Arsene Wenger dan 5 Pelatih Top yang Belum Pernah Antar Timnya Juara Liga Champions

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 26 Agu 2020, 07:45 WIB
Ilustrasi Pelatih - Massilimiliano Allegri, Arsene Wenger, Antonio Conte, Didier Deschamps, Gian Piero Gasperini (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Sudah 28 tahun sejak Liga Champions pertama kali digelar (dulu bernama Piala Champions). Pelatih hebat bermunculan, namun tak sedikit yang selalu gagal mengangkat trofi Si Kuping Besar baik itu di fase grup maupun di knock out.

Liga Champions 2019/2020, Hansi Flick berhasil membawa Bayern Munchen meraih titel bergengsi tersebut. Menariknya, itu adalah kali pertama ia menangani Robert Lewandowski sejak ditunjuk sebagai pengganti Niko Kovac.

Advertisement

Dibekali pemain-pemain berkualitas seperti Robert Lewandowski dan Serge Gnabry, Hansi Flick sukses memberikan treble winngers buat Die Bayern.

Orang-orang boleh berkata sinis bahwa Hansi Flick beruntung karena memiliki susunan pemain kelas dunia. Tapi, banyak juga pelatih yang gagal mengantar timnya meraih titel Liga Champions meski diberkahi dengan skuat mumpuni.

Berikut ini Bola.com merangkum enam pelatih top yang urung mengangkat trofi Liga Champions, termasuk Arsene Wenger.

 

Video

2 dari 6 halaman

Arsene Wenger

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menyapa suporter saat perpisahan di Stadion Emirates (6/5/2018). Selama 22 tahun membesut Arsenal, Wenger telah mempersembahkan 17 gelar dan 704 Kemenangan. (AFP/Ian Kington)

Tak ada yang bisa memungkiri bahwa Arsene Wenger merupakan satu di antara pelatih tersukses di dunia. Tengok saja berapa gelar yang ia berikan buat Arsenal.

Arsene Wenger sukses menyumbangkan tiga Piala FA, tiga titel Premier League, plus satu musim mengakhiri liga tanpa menelan kekalahan.

Sayang, penampilan Arsenal di bawah arahannya ketika mentas di Eropa tidaklah bagus. Pada 2000, ia berhasil membawa The Gunners ke final UEFA Cup (sekarang Liga Europa), namun kalah lewat adu penalti dari Galatasaray.

Enam tahun berselang, Arsenal dibawanya melaju ke final Liga Champions. Namun lagi-lagi kandas di tangan Barcelona.

 

3 dari 6 halaman

Valeriy Lobanovskyi

Valeriy Lobanovskyi. (Dok. FC Dynamo Kyev)

Andriy Shevchenko pernah mengatakan, "Valeriy Lobanovskyi sangat berjasa dalam perkembangan karier saya. Bahkan sampai sekarang namanya masih sering terngiang dalam benak saya. Dia adalah sosok berpengaruh buat saya."

Valeriy Lobanovskyi dikenal ketika membawa Uni Soviet lolos di dua Piala Dunia, termasuk ketika berhasil mengantar negara yang kini telah terpecah itu ke Piala Eropa 1988.

Bersama Dynamo Kiev, ia sukses memberikan 13 trofi Liga Ukraina dan dua Cup Winners' Cup. Sayang, ia belum pernah merasakan gelar Liga Champions.

Pada 1999, Valeriy Lobanovskyi berhasil mengantar Dynamo Kiev ke semifinal Liga Champions. Tim yang kala itu masih dihuni Andriy Shevchenko itu kalah menyesakkan 3-4 dari Bayern Munchen.

 

4 dari 6 halaman

Massimiliano Allegri

Massimiliano Allegri datang ke Juventus pada tahun 2014, Allegri datang menggantikan Antonio Conte yang pada saat itu memutuskan pergi dari Turin untuk menuju Chelsea. (AFP/Isabella Bonotto)

Jika ada satu saja trofi yang ingin diangkat oleh Massimiliano Allegri, jelas itu adalah Liga Champions. Ia belum sekalipun mengangkat piala Si Kuping Besar meski kesempatan tersebut datang berulang kali.

Bersama Juventus, ia berhasil membawa Old Lady ke final Liga Champions sebanyak dua kali, yakni pada 2015 dan 2017. Namun, dua kali itu pula ia gagal mempersembahkan gelar juara.

 

5 dari 6 halaman

Didier Deschamps

6. Didier Deschamps – Pelatih Timnas Prancis ini telah mengukir catatan pribadi yang mengesankan. Dia adalah salah satu sosok yang berhasil menjadi juara Piala Dunia baik sebagai pemain dan pelatih. (AFP/Franck Fife)

Ada dua klub yang pernah dilatih Didier Deschamps, yakni Monaco dan Marseille. Akan tetapi, ia gagal menyumbangkan gelar Liga Champions pada dua klub tersebut.

Bermodal CV apik bersama Timnas Prancis, di mana ia sukses memberikan gelar Piala Dunia dan Piala Eropa masing-masing pada 1998 dan 2000, Deschamps urung mengangkat trofi Liga Champions.

Pada Liga Champions 2003/2004, Deschamps sanggup membawa Monaco ke final. Sayang, pada laga tersebut, mereka kandas dari FC Porto yang kala itu dilatih Jose Mourinho.

 

6 dari 6 halaman

Antonio Conte

Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, melewati trofi Liga Europa usai pertandingan final Liga Europa 2019/2020 di Stadion RheinEenergie, Sabtu (22/8/2020) dini hari WIB. Inter Milan kalah 2-3 atas Sevilla. (AFP/ Ina Fassbender/pool)

Prestasi terbaik Antonio Conte hanyalah perempat final Liga Champions. Itupun diraih pada 2012/2013. Setelah itu, nasib sial selalu menghantui ia dan tim yang dilatihnya.

Musim 2019/2020, lagi-lagi Antonio Conte gagal memberikan trofi Eropa. Timnya, Inter Milan, kandas pada partai final kala menghadapi 'jawara' Liga Europa, Sevilla.

Sumber: Berbagai sumber

Berita Terkait