Setelah Brad Binder dan Miguel Oliveira, 4 Pembalap Ini Juga Punya Peluang Raih Kemenangan Perdana di MotoGP

oleh Hendry Wibowo diperbarui 26 Agu 2020, 09:15 WIB
(Dari kiri ke kanan) Joan Mir, Pol Espargaro, Takaaki Nakagami dan Franco Morbidelli punya kans untuk merasakan titel kemenangan pada ajang MotoGP. (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Total empat pembalap berbeda meraih kemenangan pada lima seri perdana MotoGP 2020. Kejutan demi kejutan memang terus terjadi. Dimulai Fabio Quartararo yang keluar sebagai pemenang pada dua seri pertama: MotoGP Jerez dan Andalusia.

Kemudian pembalap KTM, Brad Binder finis pertama pada balapan MotoGP Republik Ceska. Lalu seri berikutnya, MotoGP Austria giliran Andrea Dovizioso naik podium pertama.

Advertisement

Terbaru seri kelima MotoGP Styria, akhir pekan lalu, pembalap tim satelit Tech 3 KTM, Miguel Oliveira berhasil keluar sebagai pemenang.

Yang patut jadi sorotan, sosok Binder dan Oliveira sama-sama baru merasakan kemenangan perdana pada ajang MotoGP.

"Sejak mengetahui Marc Marquez cedera, semua pembalap mulai berpikir bisa jadi juara dunia MotoGP 2020," kata Oliveira usai kemenangan pada balapan MotoGP Styria.

Artinya mengingat Marc Marquez masih akan absen 2-3 bulan lagi, maka kans munculnya lagi pembalap yang bisa merasakan kemenangan perdana pada ajang MotoGP 2020 terbuka lebar.

Bola.com sudah mencatat 4 nama yang bisa masuk kategori di atas. Berikut daftarnya:

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 5 halaman

Pol Espargaro

Pol Espargaro saat finis pertama pada sesi kualifikasi MotoGP Styria, Sabtu (22/8/2020). (JOE KLAMAR / AFP)

Potensi Pol Espargaro tidak perlu diragukan lagi. Dia merupakan peraih pole position, fastest lap, dan podium ketiga balapan MotoGP Styria, akhir pekan lalu.

Pol Espargaro juga rider pertama yang memberikan podium pertama untuk KTM saat motor RC16 belum sekencang sekarang pada MotoGP Valencia 2018 dengan finis ketiga.

Tapi pertanyaannya kenapa justru pembalap KTM lain yang merasakan kemenangan di MotoGP 2020: Brad Binder dan Miguel Oliveira, dan bukan dirinya?

Ya, Pol Espargaro dikenal sebagai pembalap yang kencang saat single lap. Tapi kurang konsisten soal race pace. Jika kekurangan ini bisa diperbaiki, ia tidak hanya bisa merasakan kemenagan perdana, tapi juga berpotensi bersaing jadi juara dunia.

3 dari 5 halaman

2. Joan Mir

Pembalap Aprilia Racing Team, Aleix Espargaro, saat mengikuti latihan bebas (FP3) MotoGP Styria di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Sabtu (22/8/2020). Joan Mir finis pertama pada FP3 MotoGP Styria dengan catatan waktu 1 menit 23,456 detik. (AFP/Joe Klamar)

Perlahan mulai membuktikan, keberadaan dirinya di ajang MotoGP yang sempat diragukan kini mulai terkikis.

Pada awal musim 2020, Joan Mir bahkan bisa lebih baik ketimbang rekan setimnya yang sempat digadang sebagai kandidat juara dunia, Alex Rins.

Joan Mir juga sudah unjuk kebolehan saat finis kedua MotoGP Austria, kemudian memimpin balapan MotoGP Styria sebelum akhirnya harus puas finis keempat setelah restart.

Jika terus menunjukkan performa seperti ini, kemenangan tinggal masalah waktu untuk juara dunia Moto3 2017 ini.

4 dari 5 halaman

3. Franco Morbidelli

Pembalap Petronas Yamaha, Franco Morbidelli, mengaku ada peran Valentino Rossi yang selama ini menjadi mentornya dalam balapan di balik keberhasilan meraih podium MotoGP Republik Ceska. (AFP/Joe Klamar)

Berbeda dengan Pol Espargaro dan Joan Mir, kans Franco Morbidelli untuk merasakan kemenangan perdana pada ajang MotoGP sangat tergantung dengan motor Yamaha dan di mana sirkuit tempat balapan digelar.

Bukan rahasia lagi, motor Yamaha YZR-M1 memang punya kesulitan pada beberapa tipe trek khusus. Seperti Red Bull Ring yang mempunyai banyak sektor lurus.

Soal kemampuan, anak didik Valentino Rossi di akademi VR46 ini tak perlu diragukan lagi. Dia seharusnya berpotensi finis tiga besar pada balapan MotoGP Andalusia jika motor Yamaha YZR-M1 tidak dibebat kendala teknis.

Tapi kemudian ia membayar lunas kegagalan itu lewat podium kedua MotoGP Republik Ceska. Sebuah bukti, jika dibekali motor kompetitif, Morbidelli memang bisa berprestasi.

5 dari 5 halaman

4. Takaaki Nakagami

Takaaki Nakagami saat mengaspal di Sirkuit Jerez, Spanyol, beberapa waktu lalu. (JAVIER SORIANO / AFP)

Kans Takaaki Nakagami memang tidak sebesar tiga nama sebelumnya. Namun pada balapan MotoGP Styria, pembalap asal Jepang ini cukup memberikan sinyal besar.

Ya, pada saat cap Honda kesulitan tanpa Marc Marquez terus mengemuka, Nakagami bisa finis kedua saat kualifikasi MotoGP Styria. Lap time rider LCR Honda ini juga begitu konsisten selama rangkaian balapan di Sirkuit Red Bull Ring.

Pada saat race, Nakagami juga sempat konsisten bersaing untuk finis tiga besar. Sayang selepas red flag dan restart, semua sirna.

Nakagami akhirnya harus puas finis ketiga. Tapi setidaknya, ia telah memberi bukti, Honda tetap bisa menempatkan wakil di baris depan walau minus Marc Marquez.

Berita Terkait