Budi Sudarsono dan 4 Legenda Klub yang Melanjutkan Karier sebagai Pelatih

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 14 Agu 2020, 09:45 WIB
Ilustrasi Pemain - Budi Sudarsono, Xavi Hernandez, Zinedine Zidane, Frank Lampard, Steven Gerrard (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Persik Kediri menunjuk Budi Sudarsono sebagai pelatih kepala untuk Shopee Liga 1 2020. Budi Sudarsono mengikuti jejak legenda sepak bola lainnya yang melanjutkan karier sebagai pelatih atau manajer.

Tanda-tanda mengenai perubahan komposisi di manajemen Persik sebetulnya sudah tercium dalam beberapa hari ini. Budi Sudarsono bahkan terlihat hadir pada sesi latihan.

Advertisement

Kala itu, Budi Sudarsono tidak mau terang-terangan menjelaskan maksud kemunculannya di mes Persik. Ia hanya mengatakan, "Saya diminta bantu-bantu Persik dari manajemen."

Presiden Persik, Abdul Hakim Bafagih, mengatakan bahwa tim berjulukan Macan Putih itu membutuhkan sosok seperti Budi Sudarsono.

Kehadiran Budi Sudarsono tak lantas membuat Joko Susilo terbuang. Dari pelatih kepala, pria yang akrab disapa Gethuk itu pindah jabatan menjadi Direktur Teknik.

Itu artinya, Joko Susilo akan tetap berperan penting dalam perjalanan Persik di Shopee Liga 1 2020. Budi Sudarsono akan memegang kendali penuh dari sisi lapangan.

"Coach Budi Sudarsono akan berkolaborasi dengan coach Joko Susilo," tegas Abdul Hakim Bafagih, Presiden Persik Kediri.

Meski pernah membela sejumlah klub seperti Persebaya dan Persija, Budi Sudarsono dianggap sebagai legenda Persik. Kejayaannya diraih ketika berhasil menjuarai Liga Indonesia bersama Cristian Gonzales, Danilo Fernando, dan Ronald Fagundez.

Budi Sudarsono bukanlah pesepak bola pertama yang melanjutkan karier sebagai pelatih. Berikut ini Bola.com merangkum lima legenda yang beralih profesi menjadi pelatih atau manajer.

Video

2 dari 5 halaman

Zinedine Zidane

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, mengangkat trofi juara La Liga musim 2019/2020 usai timnya mengalahkan Villarreal pada laga lanjutan La liga di Estadio Alfredo Di Stefano, Jumat (17/7/2020) dini hari WIB. (AFP/Gabriel Bouys)

Zinedine Zidane merupakan maestro lini tengah Prancis yang sempat menjajal karier bersama Juventus dan Real Madrid. Tak cuma prestasi di level klub, ia juga pernah mengangkat trofi Piala Dunia dan Piala Eropa.

Sukses sebagai pemain dan menjadi pesepak bola legendaris, Zinedine Zidane kemudian memberanikan diri menjadi arsitek Real Madrid. Serupa, sukses besar ia rengkuh bersama Los Blancos.

Gelar Liga Champions dan La Liga menjadi bukti sahih kehebatannya dari sisi lapangan.

3 dari 5 halaman

Steven Gerrard

Pelatih Glasgow Rangers, Steven Gerrard, mengamati anak asuhnya saat sesi latihan jelang laga Liga Europa di Leverkusen, Jerman, Rabu (5/8/2020). Glasgow Rangers akan menghadapi tuan rumah Bayer Leverkusen. (AP Photo/Martin Meissner)

Sama seperti Zinedine Zidane dan Budi Sudarsono, Steven Gerrard juga mengambil profesi sebagai pelatih kepala. Legenda hidup Liverpool itu kini menjadi manajer klub asal Skotlandia, Glasgow Rangers.

Kariernya di Rangers masih seumur jagung. Prestasinya juga belum banyak. Namun, publik Rangers berharap banyak padanya guna mengembalikan kejayaan klub tersebut di Skotlandia, atau setidaknya bisa bersaing kembali dengan Celtic.

Semasa aktif bermain, Steven Gerrard juga berhasil memberikan gelar Liga Champions dan Piala FA.

4 dari 5 halaman

Frank Lampard

Manajer Chelsea, Frank Lampard. (AP Photo/Matthias Schrader)

Baru dua klub yang ditangani Frank Lampard, yakni Derby County dan Chelsea. Itupun baru sebentar. Legenda The Blues itu juga belum memberikan pengaruh nyata buat kedua tim tersebut.

Lampard nyaris memberikan gelar perdana buat Chelsea andai mampu memenangi Piala FA 2019/2020. Sayang, di final, The Blues kandas 1-2 dari Arsenal.

Ketika masih aktif bermain, Lampard sukses mengantar Chelsea meraih trofi Liga Champions dan Premier League.

5 dari 5 halaman

Xavi Hernandez

Gelandang Al-Sadd yang juga mantan pemain Barcelona, Xavi Hernandez. (AFP/STR)

Xavi Hernandez adalah nyawa lini tengah Barcelona pada strategi tiki-taka yang diusung Pep Guardiola. Tak cuma di Blaugrana, Xavi juga melegenda bersama Timnas Spanyol.

Usai pensiun sebagai pemain, Xavi berkelana ke Asia, tepatnya di Qatar bersama Al-Sadd. 

Berita Terkait