Pelatih Fisik Persebaya Merasa Kehilangan Satia Bagdja, Dekat sejak Perkuliahan Hingga Berkarier

oleh Aditya Wany diperbarui 05 Agu 2020, 06:15 WIB
Pelatih Timnas Wanita Indonesia, Satia Bagdja saat memimpin timnya melawan Legenda Indonesia pada laga uji coba di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2018). Timnas Wanita Indonesia menang 3-2. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Bola.com, Surabaya - Dunia sepak bola Indonesia sedang berduka karena meninggalnya mantan pelatih fisik Timnas Indonesia, Satia Bagdja, Senin (3/8/2020) malam. Sosok satu ini punya banyak kontribusi dalam sepak bola Indonesia, termasuk juga pernah menangani Timnas Wanita Indonesia.

Pelatih fisik Persebaya, Gaselly Jun Panam, termasuk dalam jajaran pelaku sepak bola nasional yang merasa kehilangan. Maklum, pria berusia 34 tahun itu cukup dekat dengan sosok yang bernama lengkap Satia Bagdja Ijatna, yang juga berkarier sebagai dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Advertisement

Gaselly pertama mengenal Satia Bagdja saat masih berstatus sebagai mahasiswa di kampus tersebut. Dia merupakan mahasiswa angkatan 2005 di jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Dari Satia, Gaselly mulai serius mempelajari sepak bola.

“Dulu saya sering main sepak bola di kampus sama teman-teman. Sampai akhirnya, saya pernah juga jadi pelatih. Pak Satia kemudian menyarankan saya untuk belajar lebih dalam dan menekuni sepak bola,” kata Gaselley kepada Bola.com, Selasa (4/8/2020).

“Saya sangat merasa kehilangan sosok beliau. Biasanya saya dan teman-teman, kalau ada waktu, pasti akan ke rumah Pak Satia, mungkin sekadar ngobrol atau main sepak bola. Orangnya suka berbagi ilmu,” imbuhnya.

Beberapa mata kuliah diampu oleh Satia Bagdja di UNJ, di antaranya adalah Kepelatihan Sepak Bola, Belajar Motorik, Teori dan Praktek Sepak Bola, hingga Pembinaan dan Peningkatan Prestasi.

Video

2 dari 2 halaman

Banyak Memberikan Pengaruh

Gaselly Jun Panam saat masih menjadi pelatih fisik di Sriwijaya FC (Yoppy Renato/Liputan6)

Gaselly menuturkan Satia Bagdja pula yang mendorongnya untuk mengambil lisensi kepelatihan sepak bola. Saat ini, Gaselly sudah mengantongi lisensi kepelatihan A AFC meski berstatus pelatih fisik di klub kontestan Liga 1 2020.

“Pak Satia orangnya sangat baik. Bukan cuma kepada mahasiswanya, dia suka diskusi dan membantu orang-orang yang dikenalnya. Termasuk berkat rekomendasi beliau, saya akhirnya mengambil lisensi kepelatihan sepak bola,” tutur pria asal Jakarta itu.

“Beliau adalah orang yang cukup berpengaruh dalam perjalanan karier saya. Banyak sekali didikan penting dari beliau. Hampir segala aspek, mulai dari teknis sepak bola hingga hal-hal yang mendukung itu juga saya dapat dari beliau,” ucap Gaselly.

Selain menangani Timnas Wanita Indonesia, Satia Bagdja juga dikenal sebagai pelatih fisik Timnas Indonesia U-23 pada SEA Games 2011 dan 2013. Sosoknya cukup dekat dengan pelatih nasional yang kini menangani Madura United, Rahmad Darmawan.

Satia Bagdja dan Rahmad Darmawan tercatat pernah masuk dalam jajaran pelatih T-Team, klub Malaysia, pada musim 2016-2017. Sebelumnya, sempat muncul pula kabar Satia Bagdja bakal kembali mengarsiteki Timnas Wanita Indonesia.

Berita Terkait