Bola.com, Jakarta - Gelandang Madura United, Syahrian Abimanyu, termasuk pemain muda yang beruntung pernah mendapatkan kesempatan menimba ilmu sepak bola di Spanyol pada 2016-2017.
Saat itu ia tergabung di Atlético Levante UD B. Sebelum ke Spanyol, ia pernah memperkuat Timnas Indonesia U-16 yang menjadi runner-up di Piala AFF U-16 2013. Sepulang dari Spanyol, Syahrian Abimanyu masuk dalam skuat Timnnas Indonesia U-19 yang dua kali beruntun bertengger di peringkat tiga Piala AFF U-19 pada 2017 dan 2018.
Terakhir, pada tahun lalu, Syahrian menjadi pilar skuat Timnas Indonesia U-23 ketika meraih medali perak di SEA Games Filipina 2019.
Dalam channel youtube Tik Tak Football First, Abimanyu berbagi cerita pengalaman saat berguru di Spanyol. Ia mengaku tak mendapat kendala berarti, misalnya soal bahasa. Setelah belajar bahasa Spanyol selama enam bulan, pria kelahiran 25 April 1999 ini memiliki sedikit modal untuk berkomunikasi dengan sesama pemain di Levante.
"Awalnya agak canggung juga. Tapi, kuncinya adalah memberanikan diri saja berkomunikasi dengan orang. Apalagi orang Spanyol cukup ramah. Di Levante ada juga pemain lain dari Kanada, Korea Selatan dan Inggris," ujar Abimanyu.
Begitu pula dengan cuaca dan makanan. Menurut Abimanyu, cuaca di Kota Valencia, markas Levante tidak terlalu ekstrem di musim dingin. Sementara soal makanan, Abimanyu tak masalah menyantap menu Eropa.
"Yang sedikit masalah adalah ketika pertama kali datang. Sempat ada pandangan sinis dari beberapa orang. Tapi, ketika sudah tampil di lapangan, semuanya kembali normal. Intinya jangan minder dan percaya dengan kemampuan diri sendiri," papar Abimanyu.
Abimanyu menambahkan secara umum materi latihan di Spanyol sama saja dengan Indonesia. Perbedaannya ada pada fasilitas dan disiplin yang diterapkan di Spanyol. "Lapangan di Spanyol rata-rata bagus. Klub juga menyediakan fasilitas gym yang digunakan pemain selama lima belas menit sebelum latihan."
Soal kedisiplinan juga dicontohkan Syahrian Abimanyu. "Kalau ada pemain yang terlambat datang saat latihan, pemain langsung disuruh pulang. Kami tidak boleh membuang sampah di sembarang tempat," papar Abimanyu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Cedera ACL
Sebagai pemain, perjalanan Abimanyu terbilang mulus. Selain pernah memperkuat timnas usia muda dari U-16 sampai U-23, Abimanyu juga beruntung langsung mencicipi atmosfer Liga 1. Dari Persija U-19, ia kemudian dikontrak Sriwijaya pada 2018 dan Madura United di Liga 1 2019 sampai sekarang.
Meski begitu, Abimanyu juga sempat mendapatkan pengalaman buruk ketika terkena cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) saat berlatih bersama Sriwijaya. Ia harus menjalani operasi cedera lutut kanannya itu pada 23 November 2018.
Abimanyu beruntung berada dalam lingkungan yang positif terutama dukungan dari kedua orangtuanya.
"Proses penyembuhan dan pemulihan cedera saya berjalan normal sesuai prediksi tim medis. Itu semua tak lepas dari dukungan dan doa orangtua serta motivasi kuat dalam diri untuk kembali bermain sepak bola," tutur Abimanyu.
Itulah mengapa setelah dinyatakan pulih dari cedera, kemampuan Abimanyu tetap seperti dulu. Ia mendapatkan menit bermain yang lumayan di Madura United meski harus bersaing dengan pemain yang lebih senior. Berkat penampilannya bersama Madura United, nama Abimanyu masuk daftar skuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games Filipina.
Pada kesempatan itu, Abimanyu berbagi tip buat juniornya. "Jangan cepat patah arang saat gagal. Juga jangan langsung puas saat meraih sukses (di level junior). Karena itu belum berarti apa-apa. Teruslah berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan diri," pungkas Abimanyu.