3 Supersub Andal Manchester United di Liga Inggris Musim Ini

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 07 Sep 2020, 07:15 WIB
Striker Manchester United (MU) Anthony Martial (tengah) bersama Juan Mata dan Marcus Rashford merayakan gol ke gawang Partizan pada matchday keempat Grup L Liga Europa di Old Trafford, Jumat (8/11/2019) dini hari WIB.(AP Photo/Dave Thompson)

Bola.com, Jakarta - Manchester United berhasil finis di zona Liga Champions. Untuk memulai musim 2020/2021 yang lebih berat tim berjuluk The Reds Devils ini telah bergerak untuk memperkuat timnya. Namun, dengan kematangan skuad lamanya, Manchester United dirasa mampu bersaing.

Pada musim sebelumnya, dengan skuad yang ada, United berhasil bangkit selepas jeda kompetisi akibat pandemi corona, dan akhirnya tancap gas hingga menyalip Chelsea untuk finish di posisi ketiga. Dengan skuad yang ada pun rasanya pasukan The Reds Devils memiliki beberapa senjata rahasia atau yang bisa disebut sebagai supersub.

Advertisement

Ole Gunnar Solskjaer rasanya tidak perlu memikirkan jika tim utamanya kesulitan di 90 menit laga. Manchester United pun sedari dulu kerap memiliki pemain yang memiliki DNA supersub, seperti Javier Hernandez yang dulu lebih sering tampil apik ketika menjadi pemain pengganti.

Lalu manajer dari klub asal Manchester ini juga memiliki memori sebagai senjata rahasia. Paling memorial tentu saat Ole berhasil mencetak dua gol di menit akhir sebagai pemain pengganti untuk memastikan piala Liga Champions 1998/99.

Mengarungi musim 2020/21 dengan arahan Solskjaer, Manchester United mungkin akan memanfaatkan senjata rahasia dari beberapa nama berikut:

Video

2 dari 4 halaman

1. Juan Mata

3. Juan Mata – Pemain Manchester United ini terkenal aktif membagikan kegiatannya di dalam maupun di luar lapangan dengan membuat video YouTube. Konten nya mulai dari Tips dan trik bermain sepak bola. (AFP/Paul Ellis)

Pemain kelahiran Burgos, Spanyol ini merupakan salah satu pemain senior di skuad The Reds Devils. Dengan ketenangannya untuk membantu lini serang Manchester United, Mata bisa menjadi satu di antara pilihan terbaik untuk memberikan ketenangan yang bisa mempengaruhi tim.

Kemampuannya menyuplai bola dan mengontrol permainan tentu sangat dibutuhkan di kala tim sedang panik dan mengejar kemenangan di menit-menit akhir.

Gelandang serang kidal ini pada musim lalu memang tidak menjadi pilihan utama dan lebih sering main sebagai pemain pengganti. Dari 19 kali penampilannya Juan Mata hanya turun delapan kali sebagai starter.

Punya pengalamannya bermain di Premier League, eks Chelsea ini tentu bisa mempengaruhi tim dan memberikan suplai bola dengan kontrolnya yang baik untuk membantu usaha Manchester United membobol gawang lawan. Beberapa posisi pun bisa diperankan oleh Mata, pada momen genting setidaknya Juan Mata bisa dimasukkan di sisa menit sebagai pemain sayap kanan maupun kiri.

3 dari 4 halaman

2. Jesse Lingard

Gelandang Manchester United, Jesse Lingard, berebut bola dengan bek LASK, Reinhold Ranftl, pada laga leg kedua 16 besar Liga Europa 2019/2020 di Old Trafford, Kamis (6/8/2020) dini hari WIB. Manchester United menang agregat 7-1 atas LASK. (AFP/Oli Scarff)

Lingard kerap menerima cibiran ketika dirinya tampil sedari menit awal. Musim lalu Jesse Lingard hampir menuntaskan musim 2019/20 tanpa memberikan sepeser gol atau pun assist. Sebagai penyerang sayap tentu Lingard dituntut untuk memberikan kontribusi lebih untuk tim berupa gol atau pun assist.

Setelah melewati musim yang buruk, bukan tidak mungkin Lingard bisa bangkit dan memperbaiki performanya. Meskipun akibat performanya, hampir dipastikan bahwa dia tidak akan mendapatkan jam terbang yang banyak untuk musim depan. Jika bertahan di klub, Jesse Lingard pasti akan berambisi untuk mencuri perhatian lewat menit bermainnya yang sedikit.

Sebagai pemain pengganti pun Lingard rasanya pernah memiliki kenangan bagus, seperti saat dia mencetak gol kemenangan di extra time kala bersua dengan Crystal Palace di Final FA Cup 2016. Musim lalu pun Lingard menutup musim sebagai pemain pengganti yang berhasil mencetak gol di menit akhir yang mengandaskan harapan Leiester City untuk mengambil alih zona Liga Champions.

4 dari 4 halaman

3. Brandon Williams

Bek Manchester United, Brandon Williams, berebut bola dengan gelandang Copenhagen, Pep Biel, pada laga perempat final Liga Europa di RheinEnergie Stadion, Jerman, Selasa (11/8/2020) dini hari WIB. Manchester United menang 1-0 atas Copenhagen. (AFP/Wolfgang Rattay/pool)

Pemain berusia 20 tahun ini menjadi salah satu harapan untuk membantu The Reds Devils mengarungi musim 2020/21. Kesigapan kakinya dalam menyapu bersih dan memutus aliran bola lawan tentu dibutuhkan ketika Manchester United mengalami kesulitan untuk mempertahankan skor nantinya.

Brandon Williams di musim sebelumnya mulai muncul dan tampil sebanyak 17 kali di Premier League. Solskjaer tentu mengenal baik permainan Brandon Williams, bek bernomor punggung 33 ini merupakan salah satu pemain muda yang ditarik Ole Gunnar Solskjaer untuk membantu tim.

Brandon Williams bisa menjadi salah satu pemain pengganti yang bisa bersinar untuk membantu Manchester United meraih kemenangan atau menjaga tiga poin di menit-menit akhir.

Kemampuannya mengawal pertahanan sudah ditunjukkannya ketika berhadapan dengan Adama Traore yang merupakan salah satu pemain sayap tercepat. Beberapa kali kesigapan Brandon Williams berhasil menahan dan memutus kecepatan dari Adama Traore.

Pada usianya yang masih muda Brandon Williams memiliki modal serta motivasi lebih untuk belajar dari seniornya, atau pun arahan dari sang manajer yang dulu dianggap sebagai salah satu supersub terbaik.

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.net (Muhamad Raka Saputra/Asad Arifin, published 6/9/2020)

Berita Terkait