Bola.com, Jakarta - Semua orang mungkin sudah mengetahui kisah perjuangan dua sosok penting Liverpool, Jurgen Klopp dan Andrew Robertson, di atas lapangan. Namun bagaimana kehidupan keduanya saat berada di luar stadion?
Klopp dan Robertson berhasil mengantarkan Liverpool jadi juara Premier League 2019-2020. Kesuksesan tersebut dicapai dengan torehan apik, di mana mereka bisa mengungguli Manchester City dengan jarak 18 poin di klasemen akhir.
Namun ada upaya besar yang harus dilakukan oleh keduanya agar bisa mencapai titik kesuksesan itu. Robertson, misalnya, harus berusaha memberikan performa yang maksimal di Hull City agar Liverpool mau meliriknya.
Sementara itu, Jurgen Klopp juga sempat mengalami masa-masa terpuruk dalam kareirnya sebagai pelatih. Pria asal Jerman tersebut pernah menjadi biang kerok atas terdegradasinya Mainz 05 dari pentas Bundesliga.
Video
Kehilangan Bibi Tersayang
Hidup bagaikan roda yang terus berputar. Robertson dan juga Klopp merasakan titik terendah dalam hidupnya tidak hanya di atas lapangan saja.
Keduanya menyempatkan diri untuk bercerita soal pedihnya kehidupan dalam serial #SoundofSupport yang digagas oleh asosiasi bernama Heads Up. Dalam serial tersebut, Robertson mengenang sang bibi yang berpulang sebelum dirinya mencapai kesuksesan.
Pada suatu waktu, terjadi obrolan di ruang makan saat Celtic mengizinkan Robertson pindah di tahun 2009. "Bibi saya datang dan berkata kepada ibu 'dia bisa sukses sebagai pesepak bola' itu selalu tinggal di benak saya," kenangnya.
"Saat saya di Dundee United, pada hari Natal, sedihnya beliau meninggal. Dia adalah orang yang selalu percaya bahwa saya adalah orang yang spesial bahkan, mungkin, orang lain tidak memercayai itu," lanjutnya.
"Itu adalah sesuatu yang cukup menggangu saya, bahwa beliau tidak melihat saya mengangkat trofi Liga Champions, mengangkat trofi Premier League dan hal semacamnya," tambahnya.
Ayah Berpulang
Klopp, yang berbicara di sisi Robertson, juga ikut bercerita soal pengalaman ditinggal oleh orang terkasih. Bagi Klopp, orang yang berjasa dalam kariernya di dunia sepak bola adalah sang ayah.
"Ayah tidak pernah melihat saya sebagai pelatih. Beliau harus berpulang empat bulan sebelum saya resmi jadi pelatih," ucap Klopp.
"Dia sangat mendorong saya untuk menjalani karier sebagai pemain, dengan kritikan yang keras dan hal semacamnya, namun dia tidak pernah melihat karir saya yang nyata. Itu terasa berat dari waktu ke waktu," pungkasnya.
Pada akhirnya, Robertson dan Klopp sama-sama berhasil melampaui titik terendahnya. Lebih dari itu, mereka bisa mencapai kesuksesan bersama.
Robertson sekarang menjadi salah satu bek sayap terbaik di dunia dengan torehan assist yang apik. Sementara Klopp saat ini dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik di seantero jagat sepak bola. Keduanya bahu membahu mempersembahkan empat trofi dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Semoga dua kisah ini bisa menjadi inspirasi buat Bolaneters yang sedang tertekan di masa pandemi ini, ya!
Sumber asl: Sky Sports
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, Published 30/7/2020)