Membedah Kekuatan Borneo FC Dalam Lanjutan Liga 1 2020: Asa Tinggi Bersama Mario Gomez

oleh Abdi Satria diperbarui 02 Sep 2020, 07:15 WIB
Potret Presiden Borneo FC, Nabil Husein dengan Mario Gomez. (Dok Borneo FC).

Bola.com, Jakarta - Tak terasa, Shopee Liga 1 2020 bakal segera dilanjutkan kembali. Borneo FC yang menunjuk Mario Gomez sebagai pelatih baru menjadi kandidat juara, ditopang dengan kekuatan yang merata dari lini belakang hingga depan.

Edson Tavares yang menangani Pesut Etam pada awal musim tak lagi bersama tim. Perannya diambil alih oleh Mario Gomez yang memilih meninggalkan Arema FC untuk kembali ke Samarinda.

Advertisement

Seperti diketahui, musim lalu Gomez jadi pelatih kepala klub milik Nabiel Husein ini. Kembalinya Gomez yang membawa Borneo FC bertengger di peringkat tujuh klasemen akhir Liga 1 2019 menghadirkan asa tinggi di kubu klub kebanggaan warga Samarinda itu.

Diungkap Ahmad Amiruddin, asisten pelatih Borneo FC di laman klub. Menurut Amiruddin, musim lalu Gomez mampu membuat Borneo sempat bersaing di papan atas.

"Kalau berkaca dari hasil musim lalu, wajar kalau musim ini kami berharap lebih dengan kembalinya Gomez. Apalagi materi pemain kali ini lebih komplet dengan kedalaman tim yang baik," kata Amiruddin

"Secara pribadi, saya berharap Mario Gomez lebih beruntung. Mudah-mudahan semua target Borneo FC bisa terealisasi," ujar sosok yang pernah memperkuat tim nasional Indonesia di Piala Asia 2007 ini.

 

Video

2 dari 4 halaman

Tak Masalah Bermarkas di Yogyakarta

Pusamania Borneo FC Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator yang mewajibkan Borneo FC dan klub luar Jawa lainnya bermarkas di Yogyakarta tak dipermasalahkan Borneo FC. Apalagi Yogyakarta bukan tempat yang asing buat mereka. "Setiap awal musim, kami kerap menjadikan Yogyakarta sebagai lokasi pemusatan latihan," terang Amiruddin kepada Bola.com beberapa waktu lalu.

Hal senada dikatakan Fransisco Torres, striker asal Brasil yang sudah mengemas dua gol dalam tiga partai bersama Borneo di Liga 1 2020. Di mata penyerang yang musim lalu memperkuat Badak Lampung FC dan Barito Putera ini, Yogyakarta adalah tempat yang baik buat Borneo FC.

Itulah mengapa Torres berharap mendapatkan hasil yang baik pula pada lanjutan Liga 1 2020 mendatang. "Saya berharap Stadion Maguwoharjo jadi tempat yang tetap buat kami," tutur Torres.

 

3 dari 4 halaman

Start Baik, Saatnya Benahi Fisik

Duel gelandang Persipura Jayapura, Takuya Matsunaga, dan penyerang Borneo FC, Diogo Campos, dalam laga pekan kedua Shopee Liga 1 2020, Sabtu (7/3/2020). Borneo FC menang 2-0 dalam laga yang digelar di Stadion Segiri, Samarinda, itu. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bila penampilan awal Borneo FC dijadikan acuan, wajar kalau mereka pantas masuk daftar kandidat juara. Setelah kalah 2-3 dari tuan rumah Persija Jakarta (1/3/2020), Borneo mencatat dua kemenangan beruntun. Yakni mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 2-0 (7/3/2020) dan menang atas Persela Lamongan 2-1 (13/8/2020).

Sayang, saat penampilan mereka menunjukkan trend membaik, kompetisi harus terhenti karena pandemi COVID-19.Saat ini, Borneo FC yang sudah berlatih kembali sejak 24 Agustus tengah fokus mengembalikan fisik pemain. Apalagi, jadwal pertandingan pada lanjutan Liga 1 2020 nanti dipastikan lebih padat.

"Pembenahan fisik masih menjadi menu utama latihan tim untuk mengembalikan kebugaran pemain setelah selama hampir lima bulan tidak beraktivitas sepakbola secara normal," terang Amir.

 

4 dari 4 halaman

Ulasan Antarlini

Gelandang Persija Jakarta, Evan Dimas, berebut bola dengan pemain Borneo FC, Francisco Torres, pada laga Shopee Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Minggu, (1/3/2020). Persija menang 3-2 atas Borneo FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pada akhir musim lalu, Borneo melepas Lerby Eliandri dan Nadeo Argawinata ke Bali United. Mereka pun tak lagi memakai jasa Mathias Conti.

Kepergian ketiga pemain ini tak otomatis menurunkan kualitas permainan Borneo FC. Di sektor kiper misalnya, Borneo masih mempertahankan kiper Gianluca Pagliuca Pandeynuwu yang ditopang Javlon Guseynov, bek tengah asal Uzbekistan. Sementara dua stoper lokal, Wildansyah dan Andika Kurniawan bergantian mendampingi Guseynov. Sedang dua bek sayap, Diego Michels dan Kevin Gomes harus bersaing dengan koleganya di posisi itu yakni Abdul Rahman dan Makarius Suruan.

Di tengah kehadiran Diogo Campos sebagai gelandang serang membuat Borneo kian agresif. Apalagi dua gelandang jangkar Wahyudi Hamisi dan Nuriddin Davronov bermain spartan sebagai gelandang jangkar.

Borneo juga menyimpan sejumlah nama yang tak kalau kualitas seperti Imanuel Wanggai dan Sultan Samma.

Lini depan jadi kekuatan terbaik Borneo musim ini. Dari tiga partai awal, mereka mencetak lima gol. Kehadiran Torres yang direkrut Barito Putera memberi warna tersendiri di lini depan Borneo.

Apalagi, selain Torres, manajemen juga mendatangkan Titus Bonai dan Guy Junior, striker yang bisa dimainkan sebagai penyerang sayap. Padahal, Borneo juga memiliki winger pelari cepat yakni Rival Lastori, Muhammad Sihran, Terens Puhiri dan Dedi Hartono.

Berita Terkait