Bola.com, Jakarta - Borneo FC tampil sebagai Kuda Hitam pada awal musim Shopee Liga 1 2020. Klub berjulukan Pesut Etam itu berhasil meraih enam poin hasil tiga kali bermain.
Borneo FC hanya kalah sekali dalam laga pembuka melawan Persija Jakarta. Setelah itu, klub Kalimantan Timur itu bangkit dan meraih dua kemenangan beruntun pada laga terakhir, yakni melawan Persipura Jayapura dan Persela Lamongan. Kini berada di posisi ketiga klasemen sementara.
Namun, masa-masa bulan madu itu harus terhenti karena pandemi COVID-19 keburu menyerang Indonesia. Kompetisi Shopee Liga 1 2020 harus berhenti saat Borneo FC sedang dalam performa menanjak.
Kini, Borneo FC menghadapi ujian berat, terutama dalam hal konsistensi. Tim yang tampil menggila pada awal musim harus kehilangan pelatihnya, yakni Edson Tavares yang diberhentikan manajemen karena tak menemui kata sepakat dalam proses renegosiasi kontrak.
Meski begitu, manajemen langsung mendatangkan pelatih berpengalaman yang sudah mengenal kualitas Borneo FC, yakni Mario Gomez. Sosok pelatih asal Argentina itu sudah tak asing karena musim lalu menukangi Borneo FC dan berhasil membantu tim finis di peringkat ketujuh klasemen akhir.
Borneo FC tetap saja harus mewaspadai situasi kehilangan momentum karena sudah hampir enam bulan kompetisi dihentikan. Selain itu, Mario Gomez juga memiliki gaya permainan khas yang membuat pemain harus beradaptasi lagi.
Dua faktor itulah yang kini menjadi pekerjaan rumah Borneo FC dalam hal konsistensi pada lanjutan Liga 1 2020. Menarik menyaksikan perjalanan kubu Stadion Segiri dalam 31 laga sisa musim ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Lini Belakang
Kebobolan empat gol dari tiga laga awal tentu menjadi indikator ada masalah di lini belakang Borneo FC. Padahal, area tersebut dihuni pemain-pemain berkualitas dari asing hingga lokal.
Pelatih Mario Gomez harus mampu mengevaluasi kinerja para pemain belakang Borneo FC. Terutama yang berada di posisi bek tengah.
Selain itu, posisi bek sayap juga belum mampu mengoptimalkan perannya karena masih mudah ditembus para gelandang sayap lawan. Mereka juga minim kontribusi untuk membantu serangan dalam menyuplai bola cepat ke lini tengah dan depan ketika melakukan serangan balik cepat.
Lini Tengah
Kualitas lini tengah Borneo FC masih bisa ditingkatkan kembali. Hal ini dilihat dari torehan gol yang mampu dicetak para penyerang di lini depan.
Borneo FC masih bisa memaksimalkan peran para gelandang sayap untuk menyuplai bola ke lini depan. Selain itu, gelandang tengah juga bisa ditingkatkan untuk menggerakkan motor permainan di lini tengah.
Selain itu, para gelandang bertahan terlihat belum sepenuhnya memaksimalkan peran. Lini tengah Borneo FC masih terlalu mudah ditembus lawan yang membangun serangan dari tengah.
Lini Depan
Borneo FC memang mampu mencetak enam gol dalam tiga laga awal yang dimainkan di Shopee Liga 1 2020. Namun, hal itu belum sepenuhnya menjanjikan lini depan yang tajam.
Dari keenam gol yang dicetak Borneo FC, hanya setengahnya yang dihasilkan oleh penyerang, yakni Francisco Torres (dua gol) dan Titus Bonai (satu gol). Artinya, lini depan klub asal Samarinda itu belum maksimal.
Pelatih Mario Gomez memiliki pekerjaan rumah penting untuk bisa meningkatkan kembali lini depan Borneo FC. Seperti diketahui, masih ada penyerang lain yang dimiliki Borneo FC seperti Diogo Campos, Terens Puhiri, Ulul Azmi, hingga Guy Junior.
Skuat Borneo FC
Kiper: Dicky Indrayana, Gianluca Pandeynuwu, Muhammad Zul Fikri
Belakang: Aljufri Daud, Wildansyah, Abdul Rachman, Kevin Gomes, Andika Kurniawan, Wiranto, Javlon Guseynov, Diego Michiels, Mifathul Ikhsan, Andri Muliadi, Makarius Suruan
Tengah: Nuridin Davronov, Imanuel Wanggai, Sutan Samma, Dedi Hartono, Rifal Lastori, Ilhamsyah, Wahyudi Hamisi, Muhammad Sihran
Depan: Francisco Torres, Diogo Campos, Terens Puhiri, Guy Junior, Ulul Azmi, Titus Bonai
Pelatih: Mario Gomez