Bola.com, Jakarta - Bayern Munchen menuntaskan ambisi di pentas Liga Champions 2019/2020. Mereka berhasil menjadi jawara setelah mengalahkan wakil Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 1-0, Senin (24/8/2020) dini hari WIB.
Gol tunggal via sundulan Kingsley Coman pada menit ke-59 sudah cukup bagi Bayern Munchen untuk menambah koleksi di lemari trofi mereka. Saat ini, Bayern Munchen sudah mengumpulkan enam trofi, menyamai pencapain Liverpool.
Ragam catatan mengiringi keberhasilan Bayern Munchen menjadi yang terbaik di Liga Champions 2019/2020. Selain penampilan para predator area depan, seperti Robert Lewandowski, Thomas Muller dan Serge Gnabry, FC Hollywood juga punya senjata lain, yakni lini belakang.
Yup, daerah pertahanan Bayern Munchen tergolong super. Bagaimana tidak, sepanjang fase knock-out, mereka hanya kebobolan tiga gol. Hanya Barcelona dan Chelsea yang sanggup merobek gawang Die Roten.
Bomber Chelsea, Tammy Abraham merobek jala Bayern Munchen pada Leg 2 Babak 16 Besar. Sementara itu, dua gol Barcelona lahir via bunuh diri David Alaba dan Luis Suarez, yang terjadi pada fase semifinal.
Video Bayern Munchen
Dalam 11 Laga
Total, dalam 11 pertandingan di panggung Liga Champions musim ini, gawang Bayern Munchen hanya kebobolan 8 gol. Kondisi tersebut menunjukkan lini belakang yang kokoh, dan menjadi satu di antara kunci mereka merebut trofi Liga Champions 2019/2020.
Tercatat, sejak semifinal, area di depan Manuel Neuer berisi kuartet tangguh, yakni Jerome Boateng. Alphonso Davies, David Alaba dan Joshua Kimmich. Sedangkan sepanjang musim ini, ada tiga bek lain yang punya pengaruh, yakni Benjamin Pavard, Lucas Hernandez dan Niklas Sule.
Kombinasi mereka, terutama ketika di semifinal dan final, membuat barisna bomber lawan tak bisa bergerak bebas. Pada fase empat besar misalnya, Lionel Messi nyaris tak bisa bergerak, begitu juga Luis Suarez, Arturo Vidal sampai Frenkie de Jong.
Kuartet Tangguh
Kuartet lini belakang Bayern Munchen tersebut juga bermain luar biasa di pentas final. Kylian Mbappe, Neymar dan Angel Di Maria, seolah tak sanggup menembus secara kontinyu barisan pertahanan FC Hollywood.
"Ini adalah impian kita semua. Kami memang sempat tak santai dalam membangun serangan, mungkin karena kurang percaya diri. Tapi, ini adalah permainan tim dan berasal dari seluruh pemain. Sungguh, saya tak pernah sesenang ini bermain dengan sebuah tim," kata Manuel Neuer.