Bola.com, Jerez - Valentino Rossi kembali unjuk gigi. Setelah sekian lama, pembalap Monster Energy Yamaha itu naik podium lagi.
Rossi finis ketiga pada seri kedua MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (26/7/2020). Ini merupakan podium pertama The Doctor sejak seri ketiga musim 2019 di Sirkuit Austin, Texas.
Namun di balik kisah sukses ini, ternyata ada cerita menarik mengenai konflik antara Valentino Rossi dan Yamaha mengenai setelan motor.
Hal ini sama sekali tidak terungkap sebelumnya dan jadi penyebab begitu sulitnya Rossi bisa kompetitif mengendarai motor Yamaha YZR-M1.
Apalagi di saat Rossi kesulitan, pembalap pengendara Yamaha YZR-M1 lainnya: Fabio Quartararo dan Maverick Vinales dapat menunjukkan kecepatan fantastis.
Bola.com pun coba merangkum kronologi konflik antara Rossi dan Yamaha mengenai setelan motor YZR-M1.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Dimulai 2018
Pada dasarnya, Valentino Rossi memang punya masalah dengan ban belakang produksi Michelin. Menurut pria berusia 41 tahun itu, kurun waktu 2018-2019, teknisi Yamaha sempat mencoba beberapa solusi.
Awalnya solusi itu berhasil. Terbukti Rossi bisa naik podium kedua pada balapan MotoGP Argentina dan Amerika Serikat. Tapi sejak ini, The Doctor kembali kesulitan dan tidak ada solusi khusus dari Yamaha.
Komentar Rossi ini bisa jadi salah satu alasan dirinya belum pernah menang lagi sejak MotoGP Belanda tahun 2017.
Faktor Fabio Quartararo dan Maverick Vinales
Yamaha semakin tidak ingin mendengar masukan dari Valentino Rossi setelah Fabio Quartararo dan Maverick Vinales bisa kompetitif menggunakan motor Yamaha YZR-M1.
Seperti Lin Jarvis bilang, pada dasarnya, setelan motor Yamaha identik dan Rossi paling kesulitan untuk adaptasi.
"Vinales dan Quartararo bisa kompetitif dengan motor ini. Saya berusia 41 tahun, dan mereka bilang saya harus belajar cara mengendarai motor Yamaha seperti mereka," Rossi menuturkan.
Performa Buruk di MotoGP Jerez
Kesabaran Valentino Rossi akhirnya habis di MotoGP Jerez atau seri pertama musim 2020. Saat Quartararo dan Vinales bisa sangat kompetitif dan finis 1-2, Rossi harus dibebat kendala teknis motor.
Sebelum kendala teknis itu, eks pembalap Repsol Honda dan Ducati ini sudah tidak menunjukkan kecepatan menjanjikan. "Setelah balapan yang buruk (MotoGP Jerez), tim saya dan saya tidak bisa berkata-kata," Rossi menuturkan.
"Saya mulai berpikir: mungkin ini saatnya tetap di rumah. Sangat frustrasi. Karena saya sama sekali tidak bersenang-senang," lanjutnya.
MotoGP Andalusia Jadi Titik Balik
Performa buruk di MotoGP Jerez, membuat Rossi menekan lebih keras pihak Yamaha agar merealisasikan keinginan setelan motor sesuai harapannya.
"Saya harus berjuang selama 4 hari untuk merealisasikan apa yang saya inginkan dari motor. Jika kami menyerah, saya pasti merasakan balapan yang buruk lagi," Rossi menuturkan.
Kini Rossi telah memberikan bukti. Jika Yamaha merealisasikan setelan motor sesuai keinginannya, juara dunia sembilan kali itu bisa meraih hasil kompetitif.
Baca Juga
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Liga Inggris: Mohamed Salah Selalu Bisa Dipercaya saat Liverpool dalam Keadaan Sulit