Bola.com, Spielberg - Balapan seri kelima MotoGP 2020 di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (25/8/2020) lalu, berjalan mengecewakan untuk pembalap papan atas.
Fabio Quartararo sebagai pemuncak klasemen hanya finis 13. Sementara Andrea Dovizioso berada di posisi lima MotoGP Styria setelah finis pertama di sirkuit sama pekan sebelumnya.
Hasil di atas membuat Andrea Dovizioso hanya berselisih tiga poin dari Quartararo di klasemen pembalap. Tapi fakta ini ternyata tidak membuat Andrea Dovizioso senang.
Dia justru kecewa lantaran Ducati belum bisa memperbaiki problem inkonsisten performa motor Desmosedici GP20.
"Bagi saya, situasi di kejuaraan bagus, tapi maksud saya ketika Anda memiliki perasaan itu dan Anda mengalami banyak pasang surut, Anda tidak memiliki kendali atas situasi," kata Andrea Dovizioso.
"Jadi, saya tidak memiliki perasaan yang baik saat ini karena saya merasa kami tidak memiliki situasi yang terkendali untuk terus tampil baik di beberapa trek," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Turun Naik
Prestasi Andrea Dovizioso pada MotoGP 2020 memang cenderung naik turun. Contohnya setelah finis ketiga di seri 1 MotoGP Jerez, ia hanya berada di posisi enam MotoGP Andalusia yang juga berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Tren naik turun saat balapan di satu trek kembali terulang pada MotoGP Austria dan Andalusia. "Setiap balapan Anda bisa mengalami banyak pasang surut," Andrea Dovizioso membicarakan situasinya sekarang.
"Ini tidak pernah terjadi pada saya dan kami dalam empat, lima tahun terakhir. Saya berjuang dengan itu dan saya sangat kecewa," lanjutnya.
Meskipun begitu, Marc Marquez sendiri sudah memprediksi persaingan jadi juara dunia MotoGP 2020 bakal milik duel antara Quartararo versus Dovizioso.
Sumber: Motorsport.com
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?