Jadi Sampul Buku Penjaskes, Penyerang Persebaya Berkelakar Takut Kena Karma

oleh Aditya Wany diperbarui 15 Agu 2020, 17:07 WIB
Pemain Persebaya Surabaya, Oktafianus Fernando. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Penyerang sayap Persebaya Surabaya, Oktafianus Fernando, menjadi buah bibir di kalangan suporter Bonek. Pemain yang akrab disapa Ofan itu bukan sedang berbuat ulah negatif, melainkan fotonya yang kini mulai populer di kalangan anak-anak.

Wajah Ofan terlihat menjadi sampul sebuah buku pendamping untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes). Buku yang diperuntukkan bagi siswa kelas 1 SD itu membuatnya diperbincangkan di media sosial.

Advertisement

Pemain berusia 26 tahun itu sangat kaget saat fotonya menghiasi sebuah bahan ajar sekolah. Dia tidak menyangka fotonya dipajang dan dikenal oleh anak-anak yang baru memasuki usia sekolah tersebut.

“Yang pertama kasih tahu Bonek. Ada Bonek yang mengirim foto sampul buku Penjaskes, ternyata itu foto saya. Tentunya kaget. Ada perasaan tersanjung juga karena foto saya masuk dalam buku olahraga,” kata Ofan kepada Bola.com, Jumat (14/8/2020).

Sampul buku itu menampilkan Ofan yang tampil membela Persebaya. Dari penelusuran Bola.com, foto itu diambil dalam lanjutan Shopee Liga 1 2018 saat Persebaya menjamu Persela Lamongan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Sejak buku itu menjadi bahan ajar, banyak Bonek atau kenalannya yang mengirimi foto sampul buku tersebut. Bahkan, ada pula yang menjadikannya sebagai bahan candaan di media sosial.

“Sebenarnya ini kebetulan saja. Ini bukan prestasi, karena mungkin penerbit atau penulisnya tidak tahu siapa saya. Saya berharap mendapat royalti dari itu,” canda pemain Persebaya Surabaya berdarah Flores-Jawa itu sambil tertawa.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Buat Kenang-kenangan

Pemain Persebaya Surabaya, Oktafianus Fernando, jadi sampul di buku Penjasorkes. (Bola.com/Aditya Wany)

Buku tersebut membuat Ofan teringat dengan masa kecilnya selama menjadi siswa SD. Dia mengaku sebagai anak yang cukup jahil, termasuk saat memiliki buku sebagai bahan ajar sekolah. Ofan kerap mencoret bukunya yang bersampul wajah seseorang.

“Dulu waktu sekolah, saya sering mencoret sampul itu. Kalau gambarnya orang, saya tambahi kumis atau jenggot, kadang juga tompel. Nah, saya takut kena karma. Nanti, anak-anak SD juga mencoret wajah saya di buku itu,” tuturnya.

Pemain bernomor punggung 8 itu mengaku belum memegang secara langsung buku Penjaskes tersebut. Sejauh ini, dia hanya mendapatkan gambarnya dari informasi para kenalannya.

“Saya ingin memiliki buku itu juga. Nanti kalau ada waktu semoga bisa ke toko buku dan beli buat kenang-kenangan. Ini jadi bukti saya juga berkontribusi untuk dunia pendidikan,” ucap bapak satu anak tersebut, masih sambil tertawa.