Bola.com, Sleman - Timnas Indonesia memiliki satu bek tangguh di antara mereka semua yang juga menjadi langganan Tim Garuda, yakni Fachrudin Aryanto. Dengan postur menjulang dan badan yang ideal, Fachrudin disegani barisan striker yang menjadi lawannya.
Fachrudin Aryanto cukup sukses dalam kariernya sebagai pesepak bola di Indonesia. Ia pernah bergabung di sejumlah tim besar. Sriwijaya FC, Persija Jakarta, dan Madura United adalah tim-tim yang pernah menjadi pelabuhannya.
Namun, jika ditarik ke belakang, Fachrudin Aryanto merupakan pemain yang dilahirkan oleh PSS Sleman. Tim dari sebuah kabupaten di wilayah DIY ini adalah tim yang pertama kali memoles bakatnya sejak masih belia.
Fachrudin yang berdomisili di Klaten, Jawa Tengah, tumbuh dan berkembang di lingkungan sepak bola Sleman. Dua wilayah tersebut secara geografis memang bertetangga, dan membuatnya memilih PSS.
Sejak 2007 hingga 2012, Fachrudin Aryanto menimba ilmu dengan menjadi pemain magang di tim muda Elang Jawa. Banyak pengalaman yang ia dapatkan termasuk dari pemain senior di PSS.
Saat ini, ia menjadi pemain dengan nama besar dan kualitas mumpuni, termasuk kariernya yang meningkat hingga masuk ke level Timnas Indonesia.
Kali ini Bola.com mengulas sosok Fachrudin Aryanto yang lahir dan dibesarkan oleh PSS Sleman. Terdapat sisi lain yang menarik tentang bakatnya di masa muda yang dimaksimalkan oleh PSS Sleman.
Video
Punya Bakat Alami
Bola.com berkesempatan mewawancarai Widyantoro, yang merupakan pelatih yang cukup berpengaruh terhadap karier Fachrudin Aryanto. Widyantoro merupakan pelatih PSS Sleman pada musim 2012-2013.
Fachrudin menjadi wonderkid PSS yang paling berkembang saat itu. Widyantoro menceritakan Fachrudin sudah terlihat bakat dan potensi sebagai pemain hebat masa depan.
Faktornya antara lain karena postur tubuhnya yang tinggi dan kuat. Hal itu sebagai dasar utama yang dimiliki seorang Fachrudin Aryanto sebagai bek tangguh.
"Dia memang asli Klaten, tapi sudah masuk di tim magang PSS. Kemudian setelah saya masuk, perlahan dia melewati banyak proses yang membuatnya bisa menembus tim inti. Padahal banyak pemain jauh lebih senior," terang Widyantoro, Selasa (18/8/2020).
"Dia punya kekuatan, terutama satu lawan satu. Duel udara maupun bawah kuat. Posturnya sangat mendukung, saya mainkan dia berduet dengan Bruno Casimir. Itulah keistimewaan Fachrudin di atas lapangan," beber pelatih yang akrab disapa Wiwid.
Jadi Kapten di Usia Muda
Fachrudin Aryanto memiliki bakat selain skill dan kemampuannya menghentikan lawan. Jiwa kepemimpinannya cukup tinggi, termasuk saat memperkuat Timnas Indonesia.
Bahkan Widyantoro saat itu dengan berani memberikan ban kapten melingkar di lengannya. Fachrudin pun mengemban tugas sebagai kapten tim, memimpin rekan-rekannya, termasuk pemain lain yang lebih senior.
Perlahan namun pasti, Fachrudin mampu mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai kapten dengan baik. Posisi itu makin membuat kariernya melesat, dengan direkrut oleh tim yang lebih mapan, hingga mengantarkannya ke gerbang Timnas Indonesia.
"Saat saya datang ke PSS, anak ini punya potensi yang luar biasa. Masa depan yang bagus, titik balik dari semua adalah saya bebankan dia jadi kapten tim di musim 2013," tutur Widyantoro.
"Dia termasuk pemain muda terbaik di PSS, ada jiwa kepemimpinan yang dia miliki, untuk itu saya berikan tugas sebagai kapten dan ternyata bisa mengemban tanggung jawab," lanjut pria yang kini menukangi Persijap Jepara.
Lulus Sebagai Pemain Nasional
Bakatnya yang terasah di PSS, membuat Fachrudin Aryanto diincar banyak tim. Widyantoro menceritakan saat itu secara khusus pelatih Madura United, Daniel Roekito, menginginkan Fachrudin Aryanto untuk bergabung.
Selain Fachrudin, ada satu pemain lagi, yakni gelandang sayap, Andrid Wibawa, yang ingin dibawa ke Madura United. Wiwid memberikan dorongan kepada kedua pemainnya tersebut agar mau meniti karier di tim yang lebih besar.
Hingga akhirnya hanya Fachrudin Aryanto yang menuruti dorongan dari pelatihnya tersebut untuk melanjutkan karier ke Madura United. Keputusan yang diambil Fachrudin Aryanto sangat tepat, dengan kariernya yang terus berkembang.
"Akhirnya hanya Fachrudin yang diambil ke Madura United. Keputusannya tepat dalam kariernya hingga ke beberapa tim besar, bahkan masuk skuat Timnas Indonesia," ungkap Wiwid.
"Saya ikut bangga Fachrudin bisa melewati banyak tantangan. Saya rasa dia lulus sebagai pemain dengan bisa menembus Timnas Indonesia. Meski sempat mengalami penurunan, biasa terjadi dalam proses," jelas Widyantoro menutup perbincangan.
Baca Juga
3 Penggawa PSBS yang Menonjol dalam Kebangkitan Mereka di BRI Liga 1: Semakin Nyaman Berkreasi
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Mengulas Rapor Buruk Shin Tae-yong di Piala AFF: Belum Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara, Edisi Terdekat Bagaimana Peluangnya?