Quartararo Mulai Ragu Bisa Sabet Gelar Juara Dunia MotoGP 2020, Ini Penyebabnya

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 25 Agu 2020, 08:00 WIB
Pebalap MotoGP: Fabio Quartararo. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Spielberg - Kepercayaan diri pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, merosot setelah tampil jeblok pada MotoGP Styria, Minggu (23/8/2020). Pembalap asal Prancis itu tak seyakin beberapa pekan lalu untuk peluangnya pada pacuan juara dunia MotoGP 2020. 

Fabio Quartararo hanya finis ke-13 pada balapan MotoGP Styria. Dia bahkan finis di belakang Valentino Rossi, yang menjadi pembalap terbaik Yamaha pada balapan itu, dengan menempati posisi kesembilan. Rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli, juga tampil buruk dan menghuni posisi ke-15. 

Advertisement

Meski finis di luar 10 besar, Quartararo masih bercokol di peringkat pertama klasemen MotoGP 2020. Namun, El Diablo tinggal unggul tiga poin atas peringkat kedua yang ditempati Andrea Dovizioso (Ducati). 

Yang membuat Quartararo gelisah, ini bukan kali pertama dirinya tampil buruk. Dia juga tak mengesankan pada MotoGP Austria pekan lalu, karena hanya finis di posisi kedelapan. 

"Kami bertarung untuk titel, tapi saya tak merasa sepercaya diri seperti saat di Jerez, ketika segalanya baik-baik saja. Sekarang kami kesulitan dan memiliki banyak masalah. Mustahil bertarung untuk totel dengan tren seperti ini dan masalah seperti ini," kata Quartararo, seperti yang dilansir GP One, Senin (24/8/2020). 

"Ini bukan balapan yang positif dan kami perlu memahami apa penyebabnya. Hari ini kami jelas melihat semua kekurangan kami," imbuh Fabio Quartararo

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Masalah Pengereman

Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, saat beraksi pada MotoGP Andalusia di Sirkuit Jerez, Minggu (26/7/2020). Fabio Quartararo berhasil finis pertama dengan catatan waktu 41 menit 22,666 detik. (AP Photo/David Clares)

Sirkuit Red Bull Ring memang bukan trek yang mudah bagi Yamaha. Selama bertahun-tahun Yamaha kerap merana karena karaketeristik lintasannya tak sesuai dengan karakter motor Yamaha. 

Namun, Quartararo tetap gelisah. Menurutnya, jika ingin menjadi juara dunia, motornya harus bisa menaklukkan berbagai jenis lintasan. Namun, ia justru sangat kesulitan di MotoGP Styria. 

"Saya di belakang Aleix Espargaro untuk banyak lap, dan M1 lemah di beberapa area, terutama saat top speed. Saya dua kali bermasalah dalam pengereman, pertama karena saya dan kedua karena rem," tutur Quartararo tentang masalah yang dialami motornya. 

Dalam lima balapan musim ini, Quartararo tampil mengesankan dalam dua seri pertama yang digelar di Sirkuit Jerez. Dia berhasil juara pada MotoGP Jerez dan Andalusia, tapi gagal mengulangi kegemilangan itu di tiga seri berikutnya. 

Sumber: GP One