Persipura Mempertanyakan Keputusan PSSI Memilih Yogyakarta sebagai Homebase Klub Luar Jawa

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 28 Jul 2020, 19:50 WIB
Striker Persipura, Marinus Wanewar, merayakan gol Ian Louis Kabes ke gawang Bhyangkara FC pada laga Liga 1 Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (9/9/2017). Bhayangkara FC menang 2-1 atas Persipura. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena, mempertanyakan keputusan teknis dari PSSI terkait pemilihan Yogyakarta sebagai homebase klub luar Jawa. Hal itulah yang membuat Persipura belum menentukan homebase untuk kelanjutan Shopee Liga 1 2020.

Persipura Jayapura merupakan satu dari beberapa klub yang belum menentukan sikap terkait kelanjutan Shopee Liga 1 2020. Klub berjulukan Mutiara Hitam itu beralasan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum bisa menyerahkan prosedur tetap (protap) terkait kompetisi pada era pandemi virus corona.

Advertisement

"Pada prinsipnya, kami tidak ingin gegabah menentukan homebase sebelum ada detail protap dari federasi selama pelaksanaan kompetisi nanti," kata Rocky Bebena seperti dikutip Antara, Selasa (28/7/2020).

"Kami minta ada kepastian dulu. PSSI minta di Yogyakarta, padahal persepsi pulau Jawa itu besar ada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ujar Rocky Babena.

PSSI memilih Yogyakarta sebagai markas klub-klub dari luar Jawa karena lebih siap secara infrastruktur. Seperti diketahui, terdapat tiga stadion yang berada di wilayah Yogyakarta dan bisa digunakan sebagai markas, yakni Stadion Maguwoharjo, Stadion Sultan Agung, dan Stadion Mandala Krida.

Selain itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan juga mengaku mendapatkan bantuan dari rekannya yang merupakan pengusaha hotel. Ada lima hotel yang siap menjadi tempat menginap buat klub-klub yang berasal dari luar Jawa. Namun, Persipura tak melihat hal-hal itu sebagai pertimbangan teknis.

"Bisa saja Persipura Jayapura tidak ingin di Yogyakarta karena ada pertimbangan-pertimbangan dari klub. Okelah PSSI bisa membantu akomodasi, tapi pertimbangan teknis lainnya apa?" ujar Rocky Babena.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pilih Berhati-hati

Ekspresi pemain Persipura Jayapura, Boaz Solossa usai timnya kalah dari PS TNI pada lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Patriot, Bekasi (4/11/2017). PS TNI menang 2-1. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejatinya sudah mengantongi izin dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Namun, Persipura memilih tetap memegang prinsip secara legal dari PSSI dan PT LIB. Untuk itu, manajemen Persipura Jayapura masih akan menunggu surat resmi dari federasi dan operator kompetisi sepak bola Indonesia itu.

"Secara legal kami belum mendapat info tertulis dari operator maupun dari PSSI. Kami akan melangkah jika surat resmi tersebut sudah ada di tangan kami," tegas Rocky Babena.

Bila jaminan dari Federasi dan PT LIB sudah ada, manajemen klub berjuluk Mutiara Hitam itu akan lebih nyaman menjalankan programnya.

"Semua harus legal, tertulis, dan konkret. Surat itu akan jadi acuan kami dan pastinya kami akan lebih puas dan merasa skuat Persipura mendapat proteksi dari operator maupun PSSI," ucap Rocky.