Bola.com, Jakarta - Buat Cristian Gonzales, Alfred Riedl merupakan satu di antara sosok paling berjasa buat kariernya, terutama di Timnas Indonesia. Kabar meninggalnya pelatih yang tak suka dipanggil 'Riedl' oleh wartawan muda itu membuat El Loco sedih.
Pelatih yang tutup usia pada Senin (7/9/2020) di Wina, Austria itu cukup lama jadi arsitek Timnas Indonesia. Alfred Riedl pernah membawa Indonesia jadi finalis Piala AFF dalam tiga kesempatan saat jadi pelatih kepala.
Sosok yang cukup lekat dengannya adalah striker naturalisasi kelahiran Uruguay, Cristian Gonzales. Hubungan penyerang berjuluk El Loco ini sudah seperti bapak dan anak.
"Coach Riedl pelatih pertama saya di timnas Indonesia. Dia yang memanggil saya untuk membela negara ini. Pelatih yang sangat profesional bagi saya," kata striker yang musim lalu membela PSIM Yogyakarta ini.
Sebuah memori indah pernah diraihnya bersama Riedl pada ajang Piala AFF 2010. Meski tidak jadi juara, Gonzales bisa menjalankan instruksi sang pelatih sebagai predator ganas di Asia Tenggara.
"Setelah momen itu, ada sebuah penghargaan dari media yang saya raih bersama dia. Saya jadi pemain favorit, dan coach Riedl pelatih favorit. Waktu itu saya tidak bisa hadir dalam penyerahan nominasi itu karena away dengan Persib Bandung (tahun 2011)," katanya lagi.
"Tapi coach Alfred Riedl jadi orang pertama memberikan ucapan selamat kepada keluarga saya yang hadir di sana. Pelatih yang tidak hanya peduli dengan pemain, tapi juga dengan keluarga pemainnya."
Video
Tidak Punya Anak Emas
"Alfred Riedl tidak punya anak emas. Semua pemain dianggap sama. Tidak melihat pemain itu darimana atau senioritas. Karena dia melihat kerja keras dilapangan," sambungnya.
Tentu saja Gonzales kaget dengan berita kepergian Riedl. Karena agak lama dia tidak bertemu langsung dengan sang pelatih.
"Mungkin setelah sama-sama di timnas Piala AFF 2014 kami bertemu. Yang pasti dia pelatih yang baik dan professional," tegasnya.
Alfred Riedl punya jasa besar dalam karier Cristian Gonzales bersama timnas. Setelah ajang Piala AFF 2010, Gonzales jadi ujung tombak utama tim merah putih hingga sekitar tahun 2015.