Bola.com, Malang - Kompetisi Liga Indonesia pada musim 2020 akan berjalan dengan status luar biasa, karena bergulir di tengah pandemi COVID-19. Rencananya, Shopee Liga 1 2020 akan dilanjutkan kembali pada 1 Oktober mendatang.
Terdapat regulasi khsusus dalam berjalannya kompetisi darurat pada musim ini, yakni tidak akan ada tim yang didegradasi pada musim depan, baik itu dari Liga 1 ataupun Liga 2.
Adanya regulasi tanpa degradasi pada musim 2020, mengundang tanggapan dari klub Persipura Jayapura. Pelatih kepala Persipura, Jacksen F. Tiago, memiliki komentar tersendiri menanggapi keputusan federasi menghilangkan jatah tiket degradasi.
Baru-baru ini, sang pelatih mengatakan keputusan tidak adanya jatah tim yang terdegradasi adalah tidak masuk akal. Bagi Jacksen Tiago, inti dari sebuah kompetisi adalah bersaing secara sehat demi mendapatkan sebuah penghargaan.
"Menurut saya tidak masuk akal, kompetisi punya unsur fair play dan persaingan. Kompetisi di manapun ada banyak tim berjuang menjadi juara, selebihnya mengindari degradasi atau papan tengah," terang Jacksen F. Tiago dalam video YouTube Persipura.
Namun demikian, apapun yang sudah ditetapkan oleh federasi, bagi Jacksen Tiago harus dihormati seluruh tim peserta. Ia menilai dengan tidak ada degradasi, dari 18 klub Shopee Liga 1 termasuk Persipura, sudah siap menghadapi persaingan di kompetisi.
"Mungkin federasi punya pertimbangan lain. Tetapi pelaku sepak bola tidak senang dengan keputusan itu, karena bukan makna dari sebuah kompetisi. Langkah tidak tepat, tetapi kami harus hormati meski kurang tepat," jelas pelatih asal Brasil tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kepentingan Timnas Indonesia
Awal Agustus kemarin, operator kompetisi, yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB) menjelaskan alasan mengapa tidak ada sistem degradasi di kompetisi 2020. Melalui Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, menyebut bahwa pertimbangannya adalah untuk kepentingan Timnas Indonesia.
Hal yang dimaksudnya adalah, aktivitas baik level klub maupun Timnas Indonesia bisa berjalan beriringan saat kompetisi berjalan. Pemain berlabel timnas yang juga harus bermain di klubnya, bisa tampil maksimal saat berseragam Merah-putih.
Terlebih Timnas Indonesia untuk level senior atau kelompok usia akan menghadap sejumlah ajang bergengsi. Terutama kiprah Timnas Indonesia yang bakal bersaing di pentas Piala Dunia U-20 tahun depan.
"Khususnya kenapa Liga 1 tidak ada degradasi, adalah karena untuk mengakomodir kepentingan Timnas. Sehingga berjalan paralel antara kebutuhan TC Timnas dengan kompetisi Liga 1," ujar Sudjarno saat ditemui Bola.com di Sleman, 2 Agustus 2020.
"Musim ini Liga tetap berjalan begitu juga Timnas. Pemain-pemain di klub juga wajib ikut di Timnas ketika kompetisi berjalan," jelas Sudjarno.
Baca Juga
Banyak Penonton Tidak Bertiket Masuk SUGBK saat Timnas Indonesia Vs Jepang: Malah yang Punya Tiket Tidak Dapat Tempat Duduk
Sempat Memberi Perlawanan, Timnas Indonesia Tertinggal 2 Gol dari Jepang pada 45 Menit Pertama
Koreografi Berkelas La Grande dan Ultras Garuda dalam Laga Timnas Indonesia Vs Jepang di SUGBK, Ada Lirik Lagu Bernadya