Peringati Haornas, PB Djarum Ajak Media Berbincang soal Ekosistem Bulutangkis

oleh Hendry Wibowo diperbarui 07 Sep 2020, 20:24 WIB
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin pada konferensi pers jelang Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 putaran terakhir di Kudus. (PB Djarum)

Bola.com, Jakarta - Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh pada 9 September 2020 dengan cara berbeda.

PB Djarum menyelenggarakan bincang media yang digelar secara virtual dan dihadiri puluhan wartawan olahraga nasional, Senin (7/9/2020).

Advertisement

Secara khusus, PB Djarum menjelaskan ekosistem bulutangkis yang ideal sehingga dapat mengangkat prestasi Indonesia di kancah dunia. Menurutnya ekosistem bulutangkis Indonesia sangat penting dan sangat vital.

"Karena itu adalah rantaian yang tidak terputus dari pelaku-pelaku bulutangkis di Indonesia," kata Yoppy Rosimin, selaku Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation membuka perbincangan.

"Mata rantai pertama adalah klub dari daerah, yang merupakan cikal bakal pemain-pemain yang di daerah telah berlatih dan bertanding, untuk kemudian masuk ke klub besar dan dibina menjadi seorang juara," tambahnya.

Oleh karena itu, Yoppy menyebut istilah "layer bawah" (pemula) atau lapisan atlet-atlet di kelompok usia di bawah 11 hingga 19 tahun, menjadi target usia pembinaan di PB Djarum.

Sementara, guna menggairahkan ekosistem bulutangkis di Tanah Air, PB Djarum juga menyambangi berbagai kota di Tanah Air melalui Audisi Umum PB Djarum. Layer awal ini, menurut Yoppy, jarang dilirik oleh sponsor dan donatur di Indonesia.

“Sponsor di Indonesia yang memiliki komitmen tinggi di layer bawah terhadap sebuah cabang olahraga itu sangat sedikit," Yoppy menuturkan.

"Banyak memang yang menaruh minat pada liga-liga elite, tapi kita lupa bahwa kita juga membutuhkan layer bawah yaitu pembinaan di usia dini. Mereka lah yang bakal menggantikan atlet-atlet di gelanggang elite tersebut,” tambahnya.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Sport Science

Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Fondation, saat sesi jumpa pers di GOR Jati, Kudus, Kamis (6/9/2018). (Bola.com/Dok. PB Djarum)

Pada acara ini, turut hadir Christian Hadinata (Legenda Bulutangkis Indonesia dan Tim Penasihat PB Djarum), Hariyanto Arbi (Legenda Bulutangkis Indonesia dan Ketua Komunitas Bulutangkis Indonesia) sampai Fung Permadi (Manager Team PB Djarum).

Lebih lanjut menurut Fung Permadi setelah mendapatkan atlet-atlet belia melalui proses seleksi, PB Djarum melakukan pembinaan secara komprehensif, termasuk penerapan sports science.

Fung menjelaskan sports science di PB Djarum mencakup fisioterapi, pelatihan fisik, dan kecukupan nutrisi. Namun, keberhasilan sports science yang diterapkan klub juga bertumpu dari tekad besar seorang atlet untuk menjadi kampiun di masa mendatang.

“Memang sports science ini terus berkembang. Banyak juga bermunculan alat-alat untuk pelatihan fisik atau metode peningkatan kemampuan fisik yang bisa diakses melalui media sosial atau situs berbagi video," Fung menuturkan.

"Tapi bagi kami, sports science harus sesuai dengan kebutuhan setiap atlet PB Djarum,” lanjutnya.

Menanggapi pembinaan atlet di PB Djarum, Christian Hadinata berharap atlet-atlet masa kini bisa mendulang prestasi yang lebih tinggi lagi daripada atlet-atlet di masa lampau.

Pasalnya, akses terhadap fasilitas maupun informasi sangat mudah dijangkau oleh para calon juara dunia ini. Christian punya pesan dengan kalimat sederhana yang belum tentu sesederhana dipraktikkan.

Berita Terkait