Bola.com, Cakovec - Timnas Indonesia U-19 kembali meraih hasil minor pada lanjutan International U-19 Friendly Tournament 2020. Pasukan Shin Tae-yong dipaksa menyerah dengan skor mencolok 1-7 dari Kroasia pada laga yang digelar Stadion SRC Mladost, Selasa (8/9/2020) malam WIB.
Permainan Timnas Indonesia U-19 didikte oleh Kroasia melalui gol yang dicetak Filip Zrilic (26'), Arijan Brkovic (31'), Marco Boras (44'), Antonio Marin (47', 73'), Bruno Zdunic (66'), dan tendangan penalti Ivan Brnic (88'). Adapun gol hiburan Timnas U-19 dicetak Bagas Kaffa (72').
Kekalahan ini merupakan yang kedua dialami Timnas Indonesia U-19 di International U-19 Friendly Tournament 2020. Namun, permainan Timnas U-19 sedikit lebih baik dari pertandingan pertama.
Pada laga melawan Kroasia, Timnas Indonesia U-19 lebih berani bermain terbuka dan tidak sekadar menunggu serangan Kroasia. Timnas U-19 sesekali berani melakukan serangan ke lini pertahanan Kroasia.
Namun, Timnas U-19 masih memiliki kelemahan berupa minimnya kreativitas dalam membangun serangan. Selain itu, sejumlah peluang terbuang percuma karena kesalahan-kesalahan individu.
Lantas, apa saja faktor penyebab kekalahan tersebut? Berikut ini 3 faktor yang membuat Timnas Indonesia U-19 kalah telak dari Kroasia versi Bola.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sulit Keluar dari Tekanan
Timnas Indonesia U-19 tampil tertekan sejak awal pertandingan melawan Kroasia. Situasi ini justru berhasil dimanfaatkan Kroasia untuk leluasa menyusuri segala lini pertahanan Timnas U-19.
Timnas Indonesia U-19 terlihat terkunci dan hanya mengandalkan sejumlah serangan balik. Pada babak pertama, Timnas U-19 terlihat hanya dua kali mampu menyambangi lini pertahanan Kroasia.
Fisik Timnas Indonesia U-19 terlihat sangat terkuras pada babak pertama. Sehingga terlihat para pemain lengah dalam mengawal pergerakan lawan.
Kebobolan Gol Mudah
Mayoritas gol yang dicetak Kroasia berawal dari skema permainan yang serupa. Namun, situasi itu sulit diantisipasi oleh barisan pertahanan Timnas Indonesia U-19.
Gawang Timnas U-19 yang dikawal Adi Satryo terlihat gampang kebobolan. Hal itu terjadi karena adanya celah dan kelalaian para pemain belakang yang berhasil dimaksimalkan lawan.
Kiper Adi Satryo juga terlihat kurang tangkas dalam mengantisipasi tembakan pemain Kroasia. Wajar bila gawang yang dikawalnya kebobolan bola-bola yang seharusnya bisa diantisipasi.
Alur Serangan Sering Putus
Timnas Indonesia U-19 bukan tanpa perlawanan ketika menghadapi Kroasia. Pasukan Shin Yae-yong terlihat beberapa kali mendapatkan peluang untuk mencetak gol.
Namun, skema permainan yang dibangun dari lini belakang kerap putus di tengah jalan. Bahkan, ada beberapa kali terlihat alur serangan putus karena kesalahan komunikasi antarpemain yang membuat umpan tidak terarah.
Pelatih Shin Tae-yong harus memperbaiki kualitas operan para pemain. Selain itu, para pemain juga terlihat bermain tanpa pola ketika melakukan serangan balik dan cenderung terlambat mengantisipasi kelengahan lawan.