Bola.com, Jakarta - Isu naturalisasi masih ramai menjadi perbincangan di Indonesia, terutama hadirnya lima pemain muda asal Brasil yang digadang-gadang bakal dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2021. Mengingat usianya yang masih muda, tak banyak yang mengetahui kualitas kelima pemain asal Brasil itu. Namun, sejumlah pemain asal Brasil memang terkenal menjadi target naturalisasi dari negara-negara lain.
Secara mengejutkan ada lima pemain muda asal Brasil yang kini berlatih bersama tiga klub peserta Liga 1 2020, yaitu Persija Jakarta, Arema FC, dan Madura United. Thiago Apolina Pereira dan Maike Henrique Irine De Lima telah berlatih bersama Macan Kemayoran.
Sementara itu, Pedro Henrique Bartoli Jardim dan Hugo Giherle Correa Grillo sudah berlatih bersama Arema FC. Satu pemain lagi, Robert Junior Rodrigues Santos berlatih bersama Madura United.
Kehadiran kelima pemain muda asal Brasil itu membuat adanya aroma naturalisasi demi Timnas Indonesia yang bakal tampil dan menjadi tuan rumah di Piala Dunia U-20 2021. Apalagi, tersebar materi presentasi PSSI mengenai "Cara-cara luar biasa" yang dilakukan PSSI untuk mempersiapkan Tim Garuda Muda asuhan Shin Tae-yong.
Kehadiran kelima pemain muda asal Brasil itu tentu menimbulkan pro dan kontra. Ada pihak yang merasa perlu adanya pemain naturalisasi agar sebagai tuan rumah Indonesia bisa bersaing ketat di Piala Dunia U- 20 2021. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai investasi untuk klub peserta kompetisi.
Pendapat yang menentang isu tersebut juga tak sedikit. Bahkan mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, menyindir PSSI seakan tidak percaya diri menatap Piala Dunia U-20 2021 hingga mengorbankan para pemain lokal dengan program naturalisasi.
Namun, pemain asal Brasil memang kerap dipercaya untuk berganti warga negara demi memperkuat tim nasional dari negara tersebut. Alessandro Santos misalnya. Pemain yang karib disapa Alex itu merupakan pemain Brasil yang dinaturalisasi oleh Jepang.
Alex dinaturalisasi karena memulai karier sepak bola di Jepang dan menghabiskan karier profesionalnya juga di Negeri Sakura itu. Ia pun berseragam Timnas Jepang pada era 2002 hingga 2006.
Cukup banyak pemain asal Brasil yang kemudian menjalani proses naturalisasi dan memperkuat tim nasional yang berbeda di level internasional. Kali ini Bola.com akan membahas beberapa pemain terkemuka asal Brasil yang kemudian membela tim nasional berbeda di level internasional.
Video
Diego Costa
Diego Costa merupakan pemain kelahiran Brasil yang pernah memiliki dua kewarganegaraan, Brasil dan Spanyol. Ia bahkan sempat bermain dalam dua pertandingan bersama Timnas Brasil.
Namun, Diego Costa justru lebih ingin bermain bersama Spanyol. Akhirnya federasi sepak bola Spanyol, RFEF, mengajukan permohonan resmi kepada FIFA agar Costa bisa memperkuat La Furia Roja. Hingga kini ia sudah memiliki 24 cap bersama Timnas Spanyol.
Ia berhasil memenangi dua gelar juara Premier League dan La Liga dalam sepanjang kariernya. Bersama Atletico Madrid, Diego Costa juga memenangi Liga Europa dan tiga kali menjadi pemenang Piala Super Eropa.
Kembali ke tim nasional, kehilangan Costa menjadi sebuah pukulan telak bagi Brasil. Tidak ada yang bisa meragukan kualitas permainan yang dimiliki Costa di lini depan, di mana itu bisa sangat cocok untuk Timnas Brasil.
Deco
Deco merupakan mantan pemain Timnas Portugal yang merupakan kelahiran Brasil. Ia bahkan memulai karier sepak bolanya dengan bergabung bersama Nacional dan Corinthians pada masa mudanya.
Namun, kemudian Deco memperkuat Benfica di Liga Portugal. Sejak saat itu beberapa klub Portugal dibelanya, seperti Benfica, Alverca, Salgueiros, dan Porto.
Ia kemudian berseragam Barcelona dan Chelsea hingga akhirnya memutuskan pulang ke Brasil dan memperkuat Fluminense pada akhir kariernya.
Deco terkenal sebagai legenda Timnas Portugal. Ia pertama kali memperkuat Seleccao pada 2003 dan berhasil terus berseragam Portugal selama kurang lebih tujuh tahun dengan mengemas 75 caps.
Puncak kariernya diraih bersama Porto. Namun, Barcelona pun kemudian menginginkannya dan menjadi tempat yang cocok bagi Deco ketika itu.
Bicara soal golnya untuk Timnas Portugal, Deco mencetak lima gol dalam 75 pertandingan yang diikutinya. Gol pertama diraih saat laga persahabatan kontra Brasil, di mana Spanyol menang 2-1 dalam laga itu.
Thiago Alcantara
Berbeda dengan yang pemain sebelumnya, Thiago Alcantara punya latar belakang yang unik. Bintang Bayern Munchen itu lahir di Italia dan kedua orang tuanya berasal dari Brasil. Ayahnya adalah legenda sepak bola Brasil, Mazinho, yang membawa tim nasionalnya menjuarai Copa America 1989 dan Piala Dunia 1994.
Thiago Alcantara memulai karier muda bersama Flamengo di Brasil. Namun, ia kemudian bergabung bersama Kelme di Spanyol. Sempat kembali ke Flamengo, Thiago akhirnya belajar di La Masia, akademi milik Barcelona.
Ia kemudian membela Barcelona dalam rentan 2009 hingga 2013, dan kemudian pindah ke Bayern Munchen hingga saat ini. Sama seperti Diego Costa, Thiago pun memilih membela Timnas Spanyol di level internasional.
Namun, perbedaannya, Thiago Alcantara sudah memperkuat Timnas Spanyol sejak U-16 dan terus berjenjang hingga akhirnya bisa bergabung dengan tim senior pada 2011. Bersama Timnas Spanyol ia sudah 37 kali bermain dengan mencetak dua gol, yaitu ke gawang albania pada 2017 dan Argentina pada 2018.
Thiago Alcantara juga mempersembahkan prestasi untuk tim junior Spanyol. Ia menjuarai Piala Eropa U-17 2008 dan menjadi andalan Luis Milla ketika menjuarai Piala Eropa U-21 2011.
Ia juga masih memperkuat Timnas Spanyol U-21 dalam kejuaraan yang sama pada 2013. Ia kembali mengantar Spanyol menjadi juara dan meraih gelar pemain terbaik pada saat itu sekaligus pencetak gol nomor dua terbanyak.
Pepe
Pepe merupakan pemain naturalisasi milik Portugal setelah Deco, di mana keduanya memang sama-sama lahir di Brasil. Pada usia 18 tahun, Pepe pindah ke Portugal dan bergabung bersama CS Maritimo.
Ia sempat mendapatkan kontak dari Dunga yang akan menangani Timnas Brasil di Piala Dunia 2006. Namun, Pepe menolak karena sudah lebih dulu menetapkan hati dan pikirannya untuk bergabung bersama Timnas Portugal.
Pemain bertahan ini merupakan pemain yang cukup keras dalam bermain. Ia menjadi andalan Real Madrid untuk memutus serangan lawan, terutama saat menghadapi Barcelona.
Ia menjadi pemain naturalisasi Portugal pada Agustus 2007, dan dalam bulan yang sama ia dipastikan masuk dalam skuat Timnas Portugal untuk pertama kalinya.
Keputusannya memperkuat Portugal di level internasional berhasil diganjar dengan prestasi di Piala Eropa 2016. Saat itu, bersama Cristiano Ronaldo, Pepe mengangkat trofi juara kompetisi internasional level tim nasional yang pertama kali diraih oleh Portugal.
Thiago Motta
Thiago Motta memiliki perjalanan yang cukup mirip dengan Diego Costa pada awal kariernya bersama tim nasional. Thiago Motta juga sudah sempat membela Timnas Brasil pada Piala Emas CONCACAF 2003.
Namun, setelah menyatakan keinginannya membela Italia, di mana sang kakek berasal dari Italia, Thiago Motta pun mengajukan permohonan untuk membela Gli Azzurri.
Motta lahir di Sao Bernardo do Campo, dan kariernya berawal dari Juvents SP. Barcelona merekrutnya pada 1999 ketika ia baru 17 tahun.
Sebuah catatan menarik bawha Motta bermain untuk Brasil U-17 dan tim senior. Namun, ia kmudian memutuskan membela Timnas Italia pada 2011 hingga akhir kariernya.
Keputusannya tidak salah. Thiago Motta menjadi andalan Gli Azzurri dalam berbagai kesempatan, termasuk di Piala Eropa 2012, Piala Dunia 2014, serta Piala Eropa 2016.
Cacau
Pemain yang satu ini memiliki nama lengkap Claudemir Jeronimo Barreto. Ia biasa dipanggil Cacau. Pemain kelahiran Sao Paulo, Brasil, itu menghabiskan masa mudanya di Brasil. Namun, ia tidak pernah mendapatkan panggilan memperkuat tim junior Brasil.
Performa Cacau yang mengesankan bersama Nurnberg membuat raksasa Bundesliga, VtB Stuttgart dan bergabung bersama mereka pada 2003 dan bermain berasma Die Roten hingga 2014.
Pada Februari 2009, Cacau bisa memperkuat Timnas Jerman setelah mendapatkan paspor Jerman karena tinggal di negara tersebut selama delapan tahun.
Ia membuat debut bersama Timnas Jerman ketika menghadapi China. Ia juga bermain untuk Timnas Jerman di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.