Bola.com, Jakarta - Keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang memasukkan Federasi Wingchun Indonesia (FWI) sebagai anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menimbulkan permasalahan baru bagi olahraga di Tanah Air.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali pun meminta wingchun tetap berada di bawah naungnan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI).
Apalagi, olahraga kungfu itu merupakan bagian dari wushu. Permintaan ini disampaikan ketika menanggapi Winghcun disahkan sebagai anggota KONI pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI secara virtual yang akan berakhir, Kamis (27/8).
"Wingchun itu kan aliran kungfu tradisional jadi sebaiknya berada di PB WI. Sama halnya dengan aliran yang ada pada cabang olahraga karate yang berada di bawah naungan PB Forki. Kan, tidak mungkin aliran dalam karete diterima menjadi anggota KONI," tegas Menpora Zainudin Amali melalui rilis yang diterima Bola.com.
"Begitu juga aliran pencak silat yang sudah berada dalam wadah Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI). Saya minta Wingchun tidak menjadi sebagai anggota. Cukup PB WI saja," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Cukup Beralasan
Keinginan Menpora Zainudin Amali ini cukup beralasan. Apalagi, PB WI yang berafiliasi pada Federasi Wushu Internasional (IWUF) sudah menjadi anggota KONI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Bahkan, dia menyebut cabang olahraga wushu di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto sudah menjadi andalan kontingen Indonesia pada SEA Games dan Asian Games.
"Pak Airlangga itu sangat mencintai olahraga wushu. Dan, saya yakin wingchun bisa mengikuti jejak wushu yang telah mencatat prestasi pada SEA Games dan Asian Games dan kejuaraan dunia," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Bendahara Umum PB WI yang juga Plt Ketua Pengprov WI DKI Jakarta, Gunawan Tjokro meminta KONI Pusat menganulir keputusan Rakernas yang memasukkan wingchun sebagai anggota baru. Pasalnya, wingchun merupakan salah satu aliran beladiri kungfu yang selama ini berada di bawah naungan PB WI.