Djoko Susilo, Kisah Pelatih yang Tertukar di Persik Kediri

oleh Gatot Susetyo diperbarui 22 Agu 2020, 18:00 WIB
Djoko Susilo dan Rere, kolega sekaligus mantan pemain didikannya bekerjasama bisnis pengolahan kopi di Dampit, Kabupaten Malang. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Malang - Ada sepenggal kisah lucu dan unik yang dialami almarhum Djoko Susilo awal tahun 2020 ini. Mantan pelatih Persiwa dan Madura United ini pernah secara khusus menghubungi Bola.com tentang peristiwa salah sambung yang dilakukan eks manajer Persik Kediri, Beny Kurniawan saat menentukan pelatih untuk mengarungi Shopee Liga 1 2020.

"Kamu ingin tahu siapa pelatih Persik di Liga 1? Pelatihnya Joko Susilo. Bukan aku lho, tapi Joko Susilo Getuk," ucap mendiang Djoko Susilo saat itu.

Advertisement

Sosok asal Dampit, Kabupaten Malang, ini pun menceritakan kronologis salah sambung yang dilakukan Beny Kurniawan yang saat ini telah diberhentikan Persik.

Djoko Susilo adalah pelamar pertama sebagai pelatih usai Persik menjuarai Liga 2 2019 sekaligus promosi ke Liga 1 2020. Sementara Joko 'Getuk' Susilo pelamar terakhir memasukkan proposal ke manajemen.

"Waktu itu, pulang dari coaching clinic di Pondok Gontor Ponorogo, saya diundang untuk presentasi ke Persik. Semua program saya paparkan. Setelah itu, manajemen berjanji akan menghubungi saya jika mereka memilih saya sebagai pelatih Persik," katanya.

Pada saat penentuan arsitek Macan Putih, Beny Kurniawan berniat mengontak Joko 'Getuk' Susilo tapi dia salah memencet nomor milik Djoko Susilo Wamena.

"Ketika Beny menelpon, saya sangat senang karena dia bilang sudah oke dan deal. Tapi ketika dia sadar kalau salah sambung, Beny pun minta maaf kepada saya. Saya sempat kecewa juga. Tapi tak masalah. Saya tahu kalau Getuk juga melamar ke Persik," katanya sembari tertawa.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tak Sakit Hati

Djoko Susilo kembali melatih Persiwa. Pelatih asal Turen, Kabupaten Malang itu diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Persiwa di Liga 2. (Bola.com/Robby Firly)

Sakit hatikah Djoko Susilo dengan insiden itu?

"Enggak apa-apa. Ini bukan rejeki saya. Apalagi alasan Persik, karena lisensi saya A AFC tak memenuhi syarat sebagai pelatih kepala klub Liga 1. Getuk kan sudah AFC Pro," tuturnya.

Djoko yang berpulang pada Sabtu (22/8/2020) pagi, akibat sakit tifus dan gula darah ini adalah sosok yang pantang menyerah.

Sejak dulu cita-citanya ngebet ingin melatih Persik. Bahkan hampir tiap musim kompetisi berganti, almarhum selalu menanyakan kabar Persik.

"Saya ingin melengkapi biodata karier dengan melatih Persik. Karena ini klub besar dan penuh prestasi. Saya akan puas dan bangga, bila pernah menangani Persik. Jika Persik tak punya dana, saya rela dibayar rendah. Asal gaji saya lancar," ujar Djoko Susilo suatu ketika.

Berita Terkait