Bola.com, Jakarta - Dia adalah pemain internasional Belanda yang mapan yang telah mencetak gol penting di Liga Champions melawan Tottenham, Juventus dan Chelsea. Banderol transfer sebesar 35 juta poundsterling, terlihat murah di usianya yang baru 23 tahun. Tapi apakah Manchester United membutuhkan Donny van de Beek?
Gelandang satu ini diperkirakan akan meninggalkan Ajax setelah perjalanan mendebarkan mereka ke semifinal Liga Champions setahun yang lalu, tetapi dia sekarang pindah ke Liga Inggris dengan kontrak lima tahun di Manchester United.
Donny Van de Beek telah memenangkan liga dan piala Belanda bersama Ajax, masuk daftar 30 pemain untuk Ballon d'Or pada 2019 dan berada di skuad Belanda yang mencapai final UEFA Nations League 2019.
Apa yang bisa dia berikan ke tim United Ole Gunnar Solskjaer? Siapa yang akan dia gantikan? Dan dimana dia bisa bermain?
Video
Tabrakan dengan Bruno Fernandes?
United mengakhiri musim lalu dalam performa yang bagus dan bermain dengan formasi 4-3-3 yang statis, dengan pemain kunci yang direkrut pada Januari Bruno Fernandes cenderung bermain di depan, sementara duo Paul Pogba dan Nemanja Matic di lini tengah.
Bisakah Van de Beek bermain bersama Pogba dan Fernandes secara berbarengan? Melihat statistiknya dari Ajax musim lalu menunjukkan dia jauh lebih dekat dalam gaya dengan Fernandes daripada gelandang United lainnya.
Dia memainkan lebih sedikit operan dan lebih jarang menguasai bola, tetapi melayang ke ruang yang tinggi di atas lapangan dan merupakan ancaman gol bagi tim lawan.
Musim lalu ia mencetak delapan gol dan lima assist di liga Belanda, jauh dari catatan bagus Fernandes dengan 16 gol liga dan 14 assist untuk Sporting dan United, tetapi masih jauh di depan dibanding rekan-rekan lainnya tim barunya.
Faktanya, Van de Beek membuat rata-rata 7,8 sentuhan di area penalti lawan per 90 menit di Eredivisie musim lalu, rata-rata tertinggi di liga di antara para gelandang dengan 1.000 menit bermain lebih.
Liga Belanda mungkin tidak sekuat Premier League, tetapi hanya lima pemain di papan atas Inggris yang memiliki lebih banyak sentuhan per pertandingan di kotak lawan. Mereka antara lain: Raheem Sterling, Mohamed Salah, Sergio Aguero, David Silva, dan Gabriel Jesus. Jadi Van der Beek akan sangat berguna membantu serangan.
Secara defensif, Van de Beek memenangkan lebih banyak tekel dan melakukan intersepsi lebih banyak daripada Pogba, tetapi United mungkin masih membutuhkan pemain pelindung seperti Nemanja Matic atau Fred untuk beberapa situasi tertentu.
Kedalaman Skuat
United telah memantau Van de Beek sejak lama, tetapi Real Madrid memiliki opsi pertama untuk mendapatkannya. Manchester United ditawari jalan kembali ketika sang juara Spanyol tak lagi menyatakan ketertarikannya terhadap sang gelandang.
Ada cukup banyak poin masuk di Ajax, termasuk mantan kiper United, Edwin van der Sar sebagai kepala eksekutif, untuk membuat negosiasi menjadi mudah.
Solskjaer mencari tambahan opsi bantuan menyerang. United amat berhati-hati dalam mengeluarkan biaya besar dan mereka melihat ini sebagai langkah yang bagus. Setiap klub perlu menyeimbangkan pembukuan sampai batas tertentu dan model Ajax selalu menjual pemain terbaik mereka. Begitulah cara mereka bekerja.
Jelas Solskjaer tidak mempercayai para pemain cadangannya. Dia banyak menamai pemain yang sama setelah restart musim lalu dan tidak membuat perubahan dalam kekalahan semifinal Liga Europa oleh Sevilla hingga menit ke-87. Jika dia memiliki kepercayaan pada para pemain itu, dia akan membawa mereka sebelum dia melakukannya.
United memandang ini sebagai awal dari sesuatu. Kualifikasi ke Liga Champions adalah ajang pementasan, bukan tujuan akhir. Jika Leicester tidak jatuh secara dramatis di paruh kedua Liga Inggris 2019-2020, mereka tak akan berlaga di kompetisi elite ini. Menghakhiri Premier League dengan berada di posisi tiga besar membuat United membutuhkan lebih banyak pemain.
Van de Beek memberi mereka pilihan. Mereka bermain 4-3-3 tetapi dia memberi mereka alternatif bermain dengan berlian dan dua di depan, untuk mengistirahatkan Bruno Fernandes dan Paul Pogba, yang kehabisan tenaga di akhir musim.
Namun, jika Sancho benar-benar datang, itu akan menjadi 'masalah' lain bagi Manchester United. Lini tengah dan depan akan terasa sesak. Siapkah Ole menghadapi situasi ini?
Lantas, Keinginan Donny?
Banyak pendukung The Red Devils yang bertanya-tanya apa posisi terbaik Van de Beek. Pasalnya, pemain berusia 23 tahun tersebut bisa bermain di beberapa posisi di lini tengah.
Ketika ditanya di mana posisi terbaiknya, ini jawaban Donny van de Beek. "Saya adalah gelandang yang suka masuk ke kotak penalti lawan," beber Van de Beek kepada laman resmi MU.
Donny van de Beek menyebut dirinya adalah tipikal gelandang serang modern. Jadi dia suka membantu serangan terutama terlibat di dalam kotak penalti.
"Saya suka berlari, menciptakan banyak gol dan juga membuat banyak sekali assist. Saya juga kebanyakan mengoper banyak area di lapangan. Namun saya rasa masuk ke kotak penalti lawan adalah kekuatan saya," tutur pemain yang memakai nomor punggung 34 di Manchester United tersebut.
Pada kesempatan ini, Donny van de Beek juga mengungkapkan sudah tidak sabar bergabung dengan MU. Dia juga berharap pandemi virus corona bisa segera berakhir, sehingga bisa bertemu dengan suporter di Old Trafford.
"Saya berharap bisa segera bertemu dengan para fans di stadion ketika situasinya sudah membaik. Saya akan memberikan segalanya untuk klub ini dan semoga kami bisa memenangkan banyak gelar juara bersama," ujarnya.
Saat ini, Donny van de Beek masih belum bisa bergabung dengan skuad Manchester United. Sang gelandang masih membela Timnas Belanda di ajang UEFA Nations League 2020-2021.
Sumber: BBC