Demi Menyambung Hidup, David da Silva Beda Sikap dengan Persebaya

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 26 Jul 2020, 22:15 WIB
Striker Persebaya Surabaya, David Da Silva, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Bhayangkara FC pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Sabtu (31/8). Persebaya menang 2-0 atas Bhayangkara. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Demi kelangsungan hidup, David da Silva berbeda pandangan dengan klubnya, Persebaya Surabaya. Penyerang asal Brasil ini mendukung penuh Shopee Liga 1 untuk dilanjutkan.

Jika David menyambut Shopee Liga 1 dengan semangat, Persebaya Surabaya justru sebaliknya. Sedari awal, tim berjulukan Bajul Ijo ini telah menolak berkompetisi di tengah pandemi virus corona.

Advertisement

"Saya tidak khawatir. Jika kompetisi kembali, berarti siapa yang bekerja di sepak bola dapat mengambil gajinya dan dapat membantu keluarga untuk menyajikan makanan di atas meja," ujar David dinukil dari laman Liga 1.

Saat kompetisi berjalan pada 1 Oktober 2020, para pemain akan mendapatkan gaji sebesar 50 persen. Ketika Shopee Liga 1 dihentikan, David dan pesepak bola yang lain hanya menerima 25 persen.

"Pandemi COVID-19 terus berlanjut dan tidak tahu kapan ini berakhir. Sampai kapan mau diam? Ada seseorang yang mau menjawab? Semua bilang untuk tetap diam di rumah. Bagi orang yang tidak seperti itu, apakah mereka akan menyediakan makanan untuk kami?" kata David, yang telah membela Persebaya Surabaya selama satu setengah musim itu.

Video

2 dari 2 halaman

Kehidupan Terus Berlanjut

Para pemain Persebaya Surabaya merayakan gol yang dicetak David Da Silva ke gawang Sabah FA pada laga persahabatan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (8/2). Persebaya menang 3-1 atas Sabah FA. (Bola.com/Aditya Wany)

Menurut David, kebutuhan menuntut setiap manusa, termasuk pesepak bola, untuk melanjutkan hidupnya di tengah wabah virus corona. Sebagai kepala keluarga, mantan penyerang Pohang Steelers tersebut harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan keluarganya.

"Saat saya mengikuti berita tentang pandemi COVID-19, kita masih tanpa vaksin dan semua orang harus melanjutkan kehidupan," imbuh David.

"Jadi tidak hanya tentang sepak bola, tetapi setiap orang memiliki kehidupan dan memiliki keluarga yang harus diurus. Sehingga dengan semua perawatan yang diperlukan kita semua harus kembali bekerja," ucap penyerang berusia 30 tahun itu.