Bola.com, Jakarta - Barcelona telah memecat Quique Setien, Selasa (18/8/2020) dini hari WIB, setelah gagal total di La Liga dan Liga Champions musim 2019/2020. Yang mengejutkan, klub raksasa Catalan itu dikabarkan akan menunjuk Ronald Koeman sebagai penggantinya.
Menurut kabar yang beredar, Barcelona akan mengumumkan Ronald Koeman sebagai pelatih baru menggantikan Quique Setien pekan ini.
Sebagai pelatih, Koeman punya segudang pengalaman di berbagai klub. Tetapi kariernya juga tak selalu mulus. Ia pernah mendapatkan noda kelam di Everton.
Petualangan Setien di Barcelona telah berakhir. Ia dipecat menyusul kekegalan juara di La Liga dan kekalahan memalukan 2-8 dari Bayern Munchen di pentas Liga Champions baru-baru ini.
Kekalahan tersebut melengkapi musim yang buruk buat Barcelona. Kabar pemecatan Setien sudah tersebar sejak Lionel Messi dkk dipastikan gagal mempertahankan gelar La Liga musim ini.
Beberapa hari setelah kekalahan dari Bayern Munchen, Barcelona dikabarkan akan mengumumkan Ronald Koeman sebagai pelatih barunya. Informasi ini datang dari jurnalis kenamaan Spanyol, Fabrizio Romano.
Karier Koeman Sebagai Pemain
Koeman memiliki sejarah yang cukup panjang dengan Barcelona. Ia pernah memperkuat klub tersebut sebagai pemain mulai 1989 hingga pindah di akhir musim 1994/1995.
Karier bermainnya dimulai pada 1980 bersama klub Belanda, Groningen. Sosok kelahiran Zaandam, Belanda itu mencatatkan 90 penampilan dan 34 gol selama tiga musim.
Torehan tersebut terbilang cukup bagus untuk seorang gelandang bertahan. Ajax Amsterdam mendeteksi potensinya dan memutuskan untuk merekrutnya pada 1983.
Bersama Ajax, Koeman meraih prestasi pertamanya. Ia turut membantu Ajax menjuarai Eredivisie pada musim 1984/1985 dan KNVB Cup setahun berselang. Namun puncak kejayaannya di Belanda baru dicapai saat bersama PSV.
Koeman bergabung dengan PSV pada 1986, dan langsung mempersembahkan gelar Eredivisie pada musim perdananya. Total sebanyak enam gelar dari berbagai kompetisi sukses ia sumbangkan untuk klub tersebut.
Karier Gemilang di Barcelona
Bersama PSV, ia sukses mencapai kesuksesannya di Belanda. Namun di Barcelona ia meraih segala bentuk kesuksesan dan membuatnya menjadi salah satu pemain terbaik di Eropa.
Koeman memperkuat Barcelona selama enam musim dan mengantongi 264 penampilan di berbagai ajang. Selain itu, ia mencatatkan 88 gol dan membantu Barcelona meraih 10 gelar, termasuk satu dari Piala Champions.
Trofi Piala Champions yang disumbangkan Koeman pada 1992 adalah yang pertama untuk Barcelona. Ia memainkan peran penting pada laga final kontra Sampdoria. Gol semata wayang Blaugrana dicetak olehnya pada menit ke-112.
Pada 1995 ia memutuskan kembali ke Belanda untuk memperkuat klub raksasa Eredivisie lainnya, Feyeenord. Ia bertahan selama dua musim sebelum menyatakan gantung sepatu dari dunia sepakbola.
Menjadi Pelatih
Saat ini, Koeman dikenal sebagai pelatih dengan segudang pengalaman. Ia memulai perjalannya pada 1997 dengan menimba ilmu sebagai asisten pelatih Timnas Belanda.
Jabatan tersebut ia lakoni selama satu musim saja. Pada 1998, selama dua musim, Koeman melanjutkan proses pembelajarannya dengan menduduki kursi asisten pelatih Barcelona.
Koeman akhirnya mendapatkan jabatan sebagai pelatih kepala pada 2000, dengan Vitesse sebagai klub asuhan pertamanya. Ia hanya bertahan selama satu musim, namun sanggup membawa Vitesse duduk di zona UEFA Cup (sekarang Liga Europa) dengan anggaran belanja yang terbatas.
Lagi-lagi, Ajax melihat bakat Koeman. Pada 2001, Ajax mengumumkan dirinya sebagai pelatih baru. Kariernya hanya berlangsung sampai 2005. Ia memilih mundur setelah Ajax tersingkir di tangan Auxerre dalam ajang UEFA Cup.
Momen Kelam
Koeman mampu meraih sejumlah trofi meski menukangi klub seperti Valencia dan AZ Alkmaar. Meskipun begitu, karier yang cukup gemilang itu memiliki noda kegagalan bersama salah satu klub Premier League, Everton.
Sebelum bergabung dengan the Toffees, Koeman sempat menukangi Southampton. Hasilnya terbilang cukup baik, di mana diriya berhasil mendapatkan tiga penghargaan Premier League Manager of the Month di sepanjang musim 2015/2016.
Langkah pertamanya bersama Everton tidak bisa dikatakan buruk. Pada musim perdananya, ia berhasil mempersembahkan tiket bermain di Liga Europa kepada klub tersebut.
Hasil apik ini membuat Everton rela menggelontorkan anggaran belanja sebesar 150 juta pounds pada musim berikutnya. Itu adalah rekor dana transfer terbesar dalam sejarah klub itu.
Sayangnya, Koeman justru membawa mereka jatuh ke zona degadasi hingga dipecat pada 2017, tepatnya setelah menjalani sembilan laga.
Kegagalan menjadi sebuah pelajaran yang berharga bagi Koeman. Ia bertekad tidak mengulangi kesalahan bersama skuat dari negaranya sendiri.
Ia ditunjuk sebagai pengganti Dick Advocaat. Bisa dikatakan kalau Belanda berada di titik terendahnya, setelah mereka dinyatakan gagal berpartisipasi di pentas Piala Dunia 2018.
Dalam sekejap, Koeman menyihir Belanda dengan sejumlah pemain muda berbakatnya sebagai salah satu negara yang patut diperhitungkan. Bahkan ia berhasil membawa Die Oranje finis sebagai runner-up di pentas UEFA Nations League pada tahun 2019 lalu.
Rekam jejak ini jelas penting buat Barcelona yang sedang berupaya bangkit setelah mengalami masa-masa yang buruk. Menarik untuk dilihat bagaimana kiprah Koeman pada musim depan nanti.
Sumber: dari berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Penulis Yaumil Azis, published 17/8/2020)