Bola.com, Jakarta Sevilla meraih kemenangan 3-2 atas Inter Milan pada laga final Liga Europa di RheinEnergieStadion, Cologne. Hasil ini membuat Los Nervionenses merengkuh trofi Liga Europa keenam.
Sebelumnya, Sevilla sukses meraih titel juara pada musim 2005-2006, 2006-2007, 2013-2014, 2014-2015, dan 2015-2016. Adapun Inter, lagi-lagi harus menunda hasratnya menjuarai Liga Europa, setelah terakhir kali terjadi pada musim 1997/1998 ketika masih bernama Piala UEFA.
Laga baru berjalan tiga menit, Inter Milan mendapatkan hadiah penalti. Sepakan 12 pas itu diperoleh I Nerazzurri setelah Romelu Lukaku dijatuhkan Diego Carlos di kotak terlarang. Lukaku yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik, Inter Milan unggul 1-0 atas Sevilla.
Tertinggal satu gol, Sevilla meningkatkan intensitas serangan. Hasilnya, Los Nervionenses mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-12 lewat aksi Luuk de Jong.
Masuk menit ke-33, Sevilla berbalik unggul. Eksekusi tendangan bebas Ever Banega mampu dituntaskan Luuk de Jong menjadi gol dengan sundulan.
Hanya berselang dua menit, Inter Milan berhasil mencetak gol dan membuat kedudukan menjadi sama kuat 2-2. Bola hasil tandukan Diego Godin yang memanfaatkan eksekusi tendangan bebas Marcelo Brozovic, menghujam deras gawang Sevilla.
Pada babak kedua, pertandingan masih berjalan menarik. Diego Carlos berhasil mencatatkan namanya di papan skor, sekaligus membawa Los Nervionenses memimpin 3-2 pada menit ke-74. Bola hasil tendangan salto Carlos dari dalam kotak penalti, melesat mulus masuk ke gawang Inter Milan.
Tak ingin gagal meraih trofi Liga Europa musim ini, Inter terus menekan pertahanan Sevilla. Namun sampai pertandingan berakhir, kemenangan 3-2 Sevilla atas Inter Milan tetap bertahan. Berikut highlights pertandingannya.
Baca Juga
Foto: Aksi Memukau Amad Diallo saat Membawa MU Bungkam PAOK di Liga Europa, Bayar Tunai Kepercayaan Pelatih
Imbang Vs Union Saint-Gilloise di Liga Europa, Awan Gelap Masih Menaungi AS Roma: Sang Pelatih Akui Ada Ketegangan
MU Baik-baik Saja Kok Bareng Ruud van Nistelrooy, Terlalu Cepat Pilih Ruben Amorim? Ini Pendapat Andre Onana