Bola.com, Makassar - Robby Darwis merupakan satu di antara beberapa pemain yang sukses ketika berkiprah di Timnas Indonesia. Ia tercatat dua kali meraih medali emas di pentas SEA Games, yaitu pada 1987 dan 1991, pencapaian yang belum bisa disamai oleh skuat Garuda lain hingga saat ini.
Sejatinya, Robby Darwis berpeluang mencetak hattrick medali emas di ajang multi-event di kawasan Asia Tenggara itu. Namun, pada edisi 1989, ia gagal tampil akrena dicekal menyusul surat FIFA yang ditembuskan kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Dalam channel youtube Jurnal Opa, Robby Darwis menceritakan kronologis mengapa ia mendapatkan sanksi larangan bermain selama tiga bulan. Sebelum pelaksanaan SEA Games 1989 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Robby Darwis sempat membela Kelantan FA di Liga Malaysia.
Saat Kelantan bertandang ke markas Singapura FA, di mana Timnas Singapura tampil di Liga Malaysia, terjadi perkelahian antarpemain menyusul keputusan wasit yang merugikan klub yang dibela Robby Darwis. Pada satu momen, saat Robby sibuk memisahkan pemain, tiba-tiba wasit terjatuh di depan Robby.
"Saya tegaskan, tidak pernah menyentuh wasit sedikit pun. Saya juga kaget ketika wasit bangun dan langsung memberi saya kartu merah," kata Robby.
Selepas peristiwa itu, Robby kembali bergabung di Timnas Indonesia yang bakal tampil di SEA Games. Awalnya berjalan lancar sebelum tiba-tiba FAM membawa kasus ini ke FIFA.
Padahal, pemain lain yang terlibat tawuran hanya dikenai sanksi dua sampai tiga pertandingan. Sebelum laga pertama melawan Brunei Darussalam di SEA Games, Robby sejatinya diperbolehkan main sesuai keputusan managers meeting.
"Tapi, saat sedang pemasanan jelang pertandingan perdana, surat sanksi turun. Anehnya, setelah SEA Games selesai, sanksi itu dicabut. Saya pribadi menilai jadi korban 'konspirasi'. Ada yang tak ingin melihat Indonesia mengulang sukses meraih emas pada Sea Games sebelumnya," kata Robby.
Seperti diketahui, Malaysia akhirnya meraih emas cabang sepak bola setelah mengalahkan Singapura 3-1 pada laga final yang berlangsung di Stadion Merdeka Kuala Lumpur, 31 Agustus 1989. Sementara Timnas Indonesia mendapatkan medali perunggu.
Video
Kembali ke Persib
Pengalaman pahit di Liga Malaysia jadi setitik noda dalam cerita sukses perjalananan karier Robby di Persib dan Timnas Indonesia. Ketika tampil di Liga Malaysia, ia hanya tampil pada laga perdana, mendapat kartu merah yang berujung larangan tampil di SEA Games 1989. Kontraknya pun diputus Kelantan dan Robby kembali memperkuat Persib pada kompetisi Perserikatan 1989-1990.
Ia resmi kembali merumput pada 2 Desember 1989 setelah FIFA mencabut sanksinya. Menurut Sekretaris Umum PSSI, Nugraha Besoes, saat itu seperti dilansir Pikiran Rakyat 1 November 1989, hukuman Robby dicabut FIFA lantaran rekaman video tidak menunjukkan Robby melakukan serangan fisik terhadap wasit.
"Saya ambil sisi positifnya saja. Itulah makanya saya tidak mau mempermasalahkannya. Hubungan saya dengan teman-teman di Malaysia pun tetap baik sampai sekarang," kata Robby.
Sepulang dari Malaysia, Robby kembali menjadi bagian penting Persib untuk meraih trofi juara pada musim 1989-1990. Ia juga mencetak satu dari tiga gol Persib ke gawang PSM Makassar pada laga semifinal yang diwarnai perkelahian antarpemain itu.
Dalam laga final, Persib membuktikan kapasitasnya sebagai tim kuat era 1980 sampai 1990-an lewat kemenangan 2-0 atas Persebaya Surabaya.
Baca Juga
3 Penggawa PSBS yang Menonjol dalam Kebangkitan Mereka di BRI Liga 1: Semakin Nyaman Berkreasi
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Mengulas Rapor Buruk Shin Tae-yong di Piala AFF: Belum Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara, Edisi Terdekat Bagaimana Peluangnya?