Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong tidak melihat peringkat klub sebagai parameter pemaggilan pemain ke Timnas Indonesia. Sebagai pemuncak klasemen sementara Shopee Liga 1, Persib Bandung bahkan hanya mengirimkan satu nama.
Febri Hariyadi menjadi wakil tunggal Persib di skuat Timnas Indonesia saat ini. Shin Tae-yong bahkan memanggil lebih banyak pemain dari klub yang berperingkat rendah di Shopee Liga 1, seperti Arema FC (peringkat ke-12) dengan lima pemain dan Persebaya Surabaya (peringkat ke-15) dengan empat pemain.
Belakangan, kontribusi Persib untuk Timnas Indonesia memang terkikis. Hanya Febri yang rutin dipanggil selama dua tahun terakhir. Sisanya, lebih banyak angot-angotan.
Nama-nama seperti Achmad Jufriyanto dan Victor Igbonefo tidak pernah rutin membela Timnas Indonesia dalam dua tahun terakhir. Bahkan, keduanya juga lagi terpakai di era Shin Tae-yong.
Kendati demikian, Persib masih menyimpan sejumlah pemain lokal dengan kualitas level Timnas Indonesia. Berikut tiga di antaranya:
Video
Ardi Idrus
Ardi Idrus merupakan suatu fenomena langka di sepak bola Indonesia. Banyak berkutat di klub semenjana, bek berusia 27 tahun itu justru moncer ketika diberikan kesempatan membela Persib Bandung.
Sejak bergabung dengan Persib pada 2018, posisi bek sayap kiri langsung dikunci oleh Ardi Idrus. Total hingga musim ini, mantan pemain Kalteng Putra itu membukukan 63 penampilan.
Konsistensi Ardi Idrus dihadiahi panggilan ke Timnas Indonesia untuk melawan Malaysia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, 19 November 2020.
Namun, pemain asal Ternate, Maluku Utara ini belum bisa mencatatkan debutnya karena dicadangkan oleh pelatih Simon McMenemy.
Sejak tongkat kepelatihan diambil alih Shin Tae-yong, Ardi Idrus belum lagi merasakan berseragam Timnas Indonesia. Padahal, jika disandingkan dengan Johan Alfarizi dan Bagas Adi, dua bek kiri Timnas Indonesia saat ini, kualitasnya tidak jauh berbeda.
Teja Paku Alam
Ada yang menarik dalam pemilihan kiper Timnas Indonesia oleh Shin Tae-yong. Pria asal Korea Selatan itu mengabaikan muka-muka lama dan memanggil wajah-wajah yang lebih segar plus veteran dengan minim pengalaman.
Ada Nadeo Argawinata dan Muhammad Riyandi yang dipromosikan dari Timnas Indonesia U-22, Miswar Saputra, kiper muda namun kenyang pengalaman kompetisi milik PSM Makassar, dan penjaga gawang senior, Rivky Mokodompit.
Shin Tae-yong justru tidak melirik sejumlah kiper langganan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, seperti Andritany Ardhiyasa, Wawan Hendrawan hingga Teja Paku Alam.
Nama terakhir yang disebut adalah kiper utama Persib, yang notabene penguasa klasemen Shopee Liga 1 musim ini. Penjaga gawang berusia 25 tahun itu dikenal cekatan, hanya kerap kurang beruntung karena selalu membela klub yang harus terdegradasi pada dua musim terakhir.
Sebelum bergabung dengan Persib, Teja membela Sriwijaya FC yang turun kasta pada 2018, dan Semen Padang yang terdegradasi pada 2019. Untungnya, pamor kiper kelahiran Painan, Sumatra Utara, itu tidak turun. Persib memercayainya sekaligus mendaulatnya sebagai penjaga gawang utama pada musim ini.
Namun, ada fenomena aneh menyelimuti perjalanan Teja di Timnas Indonesia. Sudah dipanggil sejak 2016, ia malah tidak pernah dimainkan sama sekali.
Soccerway mencatat, sebelas kali Teja duduk sebagai penghangat bangku cadangan di Timnas Indonesia. Pergantian pelatih hingga empat kali, mulai dari Alfred Riedl hingga Simon McMenemy, tetap tidak membuatnya dipercaya untuk bertanding.
Terbilang tragis untuk Teja sebab nasib kiper lainnya lebih beruntung. Muhammad Ridho dan Wawan Hendrawan, misalnya. Keduanya baru mendapatkan panggilan dari Timnas Indonesia pada dua tahun belakangan, tapi sudah pernah dipercaya sebagai kiper utama.
Kim Kurniawan
Kim Kurniawan bangkit di musim ini. Pelatih Robert Alberts memercayainya sebagai pendamping Omid Nazari di lini tengah.
Kim selalu bermain sebagai starter di tiga pertandingan Persib. Bahkan, jumlah menit bermainnya, 188 menit, lebih tinggi dibanding Febri Hariyadi, 156 menit.
Performa Kim sempat turun drastis ketika menderita cedera parah di pengujung 2017. Alhasil, gelandang naturalisasi ini banyak absen dan hanya mampu terlibat dalam 26 laga Persib selama 2018-2019.
Kebangkitan Kim di musim ini berpeluang mendulang atensi dari Shin Tae-yong. Pasalnya, kemampuan pemain berusia 30 tahun tersebut punya atribut yang hampir lengkap sebagai gelandang tengah. Sebelum cedera, Kim dapat membantu serangan dan pertahanan sama baiknya.
Baca Juga
Eks Gelandang Persik yang Pernah Melawan STY di LCA 2004 Akui Gaya Main Pelatih Timnas Indonesia Itu Memang Mirip Marselino Ferdinan
Shin Tae-yong: Lolos ke Play-off Piala Dunia 2026 Keharusan untuk Timnas Indonesia
Kelas! Shin Tae-yong Menyamakan Gaya Main Marselino Ferdinan Seperti Dirinya Sewaktu Masih Bermain