dan kecepatan itu membuat Lukaku seperti pemain American Football.
"Romelu adalah pesepak bola unik sebab meski mencapai tinggi 1,9 meter, dia juga sangat gesit," ungkap Conte pada sesi konferensi pers.
"Dia bergerak sebagai titik target, tapi dia juga bisa menyerang seperti pemain American Football dari tengah lapangan."
"Saya ngotot mendatangkan dia ke sini dan dia masih bisa mengembangkan sentuhannya. Dia masih 27 tahun dan akan terus berkembang," imbuhnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Kata Lukaku
Romelu Lukaku sendiri mengaku senang bisa mencetak gol-gol yang membantu Inter, torehan individunya apik. Biar begitu, dia pun merasa kecewa karena Inter tidak bisa benar-benar mengganggu Juventus.
"Di level pribadi, saya senang, tapi saya kira di level tim, kami seharusnya bisa lebih baik lagi," ujar Lukaku.
"Kami punya tim bagus. Tidak mudah bertahan di peringkat kedua, sebab kami sebenarnya ingin juara. Namun, kami harus mencoba mengamankan posisi setinggi mungkin dan saya ingin membantu melakukannya."
"Kami telah kehilangan poin terlalu banyak, tapi tim ini masih muda dan ingin berkembang," pungkasnya.
Sumber: Football Italia
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, Published 26/7/2020)