Bola.com, Jakarta - Beberapa hari terakhir, sosok Brad Binder sedang terbang ke langit ketujuh. Bagaimana tidak, berstatus sebagai rookie, ia bisa merasakan kemenangan perdana di ajang MotoGP.
Brad Binder finis pertama pada balapan seri ketiga MotoGP 2020 di Sirkuit Brno, Republik Ceska, Minggu (9/8/2020) lalu.
Kemenangan ini juga spesial untuk timnya, KTM. Pasalnya mereka merasakan podium pertama di ajang MotoGP sejak mentas kali pertama empat musim yang lalu.
Setelah kemenangan hari Minggu, hari Selasa (11/8/2020), Brad Binder juga bertambah usia menjadi 25. Tentu hari ulang tahunnya kali ini sangat bermakna.
Karena kini ia sudah berstatus pembalap yang bisa menang di ajang MotoGP. Namun tentu ia tak bisa euforia terlalu lama. Karena akhir pekan ini, ia kembali mengaspal di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.
Bola.com pun melihat setidaknya ada 3 alasan yang membuat sosok Brad Binder kembali layak ditahbiskan sebagai favorit juara pada balapan nanti. Berikut analisis khusus spesial saat sang pembalap merayakan ulang tahun.
Saksikan Video Pilihan Kami:
1. Rapor Bagus di Red Bull Ring
Jika melihat rekam jejak performa Brad Binder di Sirkuit Red Bull Ring, pembalap asal Afrika Selatan ini memang punya rapor bagus.
Tercatat ia bahkan pernah menang di trek yang punya karakteristik cepat ini saat masih di Moto2 tahun lalu. Dia mengalahkan Alex Marquez dengan selisih 0,330 detik.
Ketika masih di kelas Moto3 2016, Brad Binder juga bisa naik podium ketiga. Fakta ini merupakan jaminan, setidaknya lay out Sirkuit Red Bull Ring memang sudah dikuasai sang pembalap.
2. Karakteristik Mirip dengan Brno
Baik Sirkuit Brno maupun Red Bull Ring punya karakteristik identik: trek super cepat. Red Bull Ring bahkan bisa dibilang replika Brno tapi versi bagusnya karena aspal MotoGP Republik Ceska dikenal banyak bumpy di banyak sektor.
Bedanya lagi, Sirkuit Brno punya banyak sektor tikungan cepat. Sementara Red Bull Ring memiliki sektor lurus panjang. Statistik menuliskan, pembalap yang kencang di Brno biasanya kompetitif juga di Red Bull Ring.
Seperti musim lalu, Andrea Dovizioso bisa finis kedua di Brno, kemudian jadi runner-up di Red Bull Ring. Marc Marquez sebaliknya. Dia menang pada MotoGP Republik Ceska, kemudian finis kedua MotoGP Austria.
3. Konsistensi
Brad Binder dikenal pembalap yang punya level konsistensi tinggi. Seperti musim lalu di Moto2, ketika pada pertengahan musim sudah menemukan setelan motor tepat, ia selalu bisa bersaing baris depan.
Dari total 12 balapan terakhir di Moto2 2019, ia bisa menang lima kali dan total sembilan kali naik podium. Dalam periode itu, ia hanya sekali tidak finis.
Saat menang MotoGP Republik Ceska, juga sangat terlihat Brad Binder merupakan pembalap konsisten. Lap time pembalap berusia 25 tahun ini ada di angka 1 menit 58 detik bahkan sempat 1 menit 57 detik pada lima lap awal MotoGP Republik Ceska.
Baca Juga
2 Keajaiban yang Bisa Menahan Jorge Martin Jadi Juara Dunia MotoGP 2024: Ducati Bakal Netral sampai Akhir?
3 Alasan Jorge Martin Bisa Kalahkan Pecco Bagnaia untuk Jadi Juara Dunia MotoGP Musim Ini: Marc Marquez Juga Mainkan Peran!
3 Catatan Menarik usai MotoGP Jepang 2024: Keterpurukan Honda dan Yamaha, Perpisahan Takaaki Nakagami