Bola.com, Jakarta - Nomor punggung tujuh satu dekade terakhir amat identik dengan Cristiano Ronaldo. Ia mematenkan singkatan nama plus nomor kesukaannya tersebut CR7.
Di dunia sepak bola nomor punggung tujuh identik dengan gelandang sayap. Mereka jadi pemain yang identik sebagai pemasuk bola lewat crossing atau passingnya. Biasanya pemain di nomor ini juga jago melakukan tendangan bebas.
Namun, Cristiano Ronaldo merubah peradaban tersebut. Beroperasi sebagai winger, Ronaldo jadi sosok yang produktif mencetak gol, bahkan melebihi jumlah koleksi gol seorang striker.
Istilah penamaannya pun ikut berubah. Tak ia tak lagi disebut sebagai gelandang sayap tapi penyerang sayap. Pemain-pemain dengan nomor tujuh kemudian selalu diidentikkan sebagai penyerang cepat yang doyan melakukan tusukan mematikan dari sisi melebar. Hal yang doyan dilakukan Ronaldo.
Bola.com merangkum pengguna nomor tujuh, selain Cristiano Ronaldo, yang paling paten saat ini. Simak ulasannya di bawah ini:
Ingin lihat jadwal pertandingan, hasil pertandingan dan highlights pertandingan Liga Champions, silakan klik di sini.
Jika kalian juga ingin melihat jadwal pertandingan, hasil pertandingan dan cuplikan pertandingan Liga Europa, silakan klik di sini.
Video
Raheem Sterling
Manchester City patut bersyukur karena dikaruniai pemain dengan insting mencetak gol yang luar biasa, yakni Raheem Sterling.
Sejak musim 2017-2018, ketajaman Sterling semakin terasah. Terhitung sejak musim tersebut hingga sekarang, ia selalu mampu mengantongi lebih dari 20 gol di semua kompetisi.
Pada musim ini sendiri, ia sudah mendapatkan 27 gol dari 47 penampilannya - terbaik dalam kariernya sejauh ini.
Pep Guardiola sukses menyulap sang mantan pemain Liverpool ini menjadi pemain setipe dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Kalau dulunya pesepak bola berdarah Jamaika tersebut hanya diandalkan lewat tusukan dan umpan-umpan diagonalnya, kini ia menjelma jadi penyerang yang tajam.
Son Heung-min
Son Heung-min merupakan pesepak bola terbaik Asia saat ini. Pemain bernomor punggung tujuh satu ini tampil memesona bersama Tottenham Hotspur beberapa musim terakhir.
Sama seperti halnya Cristiano Ronaldo, Son diandalkan sebagai pencetak gol. Ia jadi pemain paling produktif kedua di klubnya setelah Harry Kane.
Musim ini, saat Harry cedera parah, Jose Mourinho sempat mendorong posisi Son sebagai striker. Dia membayarnya dengan rutin mencetak gol.
Bisa dibilang Son adalah CR7-nya Korea Selatan. Gaya mainnya mirip benar dengan Ronaldo. Saat memegang bola, amat sulit bagi pemain belakang lawan menghentikannya. Ia amat cepat mematikan.
James Milner
James Milner adalah contoh pengguna nomor punggung tujuh tradisional. Harafiahnya ia bermain sebagai gelandang sayap yang diandalkan menyuplai umpan-umpan silang terukur yang memanjakan para penyerang.
Milner jadi pemain yang istimewa karena ia bisa bermain di banyak posisi. Di Liverpool, Jurgen Klopp sering memainkannya sebagai bek sayap atau gelandang bertahan.
Walau usianya tak muda (33 tahun), fisik James Milner amat prima. Ia amat kuat dalam duel-duel satu lawan satu. Mantan pemain Manchester City itu juga dikenal punya tembakan jarak jauh yang kencang. Ia sering dipercaya mengesekusi bola mati tendangan bebas dan sepak pojok.
Eden Hazard
Real Madrid mendatangkannya musim lalu, sudah barang tentu karena melihat potensi Eden Hazard menutupi lubang yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo.
Musim pertamanya bersama Los Blancos mungkin tak terlalu mulus. Ia lebih banyak absen karena gangguan cedera. Namun, hal itu tak lantas menghapus rekam jejak kariernya yang mentereng bersama Chelsea dan Timnas Belgia.
Saat membel Chelsea, Eden Hazard adalah mesin gol utama timnya. Lesakan golnya mengalahkan para striker The Blues. Olah bolanya amat yahud, dan sudah barang tentu ia amat cepat sudah dihentikan. Benar-benar mirip dengan CR7.
Eden Hazard juga eksekutor tendangan bebas ulung. Ia banyak mencetak gol dari bola mati. Kita berharap bisa menyaksikan atraksi sulap yang menakjubkan dari sang pemain di Real Madrid.
Alexis Sanchez
Alexis Sanchez salah satu pengguna nomor punggung tujuh terbaik? Yang benar saja, bukankah ia gagal total di Manchester United?
Pemain asal Chile yang baru saja meresmikan kepindahannya ke Inter Milan mengalami periode suram saat berkostum United. Ia kehilangan ketajaman dan sentuhan umpan-umpan terukur yang menjadi kelebihannya.
Pada awal musim ini, Alexis Sanchez lebih banyak absen karena gangguan cedera. Inter Milan baru bisa memaksimalkan tenaganya di pengujung musim. Tapi buat Antonio Conte hal itu ta masalah.
Sang mentor yakin jika Sanchez pelan-pelan akan menemukan bentuk permainan terbaiknya. Dianugerahi bakat skill individu khas pesepak bola asal Amerika Latin, sejatinya eks Arsenal itu adalah tipikal pemain yang disukai banyak pelatih.
Ia bisa bermain sama bagus, sebagai penyerang sayap, striker, serta gelandang serang. Kemampuan yang tak banyak dimiliki pesepak bola lainnya.
Sumber: Berbagai sumber