Peraih Medali Olimpiade Tidak Dapat Tunjangan Hari Tua, Eko Yuli Irawan: Mereka Belum Merdeka

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 17 Agu 2020, 16:15 WIB
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, saat berlaga pada Asian Games di JIExpo, Jakarta, Selasa, (21/8/2018). Eko Yuli berhasil menyumbang medali emas angkat besi putra kelas 62kg. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Bola.com, Jakarta - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, berharap para peraih medali Olimpiade bisa mendapatkan tunjangan hari tua dari pemerintah Indonesia. Ia menyebut, hal itu belum tercapai bahkan hingga perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-75.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebetulnya pernah menggagas hal ini pada 2016. Sayang, tunjangan hari tua yang diharapkan hanya bertahan satu tahun.

Advertisement

"Yang belum merdeka untuk para peraih medali di Olimpiade di semua cabang olahraga itu tunjangan hari tua seperti pada 2016, tapi sayangnya 2017 dihentikan," kata Eko Yuli dinukil dari Antara.

Padahal menurut Eko Yuli, tunjangan hari tua buat para atlet yang pernah berjuang demi Indonesia adalah bentuk kemerdekaan.

"Kalau bisa itu berjalan lagi sampai kami tidak ada umur (menjadi atlet) lagi. Itu bisa disebut merdeka bagi para olimpian yang pernah memberikan medali di Olimpiade," ujar Eko Yuli lagi.

Video

2 dari 2 halaman

Baru Sebatas Pengangkatan Menjadi ASN

Saat ini, para atlet yang berprestasi di kancah olahraga internasional baru sebatas menjadapat jaminan sebagai ASN. Sementara upah bulanan didapat berdasarkan pendidikan terakhir.

Eko Yuli sedikit menyayangkan hal ini. Sebab, banyak atlet yang merelakan pendidikannya demi menjadi atlet. Jika besaran upah dilatarbelakangi pendidikan terakhir, tentunya akan banyak yang tak sebanding.

Lebih jauh, Eko Yuli berharap tunjangan seperti ini tidak hanya diterima oleh peraih medali Olimpiade, tapi juga atlet SEA Games dan Asian Games.

"Jadi untuk mendapatkan pekerjaan dan pensiunan cukup medali emas SEA Games dan tidak perlu ke Olimpiade," kata Eko Yuli.

Sumber: Antaranews