Syok karena Insiden di MotoGP Austria, Rossi Sempat Enggan Ikut Restart dan Langsung Telepon Kekasih

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 17 Agu 2020, 15:45 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menjelang sesi latihan bebas pertama MotoGP Andalusia 2020, Jumat (24/7/2020). (AFP/Javier Soriano)

Bola.com, Spielberg - Juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi, mengaku awalnya sempat enggan ikut restart pada balapan MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (17/8/2020). Ia mengaku saat itu masih syok karena nyaris menjadi korban dari tabrakan antara Johann Zarco dan Franco Morbidelli. 

Kecelakaan tersebut terjadi pada lap kedelapan. Motor Morbidelli dan Zarco melayang setelah bertabrakan. Valentino Rossi dan Vinales nyaris terkena hantaman motor-motor tersebut, karena lewat di depan wajah mereka. 

Advertisement

Beruntung, Rossi dan Vinales terhindar dari bahaya. Meski begitu Rossi mengaku syok saat melihat tayangan di video tentang insiden itu ketika balapan dihentikan sementara. Dia juga mengaku sangat sulit untuk kembali berkonsentasi ketika balapan akan dimulai lagi. 

"Tapi, pada akhirnya saya tidak punya pilihan. Saya tidak ingin bilang 'ciao' ke setiap orang dan pulang. Jadi saya harus melakukan restart," ujar Rossi, seperti dilansir Crash

Rossi mengaku berusaha melupakan kejadian itu, tapi sangat sulit. The Doctor mengaku ketakutan karena menurutnya insiden itu sangat mengerikan dan hampir berubah menjadi bencana. 

"Saya berusaha tak memikirkannya, tapi sangat sulit. Bahkan sampai sekarang tak mudah. Saya sudah berbicara dengan kekasih saya, dia merasa hancur. Tapi, saya belum berbicara kepada ibu dan Graziano (ayah). Sekarang saya akan menelepon mereka tentunya. Terutama Graziano," imbuh Valentino Rossi

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Kritikan Keras Rossi

Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, pada balapan MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (16/8/2020). (AFP/Joe Klamar)

Rossi, yang finis pada posisi kelima pada MotoGP Austria, melontarkan kritikan keras wawancara dengan televisi Italia. 

"Zarco menyalip Morbidelli saat trek lurus dan kemudian tak ingin disalip Franco saat mengerem. Dia benar-benar mengerem di depan Franco," sergah Rossi. 

"Race Direction harus melakukan sesuatu yang serius terhadap Zarco, karena pada balapan terakhir di Brno dia juga membuat Pol Espargaro keluar lintasan meskipun ia bisa menghindari insiden," imbuh pembalap asal Italia itu. 

Setelah mendengar komentar tersebut, Zarco mendatangi Rossi untuk mendiskusikan apa yang terjadi dan meyakinkan tak melakukan itu dengan sengaja. 

Meskipun demikian, Rossi menilai Zarco masih membalap secara berlebihan.

"Saat ini setiap orang sangat agresif di MotoGP dan juga di kelas-kelas kecil. Saya dapat memahaminya. Tapi, bagi saya penting untuk tidak berlebihan. Anda perlu menghargai pembalap lain karena kami tidak boleh lupa olahraga ini berbahaya," imbuh Rossi. 

Sumber: Crash