Bola.com, Jakarta - Sepanjang sejarah perjalanan PSSI sejak berdiri pada 19 April 1930, Timnas Indonesia mencatat sejumlah momen emas yang membanggakan. Timnas Merah Putih yang pernah disegani dengan julukan Macan Asia itu nyaris menembus putaran final Piala Dunia 1986. Tapi, benarkah demikian?
Bicara kiprah di Piala Dunia, Timnas Indonesia pernah satu kali mengikuti kompetisi terbaik antarnegara dunia itu pada 1938. Mengusung nama Hindia Belanda, FIFA akhirnya mengakui bahwa Indonesia sebagai negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.
Cerita kenangan Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia 1986 Meksiko hingga kini masih menjadi buah bibir. Langkah Tim Garuda yang kala itu dilatih Sinyo Aliandoe, terhenti di fase akhir penyisihan zona Asia.
Timnas Indonesia berhasil menjadi juara Sub Grup IIIB. Indonesia berada satu grup bersama Thailand, India, dan Bangladesh.
Dengan demikian, dari 27 negara Asia, Timnas Indonesia, atau kala itu juga dikenal dengan nama Timnas PPD (Pra-Piala Dunia), menjadi satu dari delapan negara terbaik. Juara tiap Sub Grup kembali diadu demi tiket ke Piala Dunia 1986 yang digelar di Meksiko.
Timnas Indonesia sebetulnya tidak begitu dijagokan untuk lolos dari fase kualifikasi. Tapi kenyataannya, memang terjadi banyak kejutan. Sebut saja Arab Saudi yang berstatus juara Asia, gagal lolos dari Grup IA yang masuk kategori zona Asia Barat.
Benar saja, tiga kemenangan beruntun didapat, yakni melawan Thailand (1-0; 1-0) dan Bangladesh (2-0). Timnas Indonesia menelan kekalahan 1-2 pada laga berikutnya melawan Bangladesh, namun kemudian meraih empat poin melawan India (2-1; 1-1).
Memasuki putaran kedua Zona B AFC Kualifikasi Piala Dunia 1986, Timnas Indonesia dengan Korea Selatan. Indonesia kalah 0-2 pada pertemuan pertama, 21 Juli 1985 di Seoul. Kemudian pada pertemuan kedua, 30 Juli 1985, Indonesia kalah 1-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, maka kandas sudah perjalanan menuju pentas Piala Dunia 1968 Meksiko.
Video
Tidak Benar Bahwa Timnas Indonesia Butuh Satu Kemenangan Lagi
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Timnas Indonesia harus memupus harapan tampil untuk kedua kali (atau satu kali sebelum keputusan FIFA) di Piala Dunia.
Benar bahwa Timnas Indonesia di bawah Sinyo Aliandoe adalah langkah terjauh di Kualifikasi Piala Dunia, namun sebetulnya, untuk menuju Piala Dunia masih jauh dari genggaman.
Putaran Kedua Pra-Piala Dunia atau Kualifikasi Piala Dunia 1986 menghadirkan empat pertandingan. Selain Timnas Indonesia vs Korea Selatan, ada pula pertemuan juara masing-masing Sub Grup, yakni Uni Emirat Arab vs Irak, Suriah vs Bahrain, dan Hong Kong vs Jepang.
Sebenarnya, penentuan siapa yang akan mewakili Asia pada Piala Dunia 1986 akan terjadi pada Babak atau Putaran Ketiga Pra-Piala Dunia 1986. Sebab, empat tim tersisa akan memperebutkan dua tiket ke Meksiko.
Adapun anggapan bahwa Timnas Indonesia selangkah lagi lolos ke Piala Dunia 1986 adalah karena Korea Selatan merupakan lawan yang paling sulit buat dihadapi ketimbang enam tim lainnya.
"Kita jangan dulu memperhitungkan harapan ke Meksiko untuk mewakili Asia bagian timur, karena mush terdekat yang harus dihadapi adalah Korsel, tim yang sangat sulit bisa dikalahkan Indonesia dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya," tulis sebuah naskah di tabloid 'jadul' Selecta Sport terbitan Juli 1985.
"Apalagi saat ini, sebagaimana dilaporkan ketika menggasak Malaysia 2-0, Korsel tampil tangguh di semua lini, apalagi menghadapi Indonesia. Persatuan Sepak Bola Korsel kabarnya akan memanggil pemainnya yang ada di luar negeri."
"Mungkin karena itu banyak cendekiawan sepak bola kita memperhitungkan, bila Herry Kiswanto dan kawan-kawan berhasil melewati Korsel berhasil melewati Korsel, berarti Indonesia maju ke Meksiko, walaupun penghadang berikutnya Jepang atau Hong Kong, karena kedua tim ini dinilai masih di bawah kelas Korea Selatan," tulisnya lagi seperti disunting oleh jurnalis Selecta Sport, E. Baldizar.
Daftar Timnas Indonesia di Pra-Piala Dunia
Kiper: Hermansyah, Donny Latuperissa
Belakang: Ristomoyo, Didik Darmadi, Aun Harhara, Syafrudin Fabanyo, Tonggo Tambunan, Warta Kusuma, Marzuki Nyak Mad.
Tengah: Herry Kiswanto, Dudung Abdullah, Rully Nere, Zulkarnaen Lubis, Ferril Hattu, Elly Idris, Yusuf Bachtiar, Warta Kusuma, Noah Meriem
Depan: Dede Sulaiman, Bambang Nurdiansyah, Wahyo Tanoto, Sain Irmiz, Adolf Kabo