Minim Informasi tentang Carlos Oliveira, Aremania: Yang Penting Arema FC Mainnya Edan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 18 Agu 2020, 12:30 WIB
Bendara Merah Putih saat dibentangkan di tribune Stadion Kanjuruhan jelang pertandingan Arema melawan Persebaya (15/8/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Jakarta - Ketika manajemen Arema FC masih bungkam dengan identitas pelatih barunya, justru pelatih Carlos Carvalho de Oliveira buka suara. Pelatih 59 tahun itu mengaku sudah sepakat dengan manajemen tim untuk melatih tim berjuluk Singo Edan tersebut.

Kini dia tinggal menunggu proses di imigrasi untuk bisa masuk ke Indonesia dan bergabung dengan Arema FC. Beragam komentar pun muncul dari Aremania terkait pengakuan Carlos.

Advertisement

Suporter sudah penasaran siapa sesungguhnya calon pengganti Mario Gomez yang sudah mengundurkan diri. Aremania memang belum bisa menilai cara melatihanya seperti apa dan cuma bisa melihat dari penampilan dan pengalaman kepelatihannya saja.

"Sepertinya ini penerus alhmarhum Coach Suharno," kata Ilham Akbar Maulana, salah satu Aremania Tanjung, Kota Malang.

Komentar itu muncul karena postur Carlos tidak terlalu tinggi namun gemuk. Sehingga Aremania teringat akan Suharno yang saat ini jadi pelatih tersukses Arema dengan capaian beragam trofi turnamen.

Ada juga yang tidak ingin tahu sang pelatih berasal dari mana. Yang penting bisa membuat permainan tim lebih garang di lapangan.

“Tidak masalah kalau Arema FC belum bisa juara musim ini. Yang penting mainnya edan,” kata Aremania, Eka Febriyan.

 

Video

2 dari 2 halaman

Yang Penting Terima Apa Adanya

Arema FC - Ilustrasi Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Aremania sepertinya sudah tidak terlalu menuntut harus nama besar yang jadi pelatih kepala. Itu karena pengalaman mendatangkan Mario Gomez.

Pelatih dengan pengalaman mentereng sebagai asisten pelatih Valencia dan Inter Milan, justru memilih tidak melanjutkan kerjasama dengan Arema di tengah pandemi virus corona. Dia tidak sepakat dengan pemangkasan kontrak 50 persen.

Karena itu Aremania memilih pelatih yang bisa menerima dengan kondisi sepakbola Indonesia saat ini.

“Siapapun pelatihnya, yang penting dia bisa menerima kondisi Arema seperti apa. Dan pastinya harus siap dengan kritikan kalau tidak bisa membuat performa tim bagus,” kata Achmad Ghozali, Aremania Korwil Klayatan.

Berita Terkait