Bola.com, Jakarta - Bayern Munchen akan menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) pada final Liga Champions 2019/2020. Tim berjulukan Die Rotten itu punya lima faktor kuat untuk memenangi trofi Si Kuping Besar.
Bayern Munchen melenggang ke final Liga Champions usai mengalahkan Chelsea, Barcelona, dan Lyon. Hasil-hasil memuaskan diraih anak asuh Hansi Flick hingga ke partai puncak.
Serge Gnabry dkk. menang aggregate 7-1 atas Chelsea. Lalu pada perempat final, Bayern Munchen membantai Barcelona 8-2.
Ketika bersua Lyon, Bayern Munchen menang telak 3-0. Rentetan kemenangan besar yang diraih membuat tim Bundesliga itu berpeluang besar mengalahkan PSG di final Liga Champions.
Berikut ini Bola.com merangkum lima alasan Bayern Munchen bisa menjungkirbalikkan PSG pada final Liga Champions 2019/2020.
Ingin lihat jadwal pertandingan, hasil pertandingan dan highlights pertandingan Liga Champions, silakan klik di sini.
Jika kalian juga ingin melihat jadwal pertandingan, hasil pertandingan dan cuplikan pertandingan Liga Europa, silakan klik di sini.
Video
Teror Robert Lewandowski
Robert Lewandowski tampil impresif sepanjang 2019/2020. Bersama Bayern Munchen, musim ini ia mengoleksi 34 gol di Bundesliga dan didaulat sebagai top skorer.
Total, jika digabungkan dengan gol-gol di pentas DFB Pokal (6) dan Liga Champions (15), menjadikan striker asal Polandia itu menjadi yang terbaik di Eropa dengan koleksi 55 gol.
Ya, 15 gol di Liga Champions juga menjadikannya sebagai top skorer sementara, meninggalkan jauh Serge Gnabry, rekan setimnya di Bayern Munchen yang sudah membukukan sembilan gol.
Senjata Rahasia Bernama Alphonso Davies
Bayern Munchen selalu memiliki bek sayap kelas dunia dari waktu ke waktu. Setelah melewati era Bixente Lizarazu dan Philipp Lahm, kni ada Alphonso Davies.
Beroperasi di posisi bek sayap kiri, bek muda berusia 19 tahun asal Kanada itu menjadi senjata rahasia Bayern Munchen yang selalu siap membantu penyerangan.
Ia dijuluki Road Runner karena kecepatannya. Alphonso Davies memegang rekor Bundesliga (22,7 mil/jam). Tak cuma kecepatan, Davies juga andal dalam teknik, vision, umpan silang dan antisipasi memotong bola.
Performa Oke Sepanjang Musim
Apakah ada kelemahan Bayern Munchen musim ini? Tengoklah 28 kemenangan dan sekali imbang dari pertengahan Desember 2019 hingga kini. Tengok pula 97 gol yang ia lesakkan dan 22 kali kebobolan.
Sudah ketemu kelemahannya?
Sejarah Bayern
Mengatakan bahwa Bayern Munchen unggul telak atas PSG dalam perspektif sejarah adalah hal yang serius. Mereka mengoleksi banyak gelar ketimbang wakil Ligue 1 Prancis tersebut.
Di Liga Champions, Bayern Munchen sudah menang lima kali, yakni 1974, 1975, 1976, 2001, dan 2013. PSG? Masuk final saja merupakan kali pertama buat mereka.
Sebelum musim ini, prestasi terbaik PSG adalah lolos ke semifinal 1994/1995. Sementara itu, mereka baru memenangi UEFA Cup Winners' Cup 1996 dan Piala Intertoto 2001.
Namun menariknya, Bayern Munchen kalah secara head to head 3-5 dari PSG.
Flick Si Jenius
Sama seperti Alphonso Davies, pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick, masih tak terlalu dikenal tahun lalu. Tapi semenjak menduduki kursi panas November tahun lalu, yang awalnya hanya berstatus pelatih sementara, sosok berusia 55 tahun itu berhasil memberikan pengaruh nyata kepada Bayern Munchen.
Flick sanggup mengoptimalkan setiap pemain Bayern Munchen yang ada. Padahal, awalnya ia sempat dianggap hanya akan bertahan sampai awal tahun 2020 sampai Munchen menemukan pelatih tetap.
Sumber: Bundesliga