Pelatih Atalanta Lebih Senang Hadapi PSG Sebanyak Dua Leg, Sinyal Kekalahan?

oleh Hendry Wibowo diperbarui 12 Agu 2020, 15:45 WIB
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini menginstruksikan pemainnya saat bertanding melawan Napoli pada pertandingan lanjutan Liga Serie A Italia di Stadion Bergamo, Italia (2/7/2020). Atalanta menang 2-0 atas Napoli. (Giuseppe Zanardelli/LaPresse via AP)

Bola.com, Jakarta - Atalanta akan melanjutkan perjalanan bak cerita dongeng di ajang Liga Champions 2019/2020. Bagaimana tidak, berstatus tim non unggulan, La Dea bisa melaju sampai perempat final.

Namun lawan berikutnya Duvan Zapata dan kawan-kawan berstatus tim raksasa Eropa, khususnya kompetisi Ligue 1 Prancis. Adalah Paris Saint-Germain. Atalanta bersua PSG di Estadio da Luz, Kamis (13/8/2020) dini hari WIB.

Advertisement

Liga Champions sendiri menganut sistem single match lantaran pandemi virus corona, bukan lagi laga home away atau dua leg. 

Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini secara terbuka mengatakan lebih senang bersua PSG sebanyak dua leg bukan single match seperti sekarang.

"Melihat sejarah tim, saya lebih suka (dua leg). Kami menghadapi tim yang belum pernah kami hadapi sebelumnya dan tidak memiliki parameter langsung dalam hal pertemuan dengan pemain mereka," kata Gasperini.

"Secara historis kami selalu tampil lebih baik di pertandingan kedua - melawan Dinamo (Zagreb), melawan Shakhtar (Donetsk) dan melawan (Manchester) City," lanjut eks pelatih Inter Milan itu.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Sinyal Kekalahan?

Liga Champions - Atalanta Vs PSG (Bola.com/Adreanus Titus)

Apakah pernyataan pelatih Atalanta itu merupakan sinyal kekalahan tim ini di ajang Liga Champions?

Nanti dahulu Gian Piero Gasperini bertekad untuk memberikan kemampuan 100 persen untuk mempersulit PSG. Saking percaya diri, ia menyebut tidak perlu sibuk untuk menjaga salah satu pemain bintang lawan seperti Neymar.

Menurutnya kunci terbaik buat Atalanta adalah fokus menunjukkan performa maksimal. "Neymar adalah salah satu pemain terbaik di dunia, jadi ini menjadi masalah bagi semua tim yang menghadapinya," Gasperini menuturkan.

"Saya pikir cara terbaik untuk bertahan melawannya adalah bermain bagus, dengan semua orang fokus," tambahnya.

 

Sumber: Football Italia