Bola.com, Malang - Bek kiri Junda Irawan digadang-gadang jadi calon pemain besar Indonesia. Dia ditempa di SAD Uruguay dan dikontrak CS Visse (Belgia) hingga Brisbane Roar (Australia).
Junda juga pernah jadi andalan di Timnas Indonesia hingga kelompok U-19. Namun, namanya hilang setelah membela Arema FC dan Madura United di tahun 2015-2018.
Dua tahun terakhir, dia berkiprah di kasta kedua bersama Mitra Kukar. Namun, pada Sabtu (29/8/2020), tiba-tiba Junda muncul bersama tim lokal PS Kaki Mas, Dampit yang jadi lawan ujicoba Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
“Sekarang saya ikut latihan di Kaki Mas untuk jaga kondisi karena ini klub saya dulu,” katanya.
Karier Junda di sepak bola masih panjang. Sekarang dia masih berusia 24 tahun. Saat beruj icoba dengan Arema, dia juga bertemu dengan teman-teman lamanya, yakni Dedik Setiawan, Bagas Adi dan lainnya.
Video
Mengawal Kushedya Hari Yudo
Dalam uji coba itu, Junda bermain sebagai stopper. Dia lebih banyak mengawal Kushedya Hari Yudo. Karena kalah materi pemain, Kaki Mas harus menelan kekalahan 0-7.
Terlepas dari hasil akhirnya, Junda tampak main penuh semangat.
“Saya lama tidak main lawan Arema. Main melawan Arema waktu pertandingan uji coba saat saya membela Madura United di Stadion Kanjuruhan. Tapi jujur saya semangat. Saya tentu ingin kembali main untuk Arema lagi,” kata Junda.
Saat ini, statusnya memang belum memiliki klub. Dia tidak melanjutkan kontraknya bersama Mitra Kukar. Sebenarnya awal tahun ini pemain asal Kabupaten Malang itu dapat tawaran untuk seleksi di Bali United dan Persija Jakarta.
“Waktu itu pendaftaran pemain Liga 1 masih dibuka. Saya mau berangkat seleksi ke klub Liga 1, wabah virus corona datang,” jelasnya.
Menunggu Desember
Sekarang Junda menunggu kesempatan untuk transfer window Liga 1 pada Desember mendatang.
“Saya tetap jaga kondisi dulu dengan Kaki Mas. Nanti kalau ada kesempatan lagi saya akan coba waktu pendaftaran pemain dibuka,” jelasnya.
Junda punya kelebihan main di dua posisi, yakni bek kiri dan stoper. Saat membela Arema musim 2015-2017, dia lebih banyak turun sebagai stoper.
Maklum, posisi bek kiri jadi milik Ahmad Alfarizi. Arema krisis stoper waktu itu. Ternyata sekarang justru dia nyaman di posisi stoper.
“Saya dapat banyak kesempatan main sebagai stoper. Tidak masalah, karena saya sudah mendalami posisi itu,” tegasnya.
Baca Juga
Persib Ragu Bisa Jamu Borneo FC di GBLA, Tyronne del Pino: Rumputnya Sedikit Keras, Lebih Nyaman Si Jalak Harupat
Rangkaian Kejutan yang Bisa Terjadi di Pekan 11 BRI Liga 1 2024 / 2025: Banyak Big Match Tersaji, Peta Persaingan Bakal Berubah
Alan Bernardon Ungkap Kunci Sukses Tampil Moncer Bersama PSS di BRI Liga 1: Enjoy Bermain di Indonesia