Bola.com, Makassar - Sosok Jay Idzes belakangan jadi perhatian publik setelah menandantangani kontrak berduras tiga tahun bersama klub Belanda, Go Ahead Eagles. Meski saat ini berkompetisi di Eerste Divisie (Liga 2) Belanda, klub yang berdiri pada 2 Desember 1902 ini menyimpan tradisi baik. Mereka pernah empat kali meraih trofi juara Eredivisie (Liga 1). Terakhir pada musim 2015-2016, GA Eagles bermain di Liga Europa.
Pada channel youtube Yussa Nugraha, Jay Idzes yang memiliki darah Indonesia dari ibunya menceritakan pengalaman panjang sebelum berstatus pemain Go Ahead Eagles mulai musim depan. Menurut cerita Jay, ia mulai menggeluti sepak bola pada usia 7 tahun dengan menimba ilmu di SC Brabant, klub amatir di kota kelahirannya itu.
Pada usia 9 tahun, bakatnya terpantau oleh pemandu bakat dari PSV Eindhoven. Selama lima tahun, Jay berlatih di akademi PSV. Setelah itu, Jay bergabung di Akademi VVV Venio & Helmodsports pada 2014.
"Saya hanya dua tahun di sana, karena akademi itu dilanda krisis finansial. Dari situ, saya ke FC Eindhoven mulai 2016," kata Jay.
Ketika pertama kali bermain sepak bola, Jay bermain dalam semua posisi di lini belakang dan tengah. "Oleh pelatih di Akademi VVV Venio & Helmodsports, saya akhirnya diminta fokus bermain sebagai gelandang bertahan. Saya dinilai bisa membaca arah bola dan kuat dalam bertahan," kenang Jay.
Bersama FC Eindhoven, Jay berjuang dengan berlatih keras untuk menembus tim utama. Pada musim 2017-2018, gelandang kelahiran 2 Juni 2000 ini mendapat kesempatan melakoni debutnya di tim utama FC Eindhoven saat menghadapi TOP Oss, 28 April 2018.
Bersama FC Eindhoven, Jay Idzes mendapatkan kesempatan bermain sebanyak 34 partai dalam dua musim. Pada Eerste Divisie 2019-2020, Jay hanya mampu membawa FC Eindhoven bertengger di peringkat 13. Meski begitu, penampilannya mendapat apresiasi dengan tawaran kontrak tiga musim dari GO Eagles.
Video
Penyuka Kuliner Indonesia
Meski lahir dan besar di Belanda, Jay Idzes mengaku tetap memiliki ikatan emosional dengan Indonesia.
"Saya pernah ke Indonesia saat masih kecil. Jadi belum tahu banyak tentang Indonesia. Tapi, saya menyukai kulinernya karena oma saya hampir setiap hari masak makanan Indonesia. Saya suka sate, pastel dan gado-gado," kata Jay yang berkeinginan suatu saat berlibur ke Tanah Air untuk belajar bahasa Indonesia.
Saat ini, Jay mengaku tengah fokus berkarier di sepak bola. Ia ingin membawa Go Ahead Eagles kembali bermain di kasta tertinggi Liga Belanda.
"GA Eagles sudah tiga musim beruntun bermain di Eerste Divisie, saya berharap satu atau dua musim ke depan, klub ini kembali ke Eredivsie," kata Jay.
Kalau pun akhirnya tak tercapai, Jay berharap tetap bisa bermain di Erevidisie bersama klub lain. Itulah mengapa, ia terus berusaha meningkatkan kemampuannya baik saat latihan maupun mempelajari aksi pemain berposisi gelandang bertahan.
Jay menyebut Sergio Busquets sebagai pemain panutannya. Ia memilih gelandang bertahan Barcelona dan Timnas Spanyol itu karena penampilannya terbilang konsisten.
"Setiap musim, Busquets termasuk pemain yang jarang melakukan kesalahan sendiri. Meski tidak menonjol Xavi Hernandez dan Andres Iniesta, perannya sangat vital di lini tengah Barcelona," terang Jay.
Menurut Jay, dengan bermain di Eredivisie, ia bisa membuka peluang bermain di kompetisi elite Eropa. Jika bisa tampil di kompetisi kasta tertinggi Liga Belanda itu, Jay bisa mengukur kemampuannya, apakah bisa ke jenjang yang lebih tinggi atau tidak.
"Impian saya sejak kecil adalah bermain di Liverpool di Premier League dan kompetisi Eropa," pungkas Jay.
Baca Juga
Baru 5 Menit Main Bareng Genoa di Laga Comeback Serie A, Balotelli Langsung Kena Kartu Kuning
Arsenal Ngebet Ingin Rekrut Alexander Isak, Eh Edu Gaspar Meninggalkan Tim: Ganggu Aktivitas Transfer The Gunners Dong Nih
Waduh... Wasit Duel Timnas Indonesia Vs Jepang Ternyata Punya Catatan Kontroversial di Liga 1