Bola.com, Jakarta - Tottenham Hotspur selangkah lagi mendapatkan jasa Pierre-Emile Hojbjerg dari Southampton dengan mahar terbilang murah, hanya segarga 17 juta euro (Rp291 miliar).
Nama Hojbjerg muncul ke permukaan musim ini setelah mampu tampil impresif di lini tengah Southampton. Perannya di lini tengah mampu membuat The Saints tampil solid di paruh kedua Liga Inggris 2019-2020.
Nama pemain berusia 25 tahun ini dirumorkan akan berlabuh ke Everton.Baca Juga
Namun Tottenham masuk secara tiba-tiba dan segera mengambil kendali perihal transfernya. Kini Spurs pun menjadi tim terdepan untuk mendatangkan Hojbjerg.
Dilaporkan Tottenham Hotspur selangkah lagi mendapatkan jasa Pierre-Emile Hojbjerg. Bahkan kesepakatan personal telah didapatkan. Alhasil Spurs hanya butuh menyelesaikan transfernya ke Southampton dengan harga 17 juta euro (Rp291 miliar).
Angka ini terbilang murah mengingat performa sang pemain musim lalu. Pemain berusia 25 tahun ini bakal jadi rekrutan brilian Jose Mourinho untuk melengkapi kepingan puzzle skuat Tottenham Hotspur.
Berkali-kali Jose berujar, bahwa ia cukup puas dengan komposisi skuatnya saat ini. Kalaupun Spurs belum bisa bicara banyak, lebih karena para pemain belum benar-benar mendalami filosofi permainan manajer asal Portugal itu.
Jose Mourinho menyebut bahwa dirinya hanya perlu melakukan sedikit penambahan pemain buat menutup lubang kelemahan tim asuhannya. Apa sih kelebihan Pierre-Emile Hojbjerg sehingga The Special One begitu kepincut dengan dirinya?
Video
Gelandang Nomor 6 yang Dinantikan
Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih dengan laber master of defensive. Di tim-tim asuhannya ia selalu punya sosok gelandang jangkar yang dominan melapisi pertahanan.
Kehadiran pemain nomor 6 amat vital untuk mendukung skema serangan balik ala Mourinho. Ia butuh pemain yang amat kuat bertahan, memotong bola ulung sehingga transisi bertahan ke menyerang bisa berjalan mulus.
Sebaliknya saat tim mendapat serangan kubu lawan, sang gelandang pengangkut air jadi figur sentral untuk mencegah aliran bola ke lini pertahanan.
Tottenham tak memiliki pemain berkarakter nomor 6. Hal itu jelas memusingkan Jose Mourinho. Lini defensif Spurs amat keropos. Hal itu terlihat dengan sedikitnya mereka clean sheet musim lalu.
Ia hanya mengandalkan seorang Moussa Sissoko untuk memainkan peran itu. Walau sejatinya sang pemain lebih kuat sisi ofensif. Ia secara harafiah adalah seorang gelandang mobil yang doyan menjelajah (box to box).
Saat Sissoko absen, lini tengah Tottenham pun goyah. Tak ada lagi pemain yang bisa jadi jangkar tim.
Datangnya Pierre-Emile Hojbjerg akan merubah itu. Ia tipikal gelandang bertahan yang kuat secara fisik dan pintar membaca visi permainan.
Membantu Tanguy Ndombele Berkembang
Tanguy Ndombele menjalani musim buruk. Ia jarang jadi pilihan utama Jose Mourinho. Ia dinilai gagal total ketika dicobai menjadi seorang jangkar.
Jose sadar pilihannya memaksa Tanguy Ndombele bermain bertahan tidak ideal. Sejatinya ia seorang gelandang serang, yang doyan melakukan pergerakan agresif membantu lini serang.
Berstatus sebagai pemain termahal di Tottenham, Jose masih punya harapan Tanguy Ndombele bisa menujukkan performa terbaiknya. Lepas dari kekurangannya, ia merupakan salah satu wonderkid yang punya talenta menawan.
Kehadiran Pierre-Emile Hojbjerg membuat Ndombele bisa menjalankan peran berbeda. Ia bisa diberdayakan untuk memperkuat sisi ofensif. Ia pun bisa bahu membahu dengan Giovani Lo Celso yang diplot sebagai kreator serangan dari lini kedua.
Saat Tanguy Ndombele aktif menyerang, sisi defensif Spurs tak keropos karena kehadiran Pierre-Emile Hojbjerg.
Bisa Melakukan Pekerjaan Kotor
Sebagai seorang gelandang bertahan, Pierre-Emile Hojbjerg dikenal galak. Ia tipikal pemain yang tak segan-segan bermain kasar untuk menghambat atau mengganggu konsentrasi pemain lawan.
Jose sangat suka tipikal pemain seperti ini. Seorang yang bisa melakukan pekerjaan kotor. Rela melakukan apapun untuk mencegah lawan mencetak gol.
Tottenham Hotspur tak punya model pemain seperti itu. Semua tipikal lembek, kurang powerfull dan terkadang terlalu baik ke tim lawan.
Buat Jose Mourinho yang pemuja kemenangan. Ia tak ambil pusing jika tim asuhannya banjir kartu akibat aksi pelanggaran, yang pentin tim asuhannya menang.
Selain melakukan pekerjaan kotor, Pierre-Emile Hojbjerg tipikal sosok pemimpin. Ia amat komunikatif mengomandoi rekan-rekannya di lini tengah. Jose jelas butuh pemain seperti ini untuk membuat sektor tengah lebih berisik.
Sumber: Berbagai sumber