8 Eks Pemain Real Madrid yang Bawa Sial di Liga Champions: Hati-hati, PSG!

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 22 Agu 2020, 11:45 WIB
Pemain Paris Saint-Germain (PSG), Angel Di Maria dan Neymar, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang RB Leipzig pada laga semifinal Liga Champions di Stadion The Luz, Rabu (19/8/2020). PSG menang dengan skor 3-0. (David Ramos/Pool via AP)

Bola.com, Jakarta - Angel Di Maria dan Keylor Navas. Dua mantan pemain Real Madrid ini bisa jadi alasan PSG gagal menjuarai Liga Champions musim ini. Ada kutukan yang mereka bawa sampai sekarang.

Senin (24/8/2020) dini hari WIB, PSG bakal menghadapi Bayern Munchen pada duel pemungkas Liga Champions 2019/20. Tidak ada favorit, kedua tim sama-sama kuat dan layak jadi juara.

Advertisement

Nahas bagi PSG, ada nasib sial yang menunggu mereka. Tercatat, hampir semua mantan pemain Real Madrid selalu gagal di final Liga Champions, alias tidak pernah juara di klub lain.

Satu-satunya pemain yang bisa mematahkan kutukan itu adalah Clarence Seedorf, yang pernah meraihnya bersama AC Milan dan Ajax Amsterdam. Selain Seedorf, hampir semua mantan pemain Real Madrid selalu gagal, bahkan meski mereka mencapai final.

Video

2 dari 9 halaman

1. Cristiano Ronaldo, perpisahan menyakitkan

Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo sedang berbincang di tengah laga Real Madrid melawan Paris Saint-Germain (PSG). (FRANCK FIFE / AFP)

Cristiano Ronaldo dan Real Madrid adalah pasangan sempurna di Liga Champions. Kombinasi ini meraih empat trofi bersama, dan seharusnya bisa meraih trofi nomor lima.

Namun, Ronaldo memutuskan pergi ke Juventus pada tahun 2018 lalu. Misinya pun sama, dia diminta membantu Juve menjuarai Liga Champions.

Sayangnya, rencana itu gagal total. Juve tersingkir di perempat final musim lalu dan terbuang dari 16 besar musim ini.

3 dari 9 halaman

2. Luis Figo, nyaris tapi keburu pensiun

Karier Figo terus bersinar selama lima tahun merumput di Real Madrid. Pemain gelandang ini mencetak 66 gol dan 89 assist dari 336 pertandingan dan memenangi tujuh trofi bersama Real Madrid. (AFP/Javier Soriano)

Figo adalah simbol dimulainya era Galacticos Madrid di bawah Florentino Perez. Dia membantu Madrid meraih gelar Liga Champions ke-9 mereka, tahun 2002 di Glasgow.

Lalu, tahun 2005, Figo memutuskan pindah ke Inter Milan. Usaha demi usaha terus gagal, sampai Figo memutuskan pergi di tahun 2009.

Nahas bagi Figo, Inter kemudian menjuarai Liga Champions tahun berikutnya, 2010, di bawah bimbingan Jose Mourinho.

4 dari 9 halaman

3. Sami Khedira, juga nyaris tapi digagalkan Madrid

4. Sami Khedira - Kontribusi Kheidira bagi Juventus sangat minim di musim ini karena lebih sering menghabiskan waktunya di ruang perawatan. Juventus kabarnya siap memutus kontrak Khedira bersama yang akan habis pada musim depan. (AFP/Marco Bertorello)

Gelandang Jerman ini memegang peran penting pada keberhasilan Madrid menjuarai Liga Champions 2014 di Lisbon. Namun dia perlahan tersingkir dari tim inti, dan memutuskan hengkang ke Juventus.

Khedira pun harus menghadapi mantan klubnya di final Liga Champions tahun 2017, dia bermain penuh di samping Miralem Pjanic.

Namun, Madrid terbukti terlalu tangguh. Mereka menggilas Juve 4-1, Khedira pun gagal.

5 dari 9 halaman

4. Alvaro Morata, mencoba dengan tiga tim berbeda

Pemain Atletico Madrid merayakan gol yang dicetak Alvaro Morata ke gawang Celta Vigo pada laga lanjutan La Liga di Abanca-Balaidos, Rabu (8/7/2020) dini hari WIB. Atletico Madrid ditahan imbang 1-1 oleh Celta Vigo. (AFP/Miguel Riopa)

Morata meraih dua gelar Liga Champions bersama Real Madrid: tahun 2014 dan 2017. Namun, dia tidak pernah merasa benar-benar jadi bagian inti Madrid.

Morata pun memutuskan hengkang ke Juventus, yang kalah dari Barcelona di final UCL 2015. Lalu dia mencoba lagi bersama Chelsea dan sekarang Atletico Madrid.

Langkah terjauh Morata adalah mencapai perempat final bersama Atletico tahun ini.

6 dari 9 halaman

5. Xabi Alonso, gagal bersama Guardiola

7. Xabi Alonso - Pria asal Spanyol ini pernah merasakan dilatih Jose Mourinho saat memperkuat Real Madrid. Namun pada 2014 ia pindah ke Bayern Munchen yang ditangani Guardiola dan sukses menguasai pentas domestik. (AFP/Christof Stache)

Cukup mengejutkan ketika Xavi Alonso meninggalkan Real Madrid pada tahun 2014 lalu untuk bergabung dengan Pep Guardiola di Bayern Munchen.

Namun, dia tidak bisa meraih gelar Liga Champions ketiganya. Bayern tidak pernah mencapai final.

Dua kali Bayern mencapai semifinal, tapi kalah di hadapan Atletico Madrid dan Barcelona.

7 dari 9 halaman

6. Matteo Kovacic, hanya Liga Europa

6. Mateo Kovacic – Pemain Chelsea ini pernah dibaikan oleh legenda Liverpool, Steven Gerrard, saat menjadi anak gawang. Namun, dari kejadian tersebut bintang Timnas Kroasia ini semakin bertekad untuk menjadi pesepak bola berkelas. (AFP/Daniel Leal-Olivas)

Kovacic merupakan komponen penting dalam skuad Zinedine Zidane yang meraih tiga gelar Liga Champions beruntun, 2016-2018.

Namun, dia menginginkan menit bermain lebih, dan memutuskan hengkang ke Chelsea.

Di sana Kovacic berhasil menjuarai Liga Europa, dua musim lalu, dan hanya itu. The Blues dihajar Bayern di perempat final Liga Champions musim ini.

  

8 dari 9 halaman

7. Danilo, gagal di Manchester dan Turin

Danilo pernah menyumbang tenaganya pada final UCL 2016, ketika diminta menggantikan Dani Carvajal.

Dia pun jadi starter di final Cardiff kontra Juventus setahun setelahnya, tapi kemudian Danilo memilih hengkang ke Manchester City.

Di sana dia tidak terlalu sukses, dan kini bermain untuk Juventus. Masih belum bisa menjuarai UCL lagi.

9 dari 9 halaman

8. James Rodriguez, tangan kosong di Munchen

3. James Rodriguez, penampilannya yang inkonsisten membuat gelandang asal Kolombia ini kurang disukai Zinedine Zidane. (AFP/Gerard Julien)

James mengangkat trofi UCL tahun 2016 dan 2017, keduanya di bawah Zidane. Namun sekarang hubungan mereka sudah tidak bisa diselamatkan.

James bermain di Bayern selama dua musim terakhir sebelum akhirnya kembali ke Bernabeu musim ini, tapi dia kembali hanya untuk jadi cadangan. Selama membela Bayern, James tidak pernah berhasil mencapai final.

Inilah delapan mantan pemain Real Madrid yang gagal di Liga Champions bersama klub baru, mungkinkah Di Maria dan Navas menambah daftar ini?

Sumber: Marca

Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 21/8/2020)

Berita Terkait