Bola.com, London - Manajer Chelsea, Frank Lampard mengecam keputusan wasit Taylor karena memberikan Mateo Kovacic kartu merah pada laga final Piala FA 2019/2020 kontra Arsenal di Stadion Wembley, Sabtu (1/8/2020).
Kovacic mendapat kartu kuning kedua setelah dianggap melanggar Granit Xhaka pada menit ke-73.
“Itu tidak seharusnya kartu merah. Itu telah mengubah permainan," kata Lampard dikutip dari The Sun.
“Saya tidak bisa menyalahkan upaya dia (Kovacic) untuk melakukan itu (pelanggaran), tapi itu tidak seharusnya menjadi kartu merah. Sekali lagi, kembali kepada kami, kami tidak melakukan cukup banyak untuk memenangkan final," katanya.
Lampard menegaskan, setelah kehilangan Kovacic, timnya semakin sulit mengejar. Chelsea akhirnya menyerah dengan skor 1-2.
"Setelah bermain dengan 10 orang, itu berpengaruh pada permainan kami," katanya.
"Kami seharusnya bisa, bila Christian Pulisic tidak mengalami gangguan hamstring, dia bisa mencetak gol. Tapi ada konspirasi yang melawan kami," kata legenda Chelsea itu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Terlena
Lampard juga mengakui Chelsea terlena setelah unggul 1-0.
"Kami mengendalikan permainan dan mencetak gol lebih dahulu. 10 atau 15 menit pertama kami mendominasi. Setelah itu, kami hanya bisa menyalahkan diri sendiri," kata Lampard di situs resmi Chelsea.
"Kami merasa puas diri, terlena. Kami terlalu lama menguasai bola dan memainkan umpan pendek seperti tak maksimal. Kami membiarkan Arsenal berbalik menekan dan sejak saat itu menjadi sulit," imbuhnya.
Pada babak kedua, Lampard mengakui Chelsea bermain lebih baik. Namun, setelah kehilangan Mateo Kovacic, mereka semakin sulit mengejar.
Sumber: Chelsea, The Sun